Kamu melihat Donghan yang sedang bersandar di tembok, sedang mengobrol dengan perempuan yang tidak kamu kenal. Tangannya ada di sakunya dan dia terlihat bosan. Sudah pasti. Kamu cekikikan dan menggeleng-gelengkan kepalamu. Perempuan itu mencoba sangat keras karena dia bicara dengan ekspresi dan gerakan yang lucu. Mungkin ini saatnya kamu untuk menyelamatkan Donghan dari kebosanannya ini. Seolah merasakan kehadiranmu, Donghan langsung menengok ke arahmu dan menatapmu lurus. Kamu jadi merasa tidak percaya diri dan pipimu jadi merah. Perempuan yang sedang bicara pada Donghan berhenti bicara dan melihat kemana tatapan Donghan pergi.
Donghan melupakan perempuan itu dan langsung berjalan ke arahmu. Perempuan itu menjatuhkan rahangnya karena kaget. Kamu memberikan Donghan tatapan galak sebelum memberikan lirikan ke belakang Donghan, menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Donghan memperbesar matanya, sadar betapa tidak sopannya dia. Donghan berhenti dan membalikkan badannya, lalu melambaikan tangannya.
"Kita ngobrol lagi nanti, ya, pacarku sudah datang! Sorry!" Donghan meminta maaf dan menundukkan kepalanya sedikit.
"Maaf, dia udah nggak sopan," kamu ikut meminta maaf juga saat kamu sudah di sebelahnya Donghan. Perempuan itu mengedip-ngedipkan matanya dengan terkejut. Saat kamu mengira perempuan itu akan bertingkah, ternyata dia tersenyum dan melambaikan tangannya padamu dan Donghan lalu pergi. Kamu dan Donghan mulai berjalan dan memukul lengan Donghan, "Yah, tadi itu nggak sopan banget."
Donghan melihat ke kanan dan ke kiri, seolah memastikan tidak ada orang yang menguping. Dia berbisik padamu, "Dia ngebosenin!" Lalu Donghan tersenyum, lalu memindahkan rambutmu ke belakang bahumu. "Selain itu, aku terlalu senang karena akan bertemu dengan pacarku."
Kamu memutar matamu karena gombalan Donghan tapi menggeser posisimu sehingga menjadi lebih dekat dengannya. Kamu menggandeng lengannya. Memeluk lengannya adalah hal yang kamu lakukan di kampus. Saat kalian berdua diluar, kalian bergandengan tangan. Donghan sepertinya lebih nyaman dengan aturan seperti ini, jadinya kamu mengikutinya. Kamu tahu dia tidak suka bergandengan tangan di kampus. Donghan menggunakan tangannya yang lain untuk menarik kepalamu mendekatinya. Lalu dia mencium kepalamu dan segera menarik kepalanya kembali. Kamu memasang senyum kecil di bibirmu, tahu kalau Donghan tidak suka skinship tapi dia masih melakukannya denganmu.
Lalu tiba-tiba ada beban yang dilemparkan dari belakangmu, dan kamu langsung tahu kalau itu adalah Hyunbin. Sebelum kamu membuka mulutmu untuk memarahinya, Donghan sudah memukul lengan Hyunbin duluan dengan keras. Kamu tertawa saat Hyunbin mengelus-ngeluskan lengannya karena kesakitan. Baguslah! Donghan melingkarkan tangannya kebahumu lalu berjalan menjauh dari Hyunbin. Hyunbin segera menaikkan kecepatannya untuk mengejar kalian. Kalian bertiga janjian bertemu dengan yang lain di tengah-tengah kampus.
"Don't touch her!!!!" Hyunbin berteriak saat pacarnya Sungwoon datang ke arahmu. Kalian semua melihat Hyunbin dengan mata menggurui. Lalu Hyunbin membuat suara senggukan palsu, "Pacarnya dia suka mukulin orang."
"Yah, itu gara-gara lo ngelempar badan lo ke dia!" Jelas Donghan, lalu memutar matanya. "Literally."
Yang lain langsung tertawa. Donghan melepaskan tangannya dari bahumu dan membiarkanmu bergabung dengan perempuan yang lain, dengan pacarnya Sungwoon, pacarnya Taehyun, pacarnya Yongguk dan pacarnya Minhyun. Pacarnya Sungwoon menarikmu. Kamu melirik ke belakang dan melihat Donghan dan Minhyun yang sedang mengobrol, lalu kamu tersenyum. Kelompokmu besar tapi kamu tidak mempermasalahkan ini. Meskipun kamu suka hanya ada kamu, Donghan, dan Hyunbin, kelompok besar ini juga lumayan nyaman.
"Are you excited?" tanya pacar Sungwoon, lalu menggoyangkan lenganmu.
"Kita cuma mau ke pantai," pacarnya Yongguk memutarkan matanya.
Pacarnya Minhyun memukul lengannya. Kamu cekikikan dan mengangguk, "Iya, kayaknya ini bakal menyenangkan untuk kita semua."
YOU ARE READING
White Acacia
FanfictionSelalu ada alasan kenapa orang-orang menutupi perasaannya untuk sahabatnya. Tapi mungkin kasus kamu yang paling parah dari semuanya. Saat sahabat mereka semua selalu datar dan membosankan, sahabatmu mungkin salah satu laki-laki paling populer di Seo...