Chapter 2 : Coming Closer

151 23 19
                                    

Kyuubi menjedukan keningnya berulang kali ke meja  bundar di hadapannya hingga timbul bunyi terantuk yang cukup keras. Bisa dipastikan rona merah sedikit ditemukan disana.

"Berisik merah, hentikan itu sekarang!", ujar Shukaku yang mulai meradang akan kelakuan sahabatnya selama sepuluh menit terakhir. Percakapan akan keduanya bahkan belum dimulai sama sekali sampai sekarang karena Kyuubi masih sibuk bercumbu kening dengan meja dan mengacuhkan dirinya.

Shukaku menyeruput lemon tea miliknya yang kini hanya tersisa sedikit. Kyuubi sungguh berhasil membuatnya menghabiskan minuman tanpa mendapat hasil apapun. Teman yang sangat tidak berfaedah. "Jadi, bisa segera kita mulai ini, Kyuubi?", lanjut Shukaku lagi.

"Ih, berisik deh. Perlu kaca kalau kau juga merah, Shu?"

"Hah? Kau pikir aku bisa diam jika kau masih saja terus memadu kasih dengan meja itu?!", Shukaku memandang sengit, "Dan buang saja kacanya, tampang dan merahku lebih baik", lanjut si pria ambigu.

Dua anak manusia berbeda gender itu kini sibuk bertengkar, melupakan sesaat tujuan awal mereka bertemu. Sadar kalau mulai menjadi pusat perhatian, keduanya akhirnya terdiam dengan nafas terengah. Hening sesaat sampai Kyuubi teringat lagi dengan masalahnya, "Shuu~", panggil Kyuubi seraya menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangan. "Apa, hah?", balas Shukaku ogah-ogahan.

Kyuubi mengangkat sedikit wajahnya, memperlihatkan sedikit wajah cantiknya yang tertutupi beberapa helai rambut. Shukaku bisa melihat ada sesuatu dari binar di mata merah Kyuubi. Hari ini binar itu berbeda, terasa semuanya saling bercampur, antara rasa khawatir, takut, frustasi dan juga....rindu?

"Kemarin aku bertemu Shisui".

.
.
.

An ItafemKyuu Fanfiction
Our Story in Akatsuki Mart
By : Kurara~

Disclaimer : Masashi Kishimoto


Dilarang meniru sebagian maupun seluruh cerita ini

.
.
.

Itachi mengernyit melihat gadis merah gebetannya yang terlihat lesu hari ini. Biasanya begitu melihat wajahnya, Kyuubi akan langsung berwajah sumringah dengan melontarkan kata-kata menohok. Tapi herannya Itachi suka. Katakan Itachi itu masochist pun ia rela! Karena bagi pria berkuncir itu, perkataan Kyuubi adalah oase di tengah hidupnya yang tandus.

Slogan, 'Itachi positif masochist', resmi berkumandang.

"Kyuu-chan? Kau sakit?". Itachi memajukan wajahnya hingga jarak di antara mereka cukuplah dekat. Fix! Itachi heran! Biasanya jika dirinya melakukan hal barusan, Kyuubi akan memberinya sapuan salam sayang ke arah kepalanya beserta umpatan-umpatan penuh cinta.

Sekarang Kyuubi hanya meliriknya dan menghela nafas! Diam-diam dalam hati Itachi tersinggung, 'Apa ada yang salah dengan wajahnya hari ini?'.

"Apa, sih?"

Kyuubi benar-benar bersikap cuek pada Itachi hari ini. Saat membeli apel yang harusnya menjadi detik-detik asupan menjadi tidak berarti kalau sang gadis merah hanya menanggap dirinya gagak yang nyasar di siang bolong. Tidak bisa! Itachi butuh asupan!

Itachi memicing tidak suka, moodnya memburuk karena terus diacuhkan gadis pujaan dihadapannya. Dengan aura tidak bersahabat pria berkuncir itu mendekati Kyuubi yang masih sibuk menghitung. "Kyuubi", ujar Itachi penuh penekanan. Tubuh tegapnya semakin condong untuk mengintimidasi sosok merah di depan. "A-- apa?", Kyuubi merutuki mulutnya yang gugup mendadak. Niat hati ingin meradang seperti biasa, tapi aura Itachi membuat nyali Kyuubi menguap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Story In Akatsuki Mart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang