Satu [1]

5K 92 12
                                    

   "enak aja nyalahin gw"

****

KRING...KRING...KRING

Suara alarm terdengar memekakan telinga sehingga membangunkan seorang gadis yang masih terbuai dalam mimpi nya padahal waktu sudah menunjukan pukul 06.26.

"Clarissa....bangun!!!ini sudah siang!!" Teriak sang ibu membangunkan anaknya yang bernama Clarissa yang masih bermalas-malasan di ranjangnya. "Hoam...iya..iya..aku bangun...hoam" ujar Clarissa dengan nada yang malas.

Tak lama kemudian ia beranjak dari tidurnya, lalu membereskan tempat tidurnya yang berantakan. Matanya lalu tertuju pada jam dinding, Clarissa menggosok mata kanannya dengan tangannya,

1 detik...
2 detik...
3 detik...

"Kyaaaa.....aku terlambat!!!" Ujar Clarissa berteriak, kemudian segera mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi. Setelah selesai ia terburu-buru memakai seragamnya.
  
Clarissa keluar dari kamarnya sambil berlari. Gadis itu menuruni satu per satu anak tangga lalu segera menuju meja makan untuk mengambil bekalnya. "Ibu aku berangkat!" Pamit Clarissa kepada ibunya buru-buru.
  
Clarissa terus berlari menuju sekolahnya mengingat jarak rumahnya tidak jauh dari sekolah ia lebih memilih jalan kaki dari pada menggunakan kendaraan hemat ongkos pikirnya. Ia melihat ke arah jam tangannya pukul 06.48.
  
Clarissa makin mempercepat lajunya ia tidak peduli dengan tatapan orang lain yang melihatnya seperti di kejar-kejar penculik. Clarissa terus berlari hingga akhirnya hampir sampai di depan gerbang sekolah.
  
Tapi "pak...tunggu...jangan ditutup.." Teriak Clarissa kepada seorang satpam yang menutup gerbang sekolah. Pintu sekolah ditutup Clarissa mulai mencari cara untuk masuk ke dalam bagaimana pun caranya.
  
Muncullah satu ide dalam otaknya yaitu lewat pintu gerbang belakang. Clarissa segera berlari ke arah pintu gerbang belakang, sesampainya di sana ternyata pintu gerbang belakang di kunci. "Tidak ada cara lain selain memanjat!" Ujar Clarissa pada dirinya untuk meyakinkan untuk memanjat pintu gerbang.
  
Clarissa mulai memanjat pintu gerbang sekolah, dan

Hap 

dia berhasil masuk kedalam sekolah. Clarissa membereskan penampilannya yang sangat berantakan. Baru saja 2 langkah ia menabrak seseorang Clarissa mendongakkan wajahnya ternyata seorang guru killer melihat aksi memanjatnya.

"Cih!kau ini perempuan tapi kelakuanmu seperti itu. APA KAU TIDAK PERNAH DI AJARKAN SOPAN SANTUN?!" Ucap guru itu memarahi Clarissa. Clarissa menundukan kepalanya "maaf MS.Annie..." Ucap Clarissa kepada guru itu, lalu guru itu pun pergi.
  
Melihat guru itu sudah pergi Clarissa pun berlari menuju kelasnya 12 IPA 1. Sesampainya di kelas ia mengetuk pintu terlebih dahulu

Tok...Tok...Tok...

"Masuk!" Ucap seorang guru yang ada di dalam kelas, lalu Clarissa membuka pintunya.
  
"Kau anak yang tadi memanjat gerbang itu??" Tanya guru itu kepada Clarissa "hehe..kok ibu tahu??" Ucap Clarissa cengengesan. "Tadi MS.Annie yang bilang" jawab guru itu "yasudah kamu boleh duduk" lanjut guru itu. Clarissa langsung menuju tempat duduknya di mana sudah ada teman sebangkunya yaitu Gabriel yang menatapnya jengkel.
  
"Cih!dasar monyet betina!" Ucap Gabriel pada Clarissa "apa katamu?!" Kata Clarissa tak mau kalah "ih...udah jelek, kaya monyet, budeg lagi...haduhhh.." Jawab Gabriel sewot, dan terjadilah pertengkaran antara Gabriel dan Clarissa. "Ekhem!yang di belakang tolong keluar kalau masih berisik!" Ucap guru yang berada di depan sambil menunjuk kearah Gabriel dan Clarissa.
  
"Cepat keluar!kalau dalam hitungan kelima kalian tidak keluar nilai kalian akan di kurangi!" Ucap guru itu sambil memberi ancaman, mendengar ucapan guru itu Gabriel dan Clarissa langsung berlari keluar kelas.

DI LUAR KELAS
  
"ARRGHH...gara-gara lo nih gw jadi dihukum!" Ucap Gabriel kepada Clarissa. "Enak aja nyalahin gw...lu tuh yang salah, lu duluan yang mulai ngatain gw monyet!" Kata Clarissa tidak terima dengan perkataan Gabriel "emang lu monyetkan?buktinya lu manjat-manjat" ucap Gabriel sewot.
  
Ingin rasanya Clarissa merobek mulut Gabriel yang seenaknya bicara itu, tapi ia harus mengalah karena kak Alfin kakaknya Gabriel sudah mempercayainya untuk menjaga Gabriel. Kak Alfin menyampaikan pesannya sebelum meninggal akibat kecelakaan.
  
Tak terasa sekarang sudah memasuki jam ke 4 itu berarti sekarang adalah pelajaran Olahraga. Saatnya seluruh murid kelas 12 IPA 1 menuju ruang ganti untuk mengganti baju menjadi seragam olahraga. Setelah selesai seluruh murid kelas 12 IPA 1 berkumpul di lapangan di sana sudah ada seorang guru bernama Pak Irfan.

Prittt.....

Suara peluit menandakan bahwa seluruh murid kelas 12 IPA 1 harus merapat untuk memulai kegiatan.    
  
"Ya!anak-anak hari ini kita akan bermain game, game ini berfungsi untul melatih kekompakan, jadi game ini akan dimainkan oleh 2 orang. Di sini sudah ada sebuah kotak kalian harus mengambil salah satu kertas, didalamnya sudah tertulis angka jika angka kalian ada yang sama berarti kalian satu kelompok. Paham?" Ucap Pak Irfan panjang lebar "PAHAM!" Ucap seluruh murid kompak
  
"Ok kita mulai dari...Gabriel dan Clarissa, ayo maju silahkan ambil satu kertas dan lihat apakah angkanya sama atau tidak." Lalu mereka mulai mengambil kertas didalam kotak itu. Gabriel membuka kertasnya dan tertulis angka 1 dan menunjuka ke pada pak Irfan "baiklah Gabriel mendapat angka 1, Clarissa silahkan buka kertasmu!" Ucap pak Irfan kepada Clarissa.
  
Clarissa pun membuka kertasnya matanya membulat ia tidak menyangka akan mendapat angka 1 di kertasnya lalu memperlihatkan kertasnya pada Pak Irfan "baiklah...kau satu kelompok dengan Gabriel!" Ucap Pak Irfan.

Skip Time

  
Kaki kanan Gabriel diikat dengan kaki kiri Clarissa sehingga mereka berlari dengan kaki yang di satukan(*ngertigak??:v). Salah satu dari mereka da yang memegang bendera. Dalam permainan ini perlu keseimbangan yang besar agar tidak jatuh. "Baiklah 1....2....3....MULAI!" Ucap Pak Irfan lalu permainan di mulai, banyak yang sudah terjatuh karena tidak seimbang "kalau sampai kita kalah gw bakalan nyalahin lu ris!" Ucap Gabriel "lah...ngapain lu nyalaihin gw makannya kalo mau gak kalah kita harus kerja sama biar seimbang lah ini mah enggak lu malah tiba-tiba asal mau nyalahin gw aja!" Ucap Clarissa sewot.
  
Karena sibuk berdebat tanpa sadar semua murid termasuk Guru melihat mereka yang sangat kompak sampai-sampai banyak yang bersiul, dan menyoraki mereka. "Ayooo!!!sedikit lagi...terus maju kalian berdua" ucap Pak Irfan menyemangati Gabriel dan Clarissa tapi mereka nampak tak mendengarnya. Dan akhirnya tanpa mereka sadari mereka sudah sampai finish menimbulkan suara bising dari murid yang menyoraki mereka.
  
Mendengar suara sorakan tersebut membuat Gabriel dan Clarissa berhenti, tetapi Clarissa hilang keseimbangan sehingga terjatuh dirumput, otomatis Gabriel juga ikut terjatuh. Seluruh orang yang ada disana menahan nafas mereka. 'Kenapa tidak sakit' batin Gabriel lalu membuka matanya. Matanya membulat begitu pula mata Clarissa mata mereka saling tatap, jarak diantara mereka pun hanya sekitar 3-4cm sampai Clarissa dapat merasakan hembusan nafas Gabriel begitu pula sebaliknya. Tanpa di sadari pipi keduanya sudah memerah seperti tomat hingga terdengar suara "EKHEM!" Menyadarkan Clarissa dan Gabriel lalu buru-buru mereka mengambil posisi duduk.
  
Gabriel membuka ikatan tali di kakinya dan kaki Clarissa setelah selesai terlepas, mereka berdua bangun dari posisi duduknya "maaf tadi gw kehilangan keseimbangan" ucap Clarissa meminta maaf pada Gabriel "iya gak maslah" jawab Gabriel singkat. Pelajaran olahraga selesai sekarang mereka sedang beristirahat.









Hello maaf ceritanya gaje, banyak Typo, dll mohon di maklumi saya baru pertama kali buat cerita beginian.
Ok...bye....makasih yang udah mau baca😂😂😂

My Enemy Is My Love [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang