1. Dari mana asal suara itu?

1.4K 119 6
                                    

Tolong aku... Aku mohon tolong akuhh....

Jinyoung tidak sadar mengeratkan pelukannya pada lengan Yugyeom disampingnya. Kepalanya sekuat tenaga ia sembunyikan di sela-sela ketiak Adiknya.

"Noona ada apa?" Tanya Yugyeom, bingung melihat Kakak perempuannya yang semakin menempel pada tubuh bagian sampingnya.

"Yugyeom-a kau dengar suara itu?"

"Suara apa?" Yugyeom semakin tidak mengerti dengan keadaan Jinyoung. Wajah cantiknya berubah pucat pasi dengan bibir bawah yang terus ia gigit. "Noona kau oke?" Yugyeom khawatir, nada suaranya sedikit bergetar.

"Ayo pulang, aku takut ......" Jinyoung mengigit bibir bawahnya keras. Suara bisikan itu semakin terdengar di telinganya, merambat masuk dan membuat tubuhnya panas dingin ketakutan.

Yugyeom menghela napasnya khawatir. "Iya ayo, mau aku gendong?" Tawar Yugyeom, ia menunduk mencoba menatap wajah Jinyoung yang sengaja kakaknya sembunyikan di lengan kekarnya.

"Tidak—"

Brak!

Jinyoung!!!

Jinyoung semakin menyembunyikan wajahnya di tubuh besar Adiknya saat terdengar suara gebrakan dari belakang tubuhnya dan suara bisikan yang semakin jelas terdengar olehnya. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya, Jinyoung ingin segera keluar dari sekolahnya dan pulang kerumahnya. Ia sudah tidak tahan dengan suasana mencekam ini.

"Aku mohon bawa aku keluar dari sini, Yugyeom ....." Jinyoung terisak pelan. Ia tidak tahan untuk menahannya lebih lama lagi, aura negatif di sekitarnya semakin mencekam.

"Baiklah, ayo." Yugyeom tidak punya pilihan lain selain membawa tubuh kecil Kakak perempuannya kedalam dekapannya sendiri. Menyembunyikan wajah pucat pasi Jinyoung di ceruk lehernya. Dalam hati Yugyeom bertanya, apa yang terjadi dengan kakaknya akhir-akhir ini?

.

Jaebum terbangun ketika langit sudah berubah warna menjadi jingga. Matahari sebentar lagi akan terbenam dan tidak lama lagi gelap akan menguasi langit-langit. Jaebum menguap lebar dan menggaruk kepalanya malas. Ia tertidur lagi di atap sekolahnya.

Sudah tidak aneh lagi, lagipula tadi pelajarannya membosankan. Jaebum tersentak kaget saat ia menoleh kearah kanannya seorang hantu anak kecil menatapnya dengan polos. Wajahnya pucat pasi dan terdapat bekas luka yang mendalam di bagian pipi kanannya.

"Aish kau mengagetkanku saja," desah Jaebum sambil mengusap dadanya kaget. Sementara anak kecil tadi hanya terkekeh geli memperlihatkan giginya yang khas.

"Hyeoong~"

Jaebum terkekeh geli mendengar anak kecil tadi memanggilnya begitu manja. "Ada apa Moonki-ya?" Tanya Jaebum, sambil mengangkat tubuh anak kecil tadi keatas gendongannya.

Sudah bukan rahasia lagi jika Jaebum bisa berbicara bahkan bersentuhan langsung dengan hantu. Ibunya bilang, keistimewaan ini berasal dari Kakeknya yang sudah lama meninggal. Jaebum awalnya tidak tahan dengan kemampuannya sendiri, bahkan saat kecil ia pernah tidak bisa tertidur saat malam hari tiba gara-gara hantu yang terus menjahilinya.

Tapi semakin usianya bertambah dewasa Jaebum merasa semakin terbiasa, ia sudah tidak terganggu lagi akan keberadaan mereka yang berada disekitarnya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang berteman dekat dengan Jaebum.

chaos +jjpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang