"Mirip Farhan..." gumamku.
" Hei Al! Jadi beli gak sih?" tanya Awa sambil beberapa kali melambaikan tangannya di depan wajahku yang sedari tadi masih menatap seseorang itu.
"Lihatin siapa sih Al?" sekali lagi Awa bertanya dengan sedikit kebingungan dikepalanya yang bertanya-tanya dengan tingkahku.
"Farhan..."
"Hah? Farhan siapa?" Kia pun menyahuti dengan bingung juga. Begitu juga dengan Ema yang memegang perutnya yang menahan lapar.
"Cepetan kek! Perutku sudah pidato nih minta diisi! Yuk buruan!" teriak Ema sambil menarik tangan Kia menuruni anak tangga sehingga Awa juga menarikku dan segera turun menuju koperasi.
■■■
"Kau kenapa sih Al?" tanya Kia sambil duduk dipinggir lapangan membentuk lingkaran dengan kami setelah membeli roti dan minum.
Tidak ada jawaban. Hening. Itu suasana sekarang. Aliya nya menekan-nekan rotinya dari luar plastik hingga roti itu kempes. Walau sudah kempes tetap ditekannya. Seperti tidak mendengar atau tidak menghiraukan teman-temannya itu.
"Tadi kau sebut nama siapa sih Al? Far..far..?" kepo Awa. Sifat yang sangat melekat di dalam diri Awa sejak dia kecil.
"FARHAN!" teriak Ema. Sanking nyaringnya, hingga Aliya tersadar. "Kenapa Farhan?" ngaci Aliya.
"Farhan siapa sih? Anak mana? Sekolah dimana? Siapamu? Sekarang dia dimana?" Kia segera melontarkan bertubi-tubi pertanyaan. Aliya hanya mengendus kasar. Perasaannya sekarang tidak karuan karena dibuat pusing oleh teman-temannya. Aliya justru tidak menjawab dan hanya menggigit roti yang sudah kempes itu Dia memilih untuk diam daripada menjawab. Ketiga temannya berdecak bersamaan.
■■■
Kringgg..."Jam istirahat telah berakhir. Seluruh siswa diharapkan masuk ke kelasnya masing-masing"
Aliya, Awa, Ema dan Kia kembali melewati anak tangga yang tadi mereka lewati. Aliya melangkahkan kasar kakinya menuju ke kelas. Awa, Ema dan Kia tidak berani bertanya. Melalui raut wajah Aliya, mereka sudah tahu bahwa anak itu tidak ingin diusik atau mereka akan beradu argumen.
"Heho!!!!!!!" teriak Ema membuja pintu kelas. Bukannya disambut seperti artis korea atau dicaci maki teman sekelasnya karena ribut berteriak, Ema malah tidak dihiraukan sama sekali dengan temannya.
Semua temannya di kelas asyik dengan kegiatan masing-masing. Ada kumpulan Wira yang berkumpul di pojok kelas yang selalu bahas tentang "emyouknowlah", ada kumpulan Intan dan kawanannya yang sibuk membaca novel, dan ada Januar, Linda, dan Nia yang sibuk sedari tadi membaca buku Matematika karena sebentar lagi akan ulangan harian Matematika.
"Woi! Dengerin aku dulu hei!!!!" teriak Kia yabg lebih nyaring daripada Ema.
___________________________________________
Heyo whatsup.
Baru update lagi nih. Masih anget..Btw maaf banget nih singkat. Update selanjutnya panjang deh.
Biasakan sebelum baca di vote. Kalau lupa, maka vote lah selesai membaca :D
Kira kira, siapa sih Farhan itu? Dan Kia mau kasih pengumuman apaan yah?
Tunggu updatean berikutnya💜💜