4

70 13 4
                                    

Hyunbin dan Donghan berlari ke arahmu, dengan keringat dan terengah-engah. Kamu menonton mereka berdua sedang bermain basket dari kursi di pinggir lapangan. Mereka berdua sama-sama kompetitif dan kamu yakin mereka sedang ribut karena Hyunbin yang berhasil mendapatkan angka karena curang. Kamu mencoba fokus pada Hyunbin juga, tapi kamu sendiri sadar kalau itu sulit karena ada Donghan juga di sana.

Bahkan saat mereka berdua berlari ke arahmu, matamu hanya melihat ke arah Donghan. Dari sinar matahari yang menyinari wajah Donghan yang berkeringat, dia terlihat unreal bahkan ethereal. Kamu melihatnya menghirup dan mengeluarkan nafas, terengah-engah, namun teratur. Rambutnya yang basah karena keringat. Poninya yang naik turun saat dia lari, menepuk dahinya terus menerus. Matamu akhirnya bertemu dengan matanya. Nafasmu nyaris hilang karenanya.

Donghan melihat ke arahmu, hanya padamu. Tatapannya sudah fix, seolah targetnya sudah ditetapkan.

Mereka berdua akhirnya sampai di tempatmu. Jantungmu berdebar kencang dan tiba-tiba kamu merasa malu. Meskipun sebagai sahabat Donghan, kamu masih belum terbiasa dengan sensasi aneh yang kamu rasakan saat dia ada di dekatmu. Seperti kamu sudah tidak tahu harus berbuat apalagi. Dan, sepertinya Donghan tidak memiliki efek yang sama dengan yang kamu rasakan.

Tapi sekali lagi, ini Donghan. Dia selalu seperti ini pada semuanya. Bahkan, mungkin sebenarnya dia tidak tahu dialah penyebab setiap teriakan para gadis. Sebagai sahabatnya, kamu tahu betapa tidak pedulinya laki-laki ini pada sekelilingnya. Donghan lebih memilih untuk hidup santai dan perlahan-lahan menikmatinya. Dia terlihat tidak pernah khawatir tapi kamu tahu kalau sebenarnya dia juga memikirkannya. Hanya saja dia tidak pernah menunjukkannya.

Dia selalu menghilangkan pikiran-pikiran berat dari kepalanya saat siang hari, dan membiarkannya kembali saat malam hari. Dan kamu tahu dia memikirkannya setiap malam karena kantung mata yang dia miliki. Donghan tidak pernah suka membuat orang lain khawatir. Jadi, dia selalu mengkhawatirkannya di belakang layar, saat semua orang tidak melihatnya. Dan waktu yang tepat adalah saat malam hari. Karena itulah, tidak akan ada seorangpun yang bisa lihat betapa lemahnya seorang Donghan yang kuat.

   *****************************************  

White AcaciaWhere stories live. Discover now