Rindu ini telah menelanku setengah mampus.
Mula-mula Tuan hadir di jendela bak bayangan yang tersenyum manis.
Lalu Tuan hadir dalam aroma semerbak melintas di lubang hidungku, ku hirup penuh pedih.
Tak sampai di situ,
Tuan hadir menebas dingin lewat selimut menggenggamku dan memelukku penuh kasih macam mengajak bercinta.
Namun, apakah itu Tuan?
Atau hanya imaji yang menuntutku memenggal diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
PECANDU RINDU
PoetryJarak adalah kriminal terkeji. ... Kalimat-kalimat ini hanyalah petikan penggalan-penggalan kisah di bumi, mengenai cinta, rindu dan seisinya.