Bab 2

11.1K 569 27
                                    

Hai... Hai... Gue balik lagi. Dengan membawa pangeran ganteng yang setiap saat bikin gue baper, 😂 sumpah! gue jatuh Cinta sama Jeleo aduhh gue gak bisa bayangin lagi...

Langsung aja baca, et! Habis baca jangan lupa vote ya! Komen juga boleh 😳.

Love you readers 😘😘

------------------------

Soundtrack: charlie puth- Attention (J. Fla cover).

Plak !

Hening. Suara tamparan beberapa detik lalu menciptakan keheningan di dalam kamar bernuansa White Dark itu. Angin pun tak berani untuk lewat takut untuk ikut campur dalam masalah. Beda dengan Api yang memang sengaja datang untuk memanasi dua orang yang saling melempar tatapan dingin.

Jeleo Aqwee Pria yang selalu merasa dirinya lah yang paling hebat, merasa dirinya adalah Pria yang selalu di takuti banyak orang kini menjadi pria yang kehilangan semua harga dirinya hanya dengan satu tamparan Seorang Gadis bernama Kerry Angelic!.

Rasa sakit di dua titik tubuhnya, membuat tangan Jeleo mengepal kuat, perasaan ingin membunuh berteriak-teriak di benaknya. belum pernah ada yang membuatnya seperti ini. Bahkan Pria itu di besarkan layaknya seorang pangeran yang di agung-agungkan. Tapi apa yang dilakukan gadis di depannya, datang tanpa tau apa masalahnya dengan Jeleo dan berani menampar manusia berhati serigala yang setiap saat ingin menerkam seseorang.

Menendang dan menampar dua paket yang sempurna untuk berurusan dengan Jeleo Aqwee. Haruskah Jeleo terima dengan apa yang di lakukan Kerry Angelic?

"Katakan harus ku apakan dirimu sekarang?" tanya Jeleo dingin, mata hitamnya bertemu dengan mata coklat milik Kerry. Jeleo tersenyum, tersenyum sangat tampan.
Sedang Kerry membalas senyum itu dengan sinis.

"Membunuhku? Itu kah yang yang kau inginkan?" jawab Kerry membuat Jeleo mentapnya intens.

Jeleo tersenyum santai,mengeluarkan sesuatu di saku jaketnya.

"Tebakan yang tepat Girl,"

Mata Kerry membulat sempurna, melihat apa yang di pegang pria itu, sebuah pistol perak berukuran sedang. Ia pikir Leo hanya bermain-main dan menakuti dirinya tapi apa yang di lihatnya sekarang?. Leo mengarahkan pistol itu kearahnya. Apakah ia akan membunuh Kerry sekarang? Leo mengarahkan pistol itu tepat di kepala Kerry.

"Aku sangat senang, saat kau mengatakan bahwa kau tidak takut dengan siapapun. Aku seperti tertarik denganmu"

Kerry diam untuk sesaat, bibirnya kelu untuk mengcapkan sesuatu. Matanya masih memandang tak percaya. Ia menyesal dengan ucapannya beberapa menit yang lalu

"Kau benar-benar ingin membunuhku sekarang?" tanya Kerry melemas, ia meremas ujung dreesnya.
"Menurutmu? Kenapa? apa kau mulai takut denganku?"

Kerry menutup matanya saat ujung pistol itu menyentuh jidatnya. Memasrahkan dirinya mati di tangan pria itu.

Ttak.

Jeleo menarik pelatuk, sambil tersenyum miring, "Kerry Angelic, nikmati ketakutanmu,"

Leo bersiap melepas pelatuk namun aksinya itu terhenti saat mendengar derap langkah kaki yang banyak. Terdengar seperti segerombolan orang yang berjalan terburu-buru di koridor dan mendekati kamar yang mereka tempati.

Kerry masih menutup mata, ia tak tau apa yang akan terjadi padanya selanjutnya. Gadis ini terlalu takut untuk membuka mata. Melihat pistol itu saja sudah membuat jantungnya beradu cepat dan sekarang ujung pistol itu menempel di jidatnya

Jeleo menurunkan pistolnya. Tatapannya teralihkan ke arah pintu. Lalu detik berikutnya ia kembali menatap Kerry.

"Kita akan bertemu kembali." ucap Leo menatap Kerry yang menutup matanya.

Time With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang