1. GOSIP

95 29 24
                                    

Vanya menelungkupkan wajahnya diatas meja dan memejamkan matanya. Suasana kelas masih sepi karena masih menunjukkan pukul 06:35. Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan menghampiri Vanya.

"Van," panggil Aerilyn.

"Hm," jawab Vanya sambil merubah posisinya menoleh ke arah.

"Gua nyalin PR geografi dong."

"Kebiasaan lo kapan ilangnya sih Rin," jawab Vanya ketus. Kemudian Vanya mengambil buku tulis geografi dari dalam tasnya. "Nih," ucap Vanya menyerahkan bukunya kepada Aerilyn.

"Makasih Vanya sayangkuhh," ucap Aerilyn memeluk Vanya.

"Anjirr Rin lepasin woi, sesek nih gue," ucap Vanya yang berusaha melepaskan pelukan Aerilyn.

"Astaga lupa gua, maaf Van. Hehe," ucap Aerilyn melepaskan pelukannya sambil cengengesan.

Suara gebrakan meja mebuat keduanya menoleh. Vanya dan Aerilyn menggelengkan kepalanya si ratu gosip Alana akhirnya datang ke kelas diikuti Filia yang ada di belakangnya. Vanya dan Aerilyn yakin Alana pasti sudah mendapatkan gosip terbaru yang nantinya akan diceritakan di depan kelas.

"GAISS!! PERHATIAN SEMUANYA!! GUE PUNYA GOSIP BARU NIH," teriak Alana semangat. Dan Filia yang berada di samping Alana hanya mengerakkan bola matanya malas, karena ia sudah hafal dengan kebiasaan Alana yang pagi-pagi begini sudah teriak-teriak. Tanpa memperdulikan Alana yang teriak-teriak ga jelas, Filia menuju ke tempat duduknya.

"Apaan emangnya? Jamkos ya Al? Yess!! Akhirnya do'a gua semalem terkabul," seru Annisa dengan semangat.

"Woi Van, Rin! Sini dong temenin gua bacain ini gosip," suruh Alana dengan santai.

"Males," jawab Vanya dan Aerilyn bersamaan.

"Lo ga liat apa gua lagi nyalin PR?" lanjut Aerilyn.

Alana melemparkan tasnya ke arah bangku Vanya. Kadang kedua sahabatnya ini tidak mau diajak bergosip.

"Alana, lo punya gosip apaan dah?" tanya Agnes yang kebetulan mempunyai hobi yang sama yaitu doyan ngegosip.

"Sabar dong, slogan PUNAKAWAN belum dikeluarin nih" balas Alana tersenyum manis.

"Yaudah buru!" desak Raihan yang sebenarnya males mendengarkan slogan PUNAKAWAN.

"PUNAKAWAN!!!" seru Alana sambil menempelkan tangannya di dekat telinga.

"Ketika cecan bersatu disitulah para laki-laki bertekuk lutut" ucap seisi kelas dengan serentak. Terkecuali Vanya, Alana, dan juga Filia yang malas ikut-ikutan berbicara seperti itu.

Ya, ini memang sudah rutin dilaksanakan sebelum Alana memulai membicarakan gosip yang akan dia katakan kepada teman-temannya. Meski tetangga kelas sering komplen karena kelasnya berisik.

"Jadi cepet lo kasih tau ke kita-kita lo bawa gosip apaan Al?" ucap Agnes tak sabaran.

"Kucing tetangga gua kemarin ketabrak mobil terus mati ditempat. Gua liat kejadiannya langsung dengan mata kepala gua sendiri. Dan lo tau ga? Yang nyetir mobilnya ga bertanggung jawab sama sekali atas apa yang udah dia lakuin. Kasian banget hidup si kucing, mati menggenaskan ditabrak mobil." ucap Alana memasang wajah memelas.

"Yee si anying, gua kira apaan.''

"Kampret, gua kira penting.''

"Mati ae sono lo, nyusul si kucing.''

"Gak penting, tau gini gua lanjutin nge game daripada dengerin omongan lo.''

"Penonton kecewa woi" ucap seisi kelas serempak.

Alana menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal dan tersenyum konyol. "Dasar ya kalian semua, tak berperikehewanan."

"Daripada lo tak berperikemanusiaan. Teriak-teriak ga jelas, mending kalau suara lo enak didenger lah ini mah ngelebihin suara kaleng rombeng. Bisa-bisa rusak nih gendang telinga gue, dengerin teriakan lo setiap pagi," ketus Raihan.

"Piss pak ketua, hehe" ucap Alana mengangkat kedua jarinya.

"Alana, kucing tetangga lo yang lucu itu mati? Kok bisa?" ucap Filia dengan wajah bingung.

"Astaga Filia, lo tadi nyimak omongan gua ga sih? Au ah, bodo amat. Pikir sendiri kenapa tuh kucing bisa mati," pasrah Aluna yang kemudian menuju ke bangkunya.

Seisi kelas tertawa melihat wajah Alana yang terlihat pasrah hanya karena ucapan Filia.

"Untung lo sahabat gua Fil, kalau bukan udah gua makan lo" celetuk Aerilyn.

-----
Sebagai pembaca yang baik hati, jangan lupa vote and commentnya yaa 😚

Terima kasih 💜

PunakawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang