chapter2

75 11 0
                                    

Pagi ini ali akan menjalani kegiatan rutinnya yaitu kekampus untuk mengajar diperjalanan menuju kampus ali memejamkan mata sejenak dan tiba-tiba saja muncul ingatan saat ali membaca buku diary sarah
Isi puisi itu membuat ali tercengang
Berarti sarah tidak punya ayah,lalu gimana nasibnya dalam mengungkapkan kelu kesah dan rindu?
Ali sungguh mengagumi sosok sarah yg cantik,baik,soleha pula
Cocok dengan ali yang setara dengan sarah
Sama-sama alim,ali sendiri adalah lulusan pesantren gontor dijawa timur
Membaca buku diary sarah membuat ali jadi ingin tau lebih dalam  tentang sarah
Dibuku diary sarah pun ali mulai tau bahwa sarah akan menerima pria yang berani melamarnya langsung kerumah dan minta restu orang tuanya asal orang tuanya merestui sarah akan terima siapapun itu karna ridho orang tua adalah ridho allah juga masalah cinta sarah akan mencoba pacaran dengannya setelah menikah.

Pikiran ali terhenti saat tiba-tiba mobilnya berhenti
"Ada apa pak berenti?"tanya ali kepada supir pribadinya
"Kayanya mobilnya mogok deh den,didekat sini gak ada bengkel saya harus cari dulu,gimana ini den?saya minta maaf den tapi den  ali bisa naik angkot?atau saya cariin taksi deh"-ujar supir pribadi ali yang bernama pak nano panjang lebar
"Emm gapapa deh saya jalan kaki aja pak dari sini gak jauh lagi kok kampusnya"-ucap ali seraya senyum pada supir itu
"Ahh sekali lagi saya minta maaf den  ali"ucap pak nano lagi sembari memohon maaf pada ali
"Udah gapapa pak tapi tolong ambilkan payung saya di mobil cuaca nya kurang baik,kayanya nanti hujan deh"ucap ali
"Iyah den ali tunggu yah"
Pak nano pun langsung mengambilkan payungnya dan memberikannya pada den ali
"Nih den payungnya"
"yaudah makasih pak saya berangkat dulu, assalamu'alaikum"pamit ali pada pak nano
"Walaikumsalam"ucap pak nano

****

Pagi ini aku bergegas berangkat ke  kampus jalan kaki karna rumahku gak jauh dari kampus, awal aku melangkahkan kaki untuk keluar rumah hanya ada gerimis-gerimis kecil, tapi makin lama gerimisnya berganti menjadi hujan yang cukup deras,aku berniat lari tapi terhanan karna tiba-tiba ada payung putih yang melindungiku dari hujan
Refleks aku mendongakan wajahnya dan ternyata lagi-lagi ali yang ada dihadapannya
Kenapa ini selalu terjadi sedangkan aku selalu resah akan momen-momen seperti ini
sarah khawatir akan imannya yg kurang kuat setiap melihat matanya
Berkali kali sarah komat kamit agar terlindung dari syaiton yang terkutuk
Tiba-tiba "ehm kita gak lagi main raja patung loh,kenapa malah diem disini?ayo berangkat sebentar lagi gerbang ditutup"

Jrengg:v

Sektika sarah malu, pipinya memerah saat tau tingkah bodohnya hanyalah membuatnya terlihat aneh san patut untuk ditertawakan
Akhirnya sarah agak menjauh tapi tidak sampai melewati batasan payung karna dia akan basah kuyup jika menghindar atau keluar dari payung itu, sedang ali juga menjaga jarak pada dirinya agar tidak bersentuhan dengan sarah tapi tetap melindungi sarah dari hujan

"Saya ali"ujarnya
"Saya tau"jawab sarah
"Udah kenal saya?"
"Kamu dosen baru saya"
Ali kaget serta bersorak ria dalam hati mngetahui pujaan hatinya adalah murid didiknya yang pastinya dia akan sering ketemu
"Gk cuma dosen"sanggah ali
"Lalu?"tanya sarah datar tanpa menatap ali
"Calon imam kamu"jawab ali enteng yang sontak membuat sarah membelalakan matanya dan menatap ali dengan tidak percaya
Ali yang tak tahan dengan ekspresi sarah pun langsung tertawa
Sadar dengan sikap nya yang membuat sarah cemberut dan kembali datar diapun langsung berbisik dikupingnya sarah "namamu slalu ada didoaku"
Kata-kata itu bener-bener membuat jantung sarah ingin meledak entah bahagia, syok atau apa ini namanya

****

Hai semua:v bacain aja dulu yak
Insyaallah ntar juga ketemu sisi serunya:D

Hijrah Cinta KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang