Hari Kemerdekaan part 2

15 0 0
                                    

***

Istirahat pun selesai, semua siswa SMAN 2 Nusa Bangsa kembali ke lapang depan untuk mengikuti lomba selanjutnya yaitu lomba tarik tambang.

Aku, Sabila dan Rifa menuju ke lapangan karena semua anak-anak kelasku sudah berada disana. Sesampainya di lapangan, posisi duduk aku sangat lurus dengan a Revi tidak terhalang oleh siapapun seakan pada saat dia berbincang dengan seseorang dia seperti melihatku.

Saat lomba berlangsung aku selalu curi-curi pandang pada dia, sesekali dia melirikku mungkin dia merasa ada yang sedang memperhatikannya.

"Dia kayanya tau deh gue curi-curi pandang terus ke dia tapi gak tau juga sih, udah ahh" Gumamku dalam hati.

"Lomba selanjutnya yaitu lomba joget, seluruh perwakilan kelas diharapkan berkumpul di sumber suara" Ujar anggota OSIS.

Karena semua anak-anak kelasku suka sekali dengan berjoget, termasuk aku. Pada saat pengumuman tersebut semuanya heboh ingin mengikuti lomba berjoget sekelas.

"Heyy cepet heyy ikutan" Ujar Rifa.

"Yuu cuus semuanya sekelas aja ikutan" Ujar Vania.

"Eka sama Vania aja cepet" Ujarku.

"Engga ahh malu gue diliatin semua orang kalo dikelas sih siap-siap aja hahaha.." Jawab Vania.

"Zen mau ikutan gak?" Tanya Eka yang duduk disebelahku.

"Lo mau? Kalo Lo mau ayo gue mau-mau aja sih hahaha.." Jawabku.

Akhirnya aku dan Eka pun bergegas untuk mengikuti lomba tersebut. Tiba-tiba mataku melihat ke arah a Revi yang tepat berada di sebrangku dia seperti melihatku, karena pada saat aku berdiri dia pun ikut berdiri dan mengikuti arahku ke lomba tersebut.

"Heyy kalian tau gak cara mainnya?" Tanya Maul anggota OSIS sekaligus teman sekelasku.

"Gak tau, jadi gimana?" Tanyaku kebingungan.

"Jadi nanti kalian joget ke tengah lapangan terus udah nyampe di tengah lapangan yang satu bawa kelereng pake sendok yang satu lagi lari ke deket pohon bawa tepung yang di dalemnya ada koin" Jawab Maul.

"Ahh gak jadi gue gak mau kalo ada yang ambil koin dalem tepung" Ujar Eka sambil melarikan diri.

"Gue juga gak mau ahh gak jadi hahaha.." Ujarku sambil berlari ke arah Eka yang sudah pergi meninggalkanku duluan.

Saat aku kembali ke posisi duduk aku melihat a Revi sudah duduk di sebrangku dekat tiang bendera.

"Loh kok dia udah duduk lagi disana? Bukannya tadi dia pergi ke arah peserta lomba ya?" Gumamku dalam hati.

Saat permainan berlangsung tiba-tiba a Revi menyebrang ke arahku dan duduk tepat di depanku, ternyata di depanku itu ada teman-teman sekelasnya. Jantungku berdetak kencang ketika dia berada di depanku, aku tidak menyangka bisa melihatnya sangat dekat.

"La liat di depan gue siapa?" Tanyaku pada Sabila.

"Mana?? Cie.. itu doi Lo kan?" Tanya Sabila kembali.

"Iyaa.. sumpah gue gak nyangka banget dia ada di depan gue, demi apapun gue seneng parah" Jawabku dengan penuh kebahagiaan dan gugup.

Setelah lomba selesai a Revi beranjak pergi untuk berkumpul dengan anggota OSIS yang lainnya. Lomba terakhir pun tiba dimana lomba tersebut sangat dinantikan oleh seluruh siswa SMA 2 Nusa Bangsa yaitu perang pecah air.

"Pokoknya gue harus lemparin air ke dia, ga akan ketauan juga siapa yang ngelemparin airnya" Gumamku dalam hati.

Perang pecah air pun dimulai dimana seluruh siswa siap-siap untuk ditimpuk air. Pada saat perang tersebut berlangsung aku mendapatkan plastik yang berisi air dan saat itu aku mencari a Revi tapi, aku sama sekali tidak menemukan dia.

"Sya ke tengah yuu" Bujukku pada Nasya siapa tau aku bertemu dia.

"Rame banget Zen, udah basah banget ini" Jawab Nasya yang udah basah kuyup.

Karena pada saat itu aku hanya berdua dengan Nasya rasanya aku ingin sekali mencari a Revi sampai ketemu tapi, situasi disana tidak memungkinkan karena ramai sekali dengan orang-orang yang saling menimpukkan air. Pada akhirnya plastik yang berisi air tersebut yang awalnya akan aku lemparkan ke dia semuanya sia-sia.

"Lo disini La? Kenapa gak sama gue tadi?" Tanyaku yang kesal pada Sabila.

"Iya Zen gue ke pinggir lapangan soalnya celana gue basah besok kan mau dipake lagi buat or" Jawab Sabila.

"Ihh gue tuh nyari Lo tau buat temenin gue nyari dia" Ujarku yang penuh rasa penyesalan.

"Emangnya Lo gak ketemu?"

"Engga La, gue udah bawa air buat dilemparin ke dia tapi dianya gak tau dimana" Jawabku yang sedih.

"Maafin gue ya Zen gak bisa nemenin Lo nyari a Revi" Ujar Sabila.

"Okok gak apa-apa kok La santai aja" Jawabku.

Semua siswa kembali ke kelas. Kegiatan hari ini selesai dan anak-anak siswa SMA 2 Nusa Bangsa bergegas untuk pulang.

***

Apakah kamu sudah mencurigaiku bahwa aku suka padamu?

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang