Tiba-tiba ia melihat seorang nenek yang sedang menyeberang jalan dan membawa sekantung belanjaan, hampir tertabrak mobil. Jihan yang melihat kejadian itu segera berlari menghampiri nenek tersebut.
"Nenek, gak apa-apa kan?" Tanya Jihan kepada nenek tersebut dengan muka panik.
"Gak papa kok nak" Jawab nenek tersebut.
Jihan menghampiri mobil yang menabrak nenek tadi lalu mengetuk kaca mobil tersebut.
"Woy turun lo! Dasar orang gak tahu peraturan lalu lintas." Teriak Jihan sambil mengetuk kaca mobil.
"Loh Jihan kok masih dijalan?" tanya seorang ibu-ibu sosialita yang turun dari mobil tersebut.
"Loh tante Wulan?"tanya Jihan sambil terheran heran.
"Ditanya kok malah balik nanya sih? Kamu ngapain di sini? mau bolos ya?" Tanya tante Wulan.
"Enggak tante, Jihan mau nolongin nenek yang supir tante tabrak nih, tanggung jawab tante, bukan karena tante mamanya Pinkan tante bisa lari dari masalah." Kata Jihan.
"Iya, tante bakal tanggung jawab. Kamu tolongin nenek itu ke pinggir dulu." Kata tante Wulan sambil menunjuk pinggir jalan.
"iya deh." Jihan segera menghampiri nenek itu dan membantu nenek tadi ke pinggir jalan.
"Nek tenang aja tante Wulan orangnya baik dan bakal tanggung jawab kok." Kata Jihan kepada nenek tadi.
"Iya nak,ini nenek kasih kangkung nanti dibawa pulang dimasak plecing, kalau gak bisa nanti bawa ke rumah nenek,nanti nenek masakin."
"Siap nek! Saya duluan ya, nek." kata Jihan sambil mengambil kangkung dari tangan nenek.
Tanpa Jihan ketahui seorang lelaki sedang mengamati Jihan sambil tersenyum tipis dan ia sedang bersandar di kursi halte. Jihan segera berlari ke halte untuk menaiki bis yang akan mengantarkannya menuju ke sekolah.
Tanpa ia sadari, ternyata ia duduk tepat di sebelah lelaki yang sedari tadi mengamatinya. Mereka berdua duduk bersebelahan hingga bis yang mereka tunggu tiba.
Dan juga tanpa Jihan sadari lagi, ternyata mereka akan menuju ke tempat yang sama.
'Dih,sebelah gue ganteng,Asik ada mangsa baru nih... Ah tapi kayaknya dia culun deh, coba aja dia lepas kacamatanya terus pakai pomade pasti semua cewek meleleh liat dia.' Batin Jihan.
'Loh kok si cogan berhenti di sini? Padahal kalau dilihat dari seragamnya, dia kan anak SMA?' Jihan bertanya dalam hati.
"Jihan!" Teriak keempat kawan baiknya yang sedang memanggil namanya.
Ia menghela napas lega, akhirnya ia datang di sekolah tepat waktu. Ya, sangat tepat sebelum gerbang tertutup. Mungkin jika ia terlambat barang satu menit saja, pasti gerbang sudah tertutup dan Pak Didik -satpam sekolahnya yang berkumis tebal- tidak akan membukakan gerbang tersebut untuknya.
"Aduh, Ji, gue kira hari ini lo gak masuk. Kita udah cemas tau!" ujar seorang temannya yang ber name tag 'Jingga P'.
"Iya, apalagi nanti ada ulangan Matematika. Entar gue mau nyontek ke siapa coba? Kan lo itu spesialis, Ji." tambah seorang cewek ber name tag 'Anandita G'.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Dreamers
Roman pour AdolescentsLima orang gadis yang bersahabat sejak mereka masih SMP, mereka sering disebut 'Trouble Maker' ataupun 'Bad Girl'. Tapi mereka melakukan semua itu demi kebaikan orang lain. Setidaknya ini mengisahkan tentang arti rasa sayang kepada orang lain, terut...