"Kupikir ini adalah awalnya"
Alena ayudhia rinjanaSENIN adalah hari terkutuk bagi sebagian pelajar karena hari senin adalah awal hari untuk kembali beraktifitas setelah hari libur yang tak terasa, terutama bagi gadis 17 tahun ini alena ayudhia rinjana dengan langkah gontai alena menuruni tangga untuk menuju dapur sekedar minum susu dan makan sedikit roti hanya untuk formalitas saja agar mamahnya tidak mengomel jika alena tidak sarapan, setelah acara sarapan 2 menitnya itu selesai alena bergegas mengambil sepatu rodanya dan memasukan sepatu sekolahnya kedalam totebag sedang dan melaju dengan lihai menelusuri jalanan komplek perumahannya, jarak antara rumah dan sekolahnya tidaklah jauh hanya 10 menit jika menggunakan kendaraan dan 15 menit jika alena menggunkan sepatu rodanya karena harus melewati gang sempit jika menggunakan sepatu roda.
Pada saat persimpangan jalan alena mendengar kegaduhan dari arah kanannya sejenak rasa penasaran alena muncul, akhirnya alena mengahampirinya dan menemukan segerombolan anak yang memakai baju hitam-hitam sepertinya sedang siap-siap untuk tawuran, seketika alena mengumpat takut kena sasaran anak-anak kurang kerjaan itu, pikirnya ini masih terlalu pagi untuk tawuran dan kenapa memilih tawuran di gang sempit seperti ini tanpa menoleh lagi alena mempercepat ayunan kakinya meninggalkan gang tersebut,
namun belum jauh alena melaju tas sekolahnya ditarik dan didorongnya alena kearah kiri rumah salah satu warga, alena berontak namun orang itu terus mendorong alena semakin kedalam hingga alena sulit membalikan badan untuk sekedar melihat orang tersebut, saat orang itu sudah tak menariknya lagi alena mengayunkan totebagnya kearah belakang hingga pas mengenai kepala orang tersebut.
“aduh woy sakit ” keluh orang tersebut sambil mengusap kepalannya
“lo apa apaan sih narik narik gue dorong-dorong gue lo kira gue gerobak mie ayam terus juga lo ini siapa sih, lo mau macem-macem yaa sama gue , gue laporin polisi lo” cerca alena sambil menatap marah kepada orang tersebut yang kini sudah terlihat jelas wajahnya yang sempat membuat alena mengagumi wajah manis cowok tersebut.
“gue tuh nolongin lo bego,lo gatau kan mereka siapa”
“yaaa mana gue tau”
“mereka tuh komplotan geng daerah sini, tadi mereka mau ngegerebeg rumah orang tau deh siapa dan mereka juga habis transaksi narkoba soalnya gue denger mereka bilang soal make-make dosis atau apalah sambil rebutan barang gitu dan sialnya gue sama lo lewat gang sini pada saat kejadian itu” jelas cowo tersebut sambil membetulkan tali sepatunya yang terlepas.
“seriusan tadi mereka habis transaksi narkoba,tapi sumpah gue kaga liat, gue Cuma liat pas mereka lagi pada siap-siap kaya mau tawuran gitu” kata alena sambil melepas sepatu rodanya
“gue juga ga liat pada saat transaksinya tapi mereka liat kita berdua, gue yakin mereka ngira kita liat transaksinya dan bakal nyamperin kita, gue denger-denger mereka tuh kebal sama polisi dan hukum “
“mampus, terus ini kita gimana kita bakal di bunuh supaya tutup mulut atau bakal disiksa eh tapi katanya mereka kebal hukum sama polisi kenapa harus takut kalau ada yang liat” tanya alena dengan muka cemas
“mereka memang kebal hukum dan polisi tapi ga dengan pengedarnya kan masalah ini bakal berujung panjang mungkin aja pengedar narkoba itu yang akan dipenjara nantinya dan para komplotan geng itu bakal ngehajar kita kalau kita buka mulut”
“aduh gimana ini ,gue ga akan bilang-bilang deh gue akan anggap ga pernah liat mereka” ucap alena cepat
“mereka bakal nyari kita dan gue harap mereka bakal percaya kita ga akan buka mulut ,buat sekarang balik dulu ke sekolah udah mau masuk nih” cowok tersebut bangkit dari duduknya sambil membersihkan kotoran dicelananya
“eh eh tunggu kita satu sekolah yaa?” tanya alena
“entah lo yang ga gaul atau gue yang kurang populer sampe Lo ga kenal gue, yaudah kenalin gue afkar sadewa bagja panggil aja afkar gue ketua basket SMA LATINUSA” afkar mengulurkan tangannya dan memasang wajah manisnya
“ehhhh jadi lo ketua tim basket yang setiap tanding selalu pake topeng kaya bang napi itu kok gue baru tau muka asli lo tapi bodoamat deh kenalin gue alena ayudhia rinjana panggil aja alena salam kenal afkar” balas alena dan menerima uluran tangan afkar.
Dari sekian banyak cerita yang numpuk di laptop ini cerita pertama saya yang dengan pedenya di post di wattpad 😂😂, semoga suka yaa. XOXO
22:53
Saat baling-baling telah berputar melaksanakan tugas wajibnya setiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
you are the one
Ficção Adolescenteafkar bagi Alena adalah orang asing yang datang di hidupnya namun banyak merubah sebagian hidupnya. Alena bagi afkar adalah orang yang tanpa sengaja ia kenal dan menjadikan nya pengisi hari-hari di hidupnya. ini adalah kisah afkar sang ketua basket...