Donghyuck mengerjapkan kelopak matanya, tangannya refleks menghalangi cahaya lampu terang sekali yang berebut masuk ke netranya. Setelah beberapa kali berkedip, pangkal matanya tidak lagi terasa nyeri dan pandangannya menjadi jelas. Donghyuck bisa melihat langit-langit ruangan yang cukup rendah, sebagaimana biasanya apartemen di pusat kota Seoul. Warnanya coklat berbahan kayu dengan corak yang bagus, khas apartemen orang kaya. Lampu sangat terang menggantung di tengah ruangan, Donghyuck tidak habis pikir kenapa seorang manusia bisa berpikir untuk memasang lampu seterang itu, karena sungguh jika terlalu lama dilihat Donghyuck yakin ia bisa buta.
Donghyuck kemudian tersadar, semasa hidupnya tempat yang memiliki langit-langit kayu hanyalah rumah keluarga besarnya di Jeju. Dan letaknya tidak serendah yang sekarang ini sedang diamatinya. Tempatnya dibesarkan di Jeju langit-langitnya tinggi, karena rumahnya pun besar untuk menampung semua anggota keluarga yang jumlahnya lebih dari seluruh jari yang dimiliki Donghyuck. Otaknya mengolah informasi di kerutan berbentuk mirip seperti tempe itu. Kalau begitu ini di mana?!
Entah mendapatkan energi dari mana, tiba-tiba tubuh Donghyuck yang tadinya tertidur langsung berubah ke posisi duduk, mengendurkan selimut yang tadinya erat menutupi badannya dari ujung kaki sampai dagu. Sumpah Donghyuck tidak pernah memasuki kamar tidur seperti ini sebelumnya. Barangnya minimalis dan sedikit berantakan, Donghyuck berani bertaruh ini bukan kamar siapapun yang dikenalnya.
Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Jangan-jangan ia diculik? Tapi kan Donghyuck sudah dewasa dan hidup sendiri, mana mungkin si penjahat meminta tebusan ke orangtuanya? Ah tapi bagaimana jika memang benar hal itu terjadi? Bagaimana reaksi ayah dan ibunya nanti? Apakah saudara-saudaranya juga akan membantu mereka menebus Donghyuck? Bagaimana jika mereka meminta tebusan yang terlalu besar yang tidak mampu mereka bayar? Adik terkecilnya baru saja masuk SMP, Demi Tuhan!
Kepanikannya sedikit mereda ketika sebuah ide licik mampir di pikirannya. Well Donghyuck bukan orang jahat, tapi ia tetap harus membebaskan diri, kan? Donghyuck kemudian mencari-cari ke seluruh kamar barang yang bisa ia manfaatkan untuk melawan penculiknya. Nanti setelah penculiknya ia buat tumbang, ia akan kabur dan pulang ke apartemennya. Ia juga akan menelepon dan menanyakan apakah orangtuanya baik-baik saja di Jeju.
Melihat ke sudut ruangan Donghyuck mendapati payung panjang berwarna biru tua yang digantung di samping lemari pakaian. Karena tidak menemukan barang lain yang bisa dijadikan senjata, Donghyuck memutuskan untuk menggunakan payung itu saja. Jika memang si penjahat ternyata kuat, Donghyuck yakin bisa melawannya dengan bogemnya. Seluruh dunia tahu Donghyuck memiliki tubuh padat berisi, tinjuannya pasti cukup kuat untuk membuat mimisan seorang lelaki dewasa.
Donghyuck kemudian bergegas bangun dan mengambil payung itu, berusaha tidak membuat suara apapun dan mengendap-endap menuju ke pintu kayu yang berbahan sama dengan langit-langit kamar. Pintunya Donghyuck dorong dengan begitu pelan karena Donghyuck khawatir si penculik akan sadar dengan aksi melarikan dirinya. Di hadapannya terpampang ruang TV yang menyatu dengan dapur. Setelah yakin tidak ada yang melihat, Donghyuck berlari melewati meja makan menuju pintu di samping rak sepatu yang Donghyuck yakini merupakan pintu keluar.
Hati Donghyuck berdetak sangat kencang sampai ia bisa mendengarnya di telinganya sendiri. Ia gugup sekali. Semasa hidupnya tidak pernah terpikir bagi Donghyuck dirinya sendiri bisa menjadi korban penculikan. Tinggal lima langkah lagi Donghyuck bisa meraih gagang pintu yang berbentuk bulat itu. Ayo, semangat Donghyuck! Kepalanya pening akibat adrenalin yang mengalir tiba-tiba dalam darahnya. Jari-jari tangannya yang gemetaran berhasil meraih gagang pintu, bersamaan dengan dirasakannya genggaman di pundaknya.
Donghyuck bersumpah serapah dalam hati. Bisa-bisa ia dibunuh kalau ketahuan akan kabur. Ia langsung berbalik meskipun hatinya sudah tak karuan saking tegangnya. Ia lalu dengan sekuat tenaga melancarkan rencana yang sudah matang disusunnya tadi: memukuli penculiknya jika ia benar tertangkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
💖MARKHYUCK💖 💍MARRY ME?💍 💖MARKCHAN💖
RomansaDonghyuck sungguh sial. Sudah terjatuh di tengah hujan dengan posisi dicium seorang lelaki, ia dipaksa menikahi lelaki itu juga. Duh, tidak bisakah hari Donghyuck jadi lebih sial lagi?! ⛔16+ tema dewasa, kata kasar⛔