3. UPACARA

79 21 28
                                    

Senin

Hari ini adalah hari dimana XI IPS 3 melaksanakan upacara. Upacara adalah kegiatan yang paling malas siswa lakukan dan biasanya para siswa mencari barisan paling belakang. Semuanya telah bersiap untuk memulai upacara pada hari Senin ini. Tampak, semuanya telah berbaris rapi, dibarisannya masing-masing.

Setelah pembacan teks pancasila oleh pembina upacara dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Sekarang giliran yang paling malas bagi seluruh siswa terutama siswa XI IPS 3 dengarkan yaitu amanat dari pembina upacara.

"Untuk amanat, istirahat di tempat gerak," suara pemimpin upacara terdengar sangat lantang dan tegas untuk memerintahkan peserta upacara istirahat di tempat.

"Istiharat tuh di rumah. Ini sih cuman disuruh berdiri sambil dengerin amanat pembina upacara di tempat panas," ucap Aerilyn santai memecah keheningan yang ada di lapangan upacara.

"Siapa yang berbicara tadi? Kalau tidak ada yang mau ngaku kalian berdiri disini sampai bel pulang sekolah berbunyi! Kalian mau?" tanya Pak Slamet yang termasuk jajaran guru terkiller.

Seluruh siswa XI IPS 3 tak ada yang berani menjawab pertanyaan Pak Slamet. Walau mereka tau orang yang berbicara tadi adalah Aerilyn teman sekelasnya.

Filia tersenyum tipis sambil melirik kearah Aerilyn yang malah cengengesan ga jelas karena suasana upacara yang sedikit gaduh. Karena dari kelas lain terdengar ada yang saling menyalahkan.

Filia mengangkat tangannya ke atas tanpa ada rasa ragu-ragu sedikitpun. "Pak, saya tau siapa yang berbicaa tadi," ucapnya sedikit keras.

Aerilyn menyikut lengan filia dengan maksud memberikan kode agar sahabatnya ini tidak melaporkannya kepada Pak Slamet. Namun, percuma saja yang namanya Filia jika diberikan kode dia mah susah connect.

"Nih Airin, pak!" tunjuk Filia ke arah Aerilyn yang berdiri tepat disampingnya.

"Bohong pak! Jangan percaya sama Filia nanti malah jadinya musyrik," elak Aerilyn.

"Lah sejak kapan gua bohong? Kan emang nyatanya tadi lo yang bicara," ucap Filia polos.

"Yaa bener sih. Tapi----" ucapan Aerilyn terpotong saat Pak Slamet membuka suara. "Aerilyn dan Filia silahkan maju ke depan! Sepertinya amanat kali ini lebih baik disampaikan oleh kalian berdua."

"Loh kok saya jadi kena pak? Kan saya tadi cuman menjawab pertanyaan dari bapak," protes Filia tak terima.

"Yaudah kalau begitu yang maju Aerilyn saja. Dan kamu Aerilyn silahkan maju ke depan! Kamu tidak mau kan membuat teman-teman kamu menunggu?" perintah Pak Slamet.

Aerilyn melangkah maju ke depan menuju Pak Slamet yang sedang menunggu di atas podium. Sedangkan Filia hanya memperhatikan langkah Aerilyn dengan raut wajah terkesan sedih, rasanya ada rasa penyesalan di dalam hatinya karena membuat sahabatnya itu dihukum oleh Pak Slamet.

Pak Slamet turun dari atas podium setelah melihat Aerilyn ada di sampingnya.

"Silahkan Aerilyn beri teman-teman kamu amanat yang memotivasi untuk semangat dan rajin belajar," perintah Pak Slamet sambil menepuk bahu Aerilyn.

Aerilyn pun naik ke atas podium. Ia merasa sedikit risih melihat tatapan siswa-siswi kepadanya. Apalagi melihat kakak kelas ada yang berbisik-bisik, pasti sedang membicarakan dirinya.

"Hiji dua hiji dua tilu. Selamat pagi kakak-kakak, adik-adik, teman-teman yang tidak saya cintai dan tidak saya banggakan," Aerilyn membuka amanat dengan penuh percaya diri. "Karena Song Joong Ki dan Song Hye Kyo telah membuat para jomblo patah hati internasional. Maka dari itu saya sebagai Dewan Perwakilan Siswa dari sekolah tercinta ini, mengumumkan bahwa sekolah akan diliburkan selama setahun dan tentunya nilai kalian semua akan di atas KKM," lanjut Aerilyn santai tanpa memperdulikan tatapan dari guru serta kepala sekolah.

"Setuju?" tanya Aerilyn sedikit keras.

"SETUJU!!!" teriak seluruh siswa bersamaan.

"AERILYN BELLAVANIA SINI KAMU!" teriakan maut bak malaikat pencabut nyawa pun terdengar menggelegar.

"Mampus, macan madagaskar ngamuk," gumam Aerilyn.

Seperti biasa, Bu Lastri, selaku guru BK yang memang selalu menangani murid bermasalah langsung turun tangan.

Pak Slamet naik ke atas podium, lalu menjewer telinga Aerilyn sedikit keras dan menariknya turun dari atas podium.

"Aw.. aw.. sakit pak!" ringis Aerilyn.

"Siniin mic nya!" ucap Pak Slamet tegas.

"Lepasin dulu dong pak, baru saya kasih mic nya, suer deh pak, gak bohong saya," pinta Aerilyn sambil membentuk jarinya huruf V.

Pak Slamet melepaskan tangannya dari telinga Aerilyn, dan Aerilyn pun memberikannya mic tersebut kepada pak Slamet. "Tolong bu, nanti urusin murid bandel yang satu ini," pinta Pak Slamet kepada Bu Lastri.

"Beres pak!" jawab Bu Lastri.

"Ampuni saya bu. Satu, dua, tiga, kaburrrr," teriak Aerilyn heboh. Bu Lastri yang mendengar teriakan Aerilyn akhirnya mengambil langkah seribunya untuk mengejar sang buronan sekolah.

"Eh nduk! Iso-isone koe mlayu. Rene koe nduk!" teriak Bu Lastri dengan bahasa jawanya.

Akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran antara Bu Lastri dengan Aerilyn yang menjadi tontonan asik bagi sebagian siswa.

Akhirnya tak lama kemudian Aerilyn berhasil ditangkap oleh Bu Lastri.

"AAAA IBU, JANGAN TANGKAP SAYA BU, SAYA MASIH PERAWAN BU. NANTI APA KATA ORANG TUA SAYA BU. WOI BANTUIN GUA ANYING!!" Aerilyn teriak histeris, seperti habis tertangkap basah menonton video tak senonoh.

"Emang ibu apa? Nangkap kamu yang masih perawan," ucap Bu Lastri kesal. Aerilyn hanya cengengesan melihat ekspresi yang ditunjukkan Bu Lastri.

"Perhatian anak-anak!! Ini adalah salah satu contoh murid yang tidak pantas untuk ditiru," ucap Pak Slamet di atas podium sambil menunjuk ke arah Aerilyn.

"Iya bener jangan ditiru. Adegan ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah profesional membuat onar," kata Aerilyn tertawa kecil.

"Sumpah dia bukan temen gua, gua ga kenal," ucap Vanya berbisik kepada Alana dan juga Filia.

"Hooh Van, gua juga ga kenal dia," ucap Alana dan Filia bersamaan.

Terdengar beberapa siswa ada yang tertawa dan memberikan sorakan kepada Aerilyn.

“Dasar sahabat gak tau diri. Udah nusuk dari belakang, sekarang malah ketawain gue,” sinis Aerilyn.

-----
Gimana nih pendapat kalian tentang chapter ini? Lucu apa nggak? :"

Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya sayang-sayangkuu 😂❤

Gomawo 💋

PunakawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang