Episode 2

2.3K 149 3
                                    

Hy minna balik lagi sama mirzanari sebelumnya aku mau minta maaf karena chapter pertamanya banyak typho dan maaf klw ceritanya kurang menarik karena aku cuma coba menyalurkan hobi hehee

Oh ya foto dan gambar bukan milik aku,aku ambil di google

Mohon kritik dan saran ya untuk ceritanya karena mirzanari masih penulis pemula

Terimakasih untuk para pembaca yang udah mau membaca cerita mirzanari

Semoga kalian menyukai cerita kakafemnaru versi ini terimakasih

Disclaimer : Naruto belongs to Kishimoto sensei

Pairing : KakaFemNaru

Rated : M

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : AU, OOC, gaje, alur kecepetan, monoton, cerita pasaran, typo(s), gender switch, and etc...

Boruto hanya bisa mengelus kepalanya dengan kedua tangan mungilnya,kelakuannya tentu saja membuat kedua orang tuanya panik,terutama naruto yang takut buah cintanya kembali terluka atau bahkan sakit seperti kemarin "jangan berteriak seperti itu lagi ya" perintah naruto dengan lembut namun sarat ketegasan

Boruto hanya mengangguk menanggapinya "habisnya aku kan sudah panggil ibu dan ayah tapi tidak bangun juga" bela boruto "memangnya ibu ayah melakukan apa sampai tidur lelap sekali" cemberut boruto dengan pipi mengembung

kakashi dan naruto hanya bisa tersipu malu menanggapi pertanyaan putranya bahkan wajah naruto sudah merona mengingat hal yang ia lakukan dengan kakashi tadi malam,mana mungkin ia memberitahu putranya tentang itu

Kakashi tersenyum dan masih tenang berusaha menyembuyikan rasa malunya "ibu dan ayah lelah karena kami sibuk kemarin" ucap kakashi sambil menggendong boruto "jadi kenapa putra kecil ayah berteriak seperti itu" tanyanya sambil mencium pipi boruto

Boruto tertawa kecil karena dicium ayahnya "ayah aku mau makan ramen" ucapnya dengan wajah lucu memohon berharap kakashi mengabulkan keinginannya

"sayang ibu sudah bilang kalian belum boleh makan ramen" jawab naruto langsung mengalihkan tatapan kakashi dan boruto ke arahnya

"ayahhhh" pinta boruto dengan suara terisak dan mata puppy eyesnya menatap kakashi "ayahhh" boruto kini memeluk kakashi bersembunyi dileher kakashi berharap isakannya akan membuat sang ayah luluh

Kakashi hanya bisa terdiam dengan kelakuan anaknya, ia menatap naruto yang sudah memberi gelengan kepala tanda bahwa ia tidak boleh menuruti keinginan boruto namun disisi lain naluri ayahnya tidak tega melihat keinginan putranya "Hahh" kakashi menghela nafas mengusap punggung putranya "baiklahhh tapi kita harus ke dokter dulu untuk tahu apakah boruto sudah boleh makan ramen atau belum" putus kakashi mengingat putranya yang 3 hari sudah menderita hanya memakan bubur

"yeyyyy" teriak boruto senang dalam gendongan kakashi "ayah memang yang terbaik" ucap boruto kembali memeluk sang ayah "kita makan banyak kan ayah" tanyanya kepada sang ayah yang dibalas anggukan kakashi menghiraukan naruto yang sudah menghela nafas pasrah karena kelakuan putranya yang sangat mirip dengannya

'harusnya aku tidak menurunkan sifat ku pada mereka' pikir naruto sambil tertunduk pasrah melihat interaksi ayah dan anak 3 tahun yang pandai merayu

"ibu" panggil karashi pelan yang masih mengusap matanya seketika ia langsung bingung ketika membuka pintu kamar dan mendapati ibunya yang terlihat tertunduk lesu dengan aura kelam sementara adiknya tengah berceloteh ria dengan mata berbinar yang ditanggapi sang ayah dengan senyum 'kenapa keluargaku seperti ini' pikir karashi

ChoiceWhere stories live. Discover now