"Nona apa anda baik-baik saja?"Diperjalanan meninggalkan Hotel PULLMAN Kerry hanya diam sambil menatap keluar jendela. Menenangkan pikirannya yang sedikit kacau. Ia tidak peduli dengan pertanyaan bodygardnya yang menanyakan keadaannya.
Di pikirannya saat ini adalah seorang pria yang berapa jam lalu hampir saja menembak kepalanya. Bukan karena rasa takut akan tembakan itu, tapi tatapan pria itu membuat hati Kerry merasa aneh, ia tidak bisa melupakan bagaiman pria itu menatapnya, bagaimana pria itu mengeluarkan setiap kata dari bibirnya dan yang paling mengesankan baginya adalah saat pria itu tersenyum padanya. semua itu membuatnya gelisah antara mengatakan itu adalah sebuah perasaan cinta pada pandangan pertama atau hanya sekedar suka karena pria itu .
“Nona mulai malam ini anda harus kembali rumah, semua barang-barang di Apartemen anda akan saya pindahkan besok"
Asitensi kerry teralihkan mendengar ucapan wanita bodygard di sampingnya. Ia menoleh dengan ekspresi kesal.
“Aku tidak mau!” elaknya menolehkan kembali kepalanya menatap jalan raya yang sangat ramai dengan kendaraan roda empat yang mendominan memenuhi jalan yang mereka lewati.
“Ini perintah dari Mr. Bony Jika anda tidak menurut maka sistem pengamanan anda kami perketat. tidak hanya saya yang mengawal, sepuluh bodygard akan mengikuti kemana anda pergi” jelas wanita itu tegas membuat Kerry membulatkan matanya, ia tidak salah dengar kupingnya tidak tuli.
Sepuluh bodygard akan megikutinya kemana-mana oh! tak bisa di percaya. Membayangkannya saja membuat kerry seperti ingin loncat kedalam jurang. Yang benar saja sepeuluh bodygard akan mengikutinya tidak, tapi sebelas. Para bodygard itu akan mengikuti pantat Kerry kemana-mana dan itu membuat kerry sangat muak dengan sifat Ayahnya yang terlalu over protektif.
“kau pikir aku peresiden yang kemana-mana harus di kawal hah!, aku tidak mau!” tolak Kerry tak kalah tegas, sedangkan wanita yang sedang menyetir itu menoleh dan menatapnya tajam.
Tunggu wanita itu berani melemparkan tatapan tajam padanya. itu adalah perbuatan yang lancang yang dilakukan seorang bawahan kepada atasannya.
Kerry tersenyum sinis,“kau berani menatapku seperti itu,” ucap kerry tak percaya.
“Sudah tugas saya untuk tegas pada anda Ms. Angelic!” bentak Bodygard itu membuat emosi Kerry memuncak.
Keryy melepas setbeltnya dengan kesal, kepalanya terasa panas ingin mencakar wajah wanita di sampingnya. Setelah setbeltnya yang sempat sulit untuk di buka, akhirnya terlepas membuat tubuhnya bebas untuk bergerak.“Turunkan aku di sini DELIAN!” bentak Kerry membuat bodygard itu tiba-tiba menginjak rem, lantas membuat tubuh kecil kerry terdorong kedepan dan
“aww!” pekiknya merasaka kepalanya yang terbentur di dasbor mobil. Sangat sakit itulah yang Kerry rasakan.
Salah sendiri melepas setbelt.
“silahkan keluar Ms. Angelic!" ucap wanita itu lantang, tegas tanpa mau menatap wajah Kerry.
Untuk kedua kalinya Kerry menatap tak percaya. Bagaimana bisa bodygardnya bersikap seperti itu.
“hei kau tidak bercanda kan LIAN?” ucap Kerry tertawa remeh.
Tak menghiraukan ucapan Kerry wanita berwajah tegas itu segera keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Kerry.
“Silahkan Nona!” pinta Delian dengan ekspresi datar sambil mencekal lengan Kerry. Tapi kerry menahan tubuhnya ia memegang kepala kursi sebagai pertahanan.
“kau benar benar ingin menurunkanku? di sini? Bagaimana kalau ada yang menculikku. hei Kau tidak takut dengan Ayahku!” tutur Kerry saat Delian bodygardnya mencekal keras dan menarik Kerry keluar dari mobil dengan sangat kasar.
Heels yang di kenakan Kerry patah, sebelah kakinya limbung membuat tubuhnya terjatuh tak wajar ke aspal.
"holy shit! Aww!!" umpat Kerry merasakan sakit di bokongnya yang menimpa aspal.Delian hanya melihat itu tanpa ekspresi. Tanpa mau membantu wanita itu malah membalikkan badan dan meninggalkan Kerry yang mengulurkan tangannya meminta bantuan.
Wanita berbadan tegap itu memasuki mobil dan saat itu juga ia langsung menancap gas bersamaan dengan lemparan heels Kerry yang melambung mengenai belakang mobil.
“Hei Delian! akan ku balas kau nanti!. Dasar bodygard tidak berguna!”
Teriakan kerry membuat orang yang lewat menatapnya seperti orang gila.
Kerry tidak sadar dengan posisinya yang berada di tengah jalan, bibirnya terus memaki dan mengumpat bahkan bunyi klakson tak membuat gadis itu peduli."Fuck you Delian,"
Sebuah mobil melaju kencang dari arah belakang kerry. nyaris saja! Mobil itu menabrak tubuhnya jika pria itu tidak cepat menarik pinggangnya.
Kerry mematung,saat merasakan tangan kokoh itu mendekapnya sangat erat. Dengan perlahan ia mendongak ,tapi tangan pria itu sangat cepat menarik kepalanya membuat kepala Kerry membentur dada bidang pria itu.
"Kau gadis yang bodoh,"
Suara itu. Kerry sangat mengenalnya. Ia sangat ingin menatap wajah pria itu, sayangnya tangan pria itu terlalu kuat menekan lehernya. Sehingga Kerry hanya bisa menghela nafasnya, entah mengapa tangannya tiba-tiba bergerak membalas pelukan pria itu. Mereka berpelukan sangat erat. Kerry merasa nyaman aroma parfum milik pria itu terlalu memabukkan untuknya.
"Biarkan aku melihat wajahmu." ucap Kerry pasrah.
Pria itu tertawa dingin, kemudian merenggangkan pelukannya, menarik kepala gadis itu untuk menatap wajahnya. Kerry terkejut ketika matanya bertemu dengan pria itu. Meski pria itu memakai masker tapi Kerry tidak secepat itu melupakan pria di depannya.
"Kau?," kaget Kerry,
Pria itu hanya tersenyum di balik maskernya lalu detik berikutnya ia mendekatkan wajahnya menempelkan jidatnya ke jidat Kerry, menarik pinggang Kerry yang sempat menjauh. Kerry semakin terkejut dengan perlakuan pria itu. Sontak kedua tangannya memegang lengan pria itu berusaha menjauhkan dirinya.
"Arghhh!! " erang pria itu, membuat mata Kerry teralihkan ke lengan pria yang tertutup oleh jaket coklat Bibir Kerry terbuka lebar saat melihat telapak tangannya di penuhi darah..
"Lenganmu berda-"
Belum sempat Kerry melanjutkan ucapannya pria itu lebih dulu mencium bibir Kerry. Ciuman yang sukses membungkam bibir Kerry. Ciuman itu memang terhalang oleh masker yang digunakan pria itu tapi Kerry benar-benar merasakan bibir pria didepannya Terasa hangat hingga membuat Kerry merasa nyaman, sampai-sampai ia menutup matanya.
"Sudah ku bilang kita akan bertemu kembali."
Perlahan Kerry membuka matanya, melihat jelas wajah tampan pria itu.
Pria itu menarik pelan maskernya memperlihatkan senyum yang membuat jantung kerry berdetak tidak normal. Membuat hati Kerry memekik keras.
"Welcome to my world" ucapnya setelah itu langsung menggendong tubuh Kerry ala bridal style. Menuju mobil yang tak jauh di belakang mereka.
"Hei turunkan aku!" ronta kerry, meminta di turunkan, namun pria itu tidak peduli, hingga sampai di depan mobil, seseorang membatu leo memasukkan Kerry ke dalam mobil.
"Kita ke penthouse ku saja Gelo"
Kayaknya ceritanya berbelok ke pasar Senen. otak Author blank 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You [END]
RomanceMenjadi seorang CEO bukanlah hal yang di inginkan Jeleo Aqwee, namun statusnya sebagai cucu kesayangan dari pemilik CT Corp itu, di paksa untuk menjadi pewaris di usianya yang masih 20 tahun. Jeleo dengan sikap badboy sangat suka memainkan hati ban...