Siapa dia?

35 5 1
                                    

Hampir setengah jam arindi bersama dimas di dekat meja piket. Arindi harus menahan nafasnya ketika ia tak sengaja melihat dimas yang kini menatapnya.

"Kenapa lo liat-liat ntar naksir!" Ucap arindi melepas kecanggungan, lagi-lagi jantungnya berlari marathon. Dimas hanya menatap arindi dengan satu alis terangkat

"Lo kelas berapa sih? Kok gue jarang ketemu lo?anak baru ya?" Tanya arindi penasaran ia tetap bertanya walaupun ia tau kalo dimas tidak akan menjawab pertanyaannya, bahkan arindi kali ini lebih kesal karena dimas berdiri meninggalkan arindi sendirian

"Kalo punya mulut ya dijawab! Buat apa punya mulut kalo cuma dipajang! Cowok sok cool!" Sahut arindi saat dimas sudah berjalan agak jauh darinya

Dimas sebenarnya mendengar apa yang dikatakan oleh gadis tadi hanya saja ia kini tidak mau membuat masalah. Cukup masa lalunya saja , jangan masa depannya.

Dimas juga sudah mengetahui identitas gadis itu, ia adalah primadona sekolah bukan primadona karena kepintaran tapi karena kenakalannya. Banyak guru yang putus asa karena tingkah laku arindi. Dimas tau itu karena ia tetangga kelas arindi. Meskipun ia jarang keluar kelas tetapi ia tau desas desus di sekolah ini.

Dimas melangkahkan kakinya menuju kelas XII Ipa 1, baru satu langkah masuk kelas ia dikejutkan dengan suara melengking disana. "Dimas!" Panggil Ariq suaranya terdengar seperti suara cewek terlalu cempreng khusus untuk badan besar seperti ariq.

Dimas berdecak sebal. Baru pagi ini ia harus mendengar suara cempreng cowok itu. Kelasnya kali ini kosong, buk airin tidak masuk dikarenakan sakit.

"Lo tadi dipanggil sama bu netty di kelas ipa 2" ariq kembali menatap buku dan menulis yang dimas pikir itu adalah pr fisika yang diberi pak budi. Dimas masih diam di tempat ia hanya menatap kelasnya aneh, kelasnya kali ini benar-benar kacau. Rombongan jaya cs sedang duduk di hadapan laptop, sedangkan geng alisa cs sedang bergosip ria dengan make up yang ketebalan. Kelasnya ini tidak ada satupun siswa maupun siswi yang hobi membaca buku seperti dimas.

Dimas menggelengkan kepalanya lalu kembali ke keluar kelas menuju ipa 2 yang terletak disebelah kelasnya.

"Assalamu'alaikum bu" terdengar suara bisikan ketika dimas masuk kelas dengan wajah datarnya. "Ibu manggil saya?" Kata dimas sambil tersenyum kepada bu netty. sebenarnya bu netty merupakan guru yang tak beda jauh umurnya dengan siswa-siswi disekolah. Banyak para siswa yang mengagumi bu netty karena kecantikannya.

"Kelas kamu kemarin ibu kasih tugas hal 56 kan? Maaf ibu salah ngasih tugas sebenarnya tugasnya itu hal 34-45 tolong beritahu teman kamu dikelas ya." Bu netty percaya dimas, ia pandai mengatur kelasnya dan memang pantas ia menjadi ketua kelas di kelas ipa 1.

"Arindi!" Sahut bu netty ketika matanya menangkap sosok gadis yang lagi-lagi terlambat. Usaha arindi kali ini gagal total ia ketahuan oleh bu netty, "heheh maaf bu saya tadi telat karena ab.."

"Sudah jangan bicara lagi, duduk sekarang" arindi tersenyum lebar ia bebas hukuman kali ini. Baru saja hendak berjalan ke tempat duduk aslinya tiba-tiba suara bu netty terdengar lagi.

"Saya suruh kamu duduk dibawah, bukan di tempat duduk kamu" satu kelas tertawa saat melihat raut muka arindi saat melongo. "Engga ah bu! Ntar saya overdosis karena duduk bungkuk" suara arindi mendominasi kelas sehingga murid disana terdiam kompak.

"Ngga ada tapi-tapian" dimas masih melihat kejadian itu, ia masih melihat arindi datar. Arindi baru sadar ada seseorang di samping bu netty yang sedang ikyt menatapnya. Lantas arindi langsung meneguk salivanya. Arindi langsung sadar atas apa yang ia lihat sekarang.

Arindi kali ini tak menolak, ia langsung duduk dibawah tepatnya di lantai dengan wajah yang sedikit ditekuk. Suara cekikikan terdengar dibelakang arindi.

Dimas kembali menatap bu netty "kalau gitu saya pamit dulu bu" kata dimas lalu pergi meninggalkan kelas ipa 2. Arindi menatap cowok itu berjalan menuju pintu kelasnya dan pergi begitu saja.

Terlintas dibenaknya siapa sih dia?

Dapat semangat nih dari idola:) makasih kak buat komenan sebelumnya, doain aku supaya bisa lanjut ke part 3 ya kak:)

Ada apa ya dengan arindi, kok bisa-bisanya ia penasaran dengan kehidupan seseorang?

Sambungannya ntar malem atau besok malem ya kakak kakak semua;)

—Id line : nelaa61

ARINDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang