1. Farel dan Fadil

288 11 2
                                    

"Ayo terus Rel, semangat!"

"Farel semangatt, aku ada untukmu!"

"Apansih lo! Farel itu milik gue!"

"Bodoamat! Farel calon gue!"

"Fareeell masukin bolanya ke gawang!!"

"Duh ilah Farel kalo keringetan tambah sexy!"

"Farel! Farel ! Farel!"

Terdengar suara gemuruh yang didominasi suara perempuan di sekeliling pinggir lapangan. Padahal, bukan hanya Farel yang bermain saat ini, kesepuluh teman seregunya juga berusaha menjebol gawang lawan.

Para perempuan itu terus berteriak sekencang-kencangnya menyemangati sang idola, sambil memegang botol minum yang masih penuh.

Farel Naufal Azhar

Mempunyai wajah yang nyaris mendekati sempurna, dengan rahang kokoh, hidung mancung, bibir tipis, dan alis tebal tanpa produk alis juga mata elangnya dapat membuat para wanita tergila-gila padanya.

Sorakan dan tepuk tangan terdengar semarak dilapangan, Farel dapat menjebol gawang lawan barusan. Membuat wanita yang menggilainya semakin berteriak semangat, apalagi saat Farel menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya membuat wanita berjingkrak-jingkrak tak kuat menahan aura kegantengan yang dimiliki Farel.

Farel berjalan keluar lapangan ketika peluit tanda selesainya permainan berbunyi. Segera menghampiri seseorang yang sedari tadi berdiri di depan kelasnya sambil memegang minum.

Para perempuan yang menggilai Farel tadi terus berteriak pada Farel agar ia mengambil salah satu minum dari mereka, namun hanya harapan saja yang mereka dapat, Farel selalu menerima minum dari dia.

"Sok cantik banget sih, mentang-mentang deket sama Farel"

"Najis sok perhatian, saingan berat nih"

"Gue gak akan tinggal diam!"

"Farel itu cuma calon gue"

"Farel ga cocok sama dia, Farel cool sedangkan dia? Boro-boro"

Umpatan dan hinaan terdengar samar-samar, ini juga sudah biasa.

"Udah gausah didengerim Fir, nanti juga berenti sendiri" Kata Farel kepada gadis di depannya, lalu ia menarik pelan lengan gadis itu pergi dari area lapangan menuju kantin.

****

Suara tepukan tangan terdengar hingga ke sudut ruangan saat laki-laki  ini menyelesaikan satu lagu klasik, ia pun berdiri.

"Terimakasih" ucapnya sambil menundukkan badannya 90°.

"Wah sangat romantis sekali ya, terimakasih untuk Fadil yang telah membawakan lagu klasik, silahkan kembali ke tempat duduk, selanjutnya kita akan saksikan penampilan pianis kita yang ke 3, silahkan" ucap mc di atas stage.

Fadil Naufal Azhar

Yap, dia adalah kakak kembar dari Farel. Memiliki penampilan fisik yang sama namun berbeda kepribadian.
Fadil lebih pendiam dan introvert, tidak seperti adiknya Farel yang lebih extrovert.

Fadil pun bersekolah yang berbeda dengan Farel, ia memilih untuk bersekolah di sekolah musik, SMA Global Musical. Ia sangat mencintai musik, terlebih musik klasik, ia sangat suka bermain piano. Cita-citanya ingin menjadi pianis terkenal.

Fadil melangkahkan kakinya ke taman, sekedar duduk dan mencari ketenangan. Berbeda dengan ruangan tadi, yang terdengar suara gemuruh penonton sedangkan di taman hanya ada udara sejuk yang dapat menerpa kulit wajah membuat sensasi nyaman dan tenang.

Fadil tersenyum saat angin pembawa kesejukan menerpa mengenai wajahnya, sangat menenangkan.


"Fadil!?"

Sontak sang empu nama menoleh, melihat sekilas lalu menghadap ke depan kembali.

"Benerkan lo disini, gue udah keliling nyari lo" ucap gadis ini

"Ada apa?" Kata Fadil sambil mempersilahkan duduk, gadis itu pun duduk di samping Fadil.

"Gak kerasa ya, gue udah hampir genap 2 tahun disini, tapi ternyata gue ga betah." Ujar gadis ini

Fadil hanya diam mendengarkan.

"Tau gak? Gue tuh awalnya mikir Farel juga bakal sekolah disini, tapi perkiraan gue salah"

"Lo nyesel?" Tanya Fadil

"Nggak, gue malah bersyukur bisa kenal sama lo, dan teman-teman yang lain, gue juga makasih banget sama lo, karena udah susah payah ngajarin musik ke gue, sampai-sampai gue bisa bertahan disini." Kata gadis ini tersenyum pada Fadil.

"Sama-sama, lagian lo juga sih hobi banget bolos kelas, pas ujian malah kaga bisa." Jawab Fadil terkekeh.

"Iya sih, gue ga mungkin bolos terus, nanti gue ga lulus lagi, maka dari itu gue mutusin buat pindah sekolah." Kata gadis ini.

"Hari ini?" Tanya Fadil

"Yap, gue mau pamit sama lo, gue udah resmi bukan anak musical lagi sekarang." Ucap gadis ini.

"Semangat Diandra!" Kata Fadil mengusap kepala gadis ini pelan.

"Thank you Fadil" Ucap gadis ini sembari memeluk tubuh kekar Fadil.

Fadil tersenyum kecil lalu melepaskannya, ia tak mau terlalu larut dalam kesedihan. Ia tak bisa memaksakan takdir, ia harus menerima kenyataan bahwa gadis yang selama ini ia sukai malah menyukai adiknya.

Ia bahkan tidak keberatan untuk membantu cintanya ini untuk bisa bersama dengan adiknya. Lagipula, mencintai tak harus memiliki kan?


"Udah sana pulang, anak mana lo!" Kata Fadil sambil terkekeh, ia harus menunjukkan senyumannya agar gadis di depannya ini tak khawatir.

"Iya-iya, gue pamit ya, tapi tenang aja, gue akan tetap chat atau telepon lo, awas kalo ga direspon!" Kata gadis itu menunjuk tepat di depan muka Fadil dengan telunjuknya.

"Iya kembarannya bidadari"


***

Wellcome to my new story ♡♡♡♡
Don't forget to vote and comments guyss!1!1♡♡

Follow ig : Hknnufusss
Hknnfs

-Pussnufus.

My Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang