Hari minggu pertama saat sesudah putus dengan Adit, Keisya pergi menonton bioskop bersama Agnes. Ya, hanya berdua. Mereka memang sering sekali pergi berdua.
Sambil menunggu jam tayang, Keisya dan Agnes pergi sebentar ke suatu tempat makan yang masih satu mall dengan gedung bioskop. Mereka ingin menemui seseorang yang telah membeli barang yang di jual online oleh Doni-kakaknya Agnes. Sebut saja mereka mau COD. Harusnya Doni yang bertemu dengan pembelinya ini, namun berhubung Doni sedang sakit, dan antara penjual dan pembeli sudah ada janji, maka Doni titipkan saja pada Adiknya yang kebetulan ingin pergi ke tempat yang sudah ditentukan.
Sesampainya di tempat makan yang dimaksud. Agnes mencoba menghubungi orang yang dituju. Dan ternyata masih dalam perjalanan katanya. Jadi Agnes dan Keisya duduk-duduk sebentar memesan minuman sambil ngobrol - ngobrol. Sudah 7 menit menunggu, dan saat menit ke 7 juga lah hp Agnes berdering.
"Iya hallo" ucap Agnes dengan santun.
"Oh iya, saya ada di meja nomor 11" ucap Agnes sambil celingukan, tidak salah lagi pasti pelanggan Doni yang menelepon. Mungkin dia sudah ada disekitar sini.
Tak lama Agnes berdiri dan melambaikan tangan kepada orang yang menuju ke arah nya. Keisya ikut berdiri.
Dia lelaki, kelihatannya dia masih sekolah, entah kelas berapa. Rambutnya sedikit gondrong dan tidak terlalu rapih, tapi tidak terlihat bahwa dia anak nakal.
"Maaf yaa saya telat, pasti udah lama nunggu" ucap lelaki itu sambil duduk di kursinya tepat didepan Agnes. Karna posisi meja nya kotak dengan empat kursi, maka Keisya berada diantara Agnes dan lelaki tersebut.
"Gapapa kok. Ohya kata abang saya, barangnya suruh dicek dulu" ucap Agnes sambil menunjukkan barangnya yang sudah ada di atas meja.
"Gak usah, saya udah langganan sama bang Doni. Saya juga percaya" sambil tersenyum manis.
Keisya di sini hanya diam memerhatikan lelaki yang ada di sampingnya sambil sibuk dengan pemikirannya sendiri tentang 'Orang ini siapa? Kayak pernah lihat, tapi di mana ya?'
Merasa diperhatikan, lelaki itupun menoleh.
"Keisya?" Ucap lelaki itu dengan wajah terkejut.
"Hah?" Keisya lebih terkejut "kamu kenal saya? pantesan kayak pernah ketemu, tapi gak tau siapa"
"Dimi"
"Oh.. Bagas Dimitri, yang.. dulunya ompong. Ups" merasa keceplosan Keisya langsung menutup mulutnya dan meminta maaf. Namun Agnes sudah tertawa geli mendengarnya. Oh iya, Dimi juga tertawa.
"Tunggu" Agnes angkat bicara walaupun sedikit tawanya masih tersisa "Ini Dimi, yang SD nya sekelas sama kita Kei?"
"Iya yang ompong" Kini Dimi lah yang menjawab sambil menertawakan dirinya sendiri.
"Inget aku siapa?" Tanya Agnes pada Dimi.
"Hehe baru inget, Agnes kan? Baru nyangka, ternyata dunia gak luas"
Kemudian mereka bercerita tentang mereka dulu, saat mereka sering main bersama saat pulang sekolah jam 10. Dimi akan mendatangi rumah Keisya setelah ganti baju seragam merah putihnya. Dan saat di rumah Keisya, pasti yang punya rumah sedang bermain BP-BPan (mainan orang-orangan dari kertas) bersama Agnes.
Rumah Dimi memang lumayan lebih jauh, jadi saat Dimi datang ke rumah Keisya. Keisya sudah lebih dulu bermain dengan Agnes. Dan lucunya, Dimi akan bersedia dengan senang hati merapihkan mainan BP-BPan yang dominan dimaini oleh anak perempuan, demi Keisya dan Agnes bermain dengannya.
Saat sudah mulai siangnya, mereka bertiga melanjutkan main di rumah Agnes.
Hanya 'Bermain. Itulah kesibukan anak-anak. Seperti yang dilakukan oleh Keisya, Agnes dan Dimi saat masih kanak-kanak.
Namun percakapan mereka terputus, mengingat jadwal bioskop yang akan ditonton oleh Keisya dan Agnes.
"Yaudah, kalo gitu, saya balik deh. Duh jadi inget masalalu" ucap Dimi sambil tersenyum penuh kenangan.
"Gak ikut nonton ajah sama kita?"
"Lain kali ajah deh Kei. Aku pamit duluan ya"
"Hati-hati" ucap Keisya sedang Agnes hanya mengangguk.
11 NOVEMBER 2017
22:45