itu kamu

1.9K 208 9
                                    

Aof berlari keluar dari apartemen, melaju cepat masuk kedalam lift,
Menekan tanda LG.
Kaki nya dihentak hentak
Jari nya diketuk ketuk.
Akhirnya pintu lift dibuka.
Aof berlari sekitar satu blok jarak antara apartemen dengan cafe bernama minimalis.

Aof mempercepat langkah kakinya,
Dahinya berkeringat,
Nafasnya ter engah engah,
Dan,

Sesampainya di depan cafe minimalis,
Aof melihat ponselnya yang dari tadi sudah ditangan kanannya diajak berlari.

Aof membuka aplikasi facebook,
Dia melihat update sharing di wall silent gun,
One minute ago, silent gun mengupload pemandangan jembatan penyebrangan, tiang dipapan pinggirnya, papan bernama hijau bertuliskan putih font tebal "Sesame street".
Aof tidak salah lagi, foto ini pasti di ambil dari sudut cafe minimalis itu.

Aof mencari cari,
Mata nya menelanjangi ke arah dalam cafe.
Face minimalis,
Dimana tembok nya di hiasi batu kali berwarna broken white.
Cafe yang setiap dinding nya ada kaca besar, sehingga membuat orang yang diluar dapat melihat yang ada didalam atau orang yang didalam bisa melihat keluar.
Dan pintu masuk dan juga pintu keluar, dipasang lonceng.
Jika ada customer datang bunyi lonceng pasti berbunyi.

Pagi ini jam menunjukkan
pukul 10.00,
Belum ramai hanya ada beberapa customer yang datang,
Aof dapat melihat thor dengan asyik ,membuat kopi dengan mesin kopi yang terpajang di meja batender.

Aof mendekat pelan,
Ada satu orang yang menarik perhatiannya.
Dia pria, dengan tubuh mungil,
Aof dapat melihat dari sisi samping,
Karena memang orang ini membelakangi kaca luar,
Dia duduk, ada notebook semacam laptop hanya kebih kecil,
Di samping notebook itu,
Diletakkannya kamera LSR,
Ditemani secangkir kopi,
Segelas jus yang sudah kosong
Dan dua piring kecil yang hanya bersisa makanan, dan satu kue yang masih ada setengah.
Mungkin orang ini sudah duduk cukup lama di cafe ini.

Aof meyakinkan lagi matanya,
Apakah benar apa yang dilihat itu tidak salah.
Notebook itu dalam keadaan terbuka,
Dan dilihat ada cover foto hitam putih , bergambar gunung dan pepohonan,
Dan bertuliskan di bawahnya

" silent gun "

Aof yakin dia adalah orang itu.
Persis seperti yang dilihat aof saat ini,
Wall facebook yang ada diponselnya,
Kali ini orang ini nyata.

Ada satu hal untuk memastikan,
Bagaimana kalo aof mengirim pesan melalui ponselnya,
Jika benar dia membalas,
Iya! Aof menemukannya.

Kenapa jembatan penyebrangan?
Tidak ada objek yang lebih bagus?

Aof melihat ke arah jendela kaca yang menghalangi antara dia dan orang itu.
Aof tersenyum,
Pria ini mempunyai hidung mancung,
Bibir mungil dengan daging tebal di bawah bibirnya.
Dagunya lancip,
Tangannya pun kecil, manis,
Dia ciptaan Tuhan yang sangat imut berbentuk pria.
Apa ini yang namanya cinta?
Jantung nya berdebar, entah karena baru pertama bertemu?
Atau memang ada rasa yang lain?

Lihat dari sisi kiri jembatan, disitu ada apartemen yang besar, megah terlihat mahal, dan berbanding terbalik dengan disisi kanan, banyak penjual asongan,penjual kaki lima mereka duduk berjam jam berharap ada yang membeli dagangannya, tapi jembatan itu , penghubung diantara mereka, sikaya dan si miskin, ironis bukan?

Aof melihat pria imut itu mengetik dengan huruf huruf diboard notebooknya.
Tidak salah lagi, dia orang yang aku cari.

Lalu aof menulis pesan lagi,
Bersandar di pohon rindang di sisi jendela,

Percaya sama yang namanya takdir?

Takdir, apa memang ada? Yang ada hanya kebetulan yang tidak disengaja

Bagaimana kalau kebetulan yang disengaja? Bukankah itu juga bisa disebut takdir?

Kau sendiri bagaimana dengan sudut pandangmu?

Pria mungil itu menyendok kue dengan ujung garpunya, dan memasukkan ke bibir, dan meminum kopi dan menaruhnya lagi.

Setelah ini mungkin aku akan percaya takdir

Pria itu terlihat sekilas dari luar,
Dia tersenyum,

Aof mengirim pesan,

Kau percaya dengan kalimat
" love at the first sight "?

Apakah itu judul salah satu lagu ciptaanmu?

Aof tersenyum melebar lagi,
Dan sekarang aof seperti anak remaja yang kasmaran,
Tangan nya tidak lepas dari ponselnya,
Senyum senyum memandang ponsel itu,
Ya ! Aof sudah jatuh cinta.
Cinta tidak memilih siapa dia akan merasakan getaran kupu kupu yang beterbangan didalam perutnya,
Jika kalimat itu dianggap ada rasa,
Maka iya aof jatuh cinta.

Aku buktikan kalimat tadi, aku harus mencari tau

Pria mungil itu memasang wajah bingung,
Aof semakin lama semakin mendekat,
Aof masih posisi diluar cafe,
Aof memgamati gerak gerik pria mungil itu,
Posisi aof yang membelakangi sinar,
Sinar matahari tadi menciptakan bayangan yang melebar masuk ke dalam cafe,

Si pria mungil tadi dengan sensitifnya,
Merasa seperti ada yang memperhatikannya,
Dan melihat ada bayangan bergerak diatas mejanya,

Menoleh kebelakang,
Mata mereka bertemu,
Dan ada jedah berhenti,
Mereka saling memandang,
Mata aof melihat jelas wajah aski si empunya nama id silent gun itu.

Pria mungil itu salah tingkah
Dengan sergap dia menutup notebooknya,
Mengalungkan kamera LSR dilehernya,
Menaruh uang diatas meja,
Beranjak pergi dengan cekatan keluar dari pintu keluar dinarah samping cafe,

Aof melamun melihat wajah dan tubuh pria mungil itu, terlambat menyadarinya,
Orang yang sedang dipandangnya itu berlalu pergi,

Aof berjalan cepat masuk kedalam pintu cafe,

Klinting,

Bunyi lonceng tanda customer datang,
Dan itu aof.
Thor yang di didepan mesin kopi,
Center dari cafe tersebut,
Terkejut dengan kedatangan aof tanpa memberitahunya lebih lebih dahulu.

Aof seperti tidak menyadari kehadiran thor,
Aof berlari ke meja pria mungil tadi
, satu waiter membersihkan sisa sisa piring dengan lap ditangan.

" Tunggu sebentar tuan , saya bersihkan meja ini terlebih dahulu". Tanya waiter.

" oh ti tidak, orang yang tadi duduk disini dimana?".
Aof celingak celinguk melihat ke arah luar.

" sudah keluar dari pintu keluar disana". Tunjuk waiter tadi.

" Oh begitu, kau mengenalnya?". Tanya aof.

" Dia memang langganan disini ai aof".
Thor datang menghampiri aof.

" langganan?".

" dan kau tumben sekali mau datang ke cafe ku ini?".

" kau kenal dia?". Tanya aof langsung ke point nya.

" Ya entah siapa namanya, yang jelas dia memang langganan datang ke sini, dan menurut berita dia bisu". Terang thor.

" bisu?". Aof mengkerutkan dahinya.

" ya sejak kematian kedua orangtuanya, dia tinggal sendiri sekarang, itu saja sih yang aku tau".
Terang thor, dan menghampiri lagi ke mesin kopinya.

" kau mau kopi ?". Thor menawarkan aof yang masih memasang wajah bingung.

'' hei hei teman aku bertanya padamu". Thor melambai lambaikan tangannya didepan aof.

" oh oke .. Iya kopi boleh ".
Aof duduk si kursi yang dipakai si pemilik wajah manis tadi.

' bisu ?'. Batin aof




Bersambung


🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Vomen

Thanks



SILENT GUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang