"Boleh, jam 3, langsung ketemu di sana aja kak"
Dia kepikiran dengan ajakan barra, sehingga ia sulit tidur malam ini. Tidak biasanya ia begini, malah kepikiran hal yang sangat baru baginya, kemudian ia memutuskan mengambil wudhu' dan sholat supaya tenang hatinya. Selesai sholat ia mengambil tasbih yang sering ia gunakan jika berdzikir.
Alarm kemudian membangunkannya dari tidur nyenyaknya. Dan ia kemudian ke kamar mandi buat berwudhu' dan sholat di dalam kamarnya dan melanjutkan aktivitas muroja'ahnya.
"Abi, umi, adek pagi semua" sambil duduk di meja makan.
"Kakak kok terlihat bahagia kali ya? Kenapa sih?" Tanya nabil
"Iya donk, biar cantik" balas riri sekenanya
"Dah tu, kelen ni selalu saja kelahi kalau bertemu, gak capek ya?" Tanya bunda
"Langsung makan aja, nanti keburu telad pula" lanjut bunda
⏩⏩⏩⏩⏩
Dalam perjalan menuju kampus, riri selalu teringat ajakan barra.
Kenapa bisa seperti ini sih? Apa ini yang dinamakan cinta? Harusnya aku tidak memikirkan ajakan itu, lagian kenapa bisa aku menyetujui ajakannya sih,aaaahhhh pusing... batin riri
Hampir saja ia menabrak pengendara lain karna pemikirannya terbagi.
Di kampus ia sangat malas untuk berbicara dan membahas apa yang diajak echa untuk berbincang, ia hanya menanggapi sekenanya saja sehingga membuat echa kesal.
"Tanggapin napa sih ri, gw dah bicara panjang lebar tapi tanggapannya cuma hmmm dan iya doank, kenapa sih?" Cerca echa
"Tak apa cha, cuma lagi males aja bicara, mood aku lagi down aja hari ini" jawabnya mencoba memberikan pengertian supaya temannya ini bisa paham keadaannya.
"Ri, itu ada kak barra"
"Trus kenapa?"
"Dia liatin lu dari tadi, mungkin dia suka deh, dari tatapannya seolah menyiratkan itu semua"
"Lah cinta lagi cinta lagi, bisa gak orang yang liatin gw tak di kaitin dengan cinta?"
"Mana tau ada yang aneh dari gw, atau apalah gitu, kan aku cuma wanita biasa2 aja yang kalah sexy dari yang lain. Udah lah jangan bahas cinta cha, lagi males" lanjutnya
"Okelah ri"
Echa pasrah akan jawaban riri yang membuatnya melongo dari tadi, soalnya temannya itu tak mau di kaitkan dengan hal cinta-cintaan.
⏩⏩⏩⏩⏩
Di mall riri langsung menuju tempat janjian dengan barra.
Flash back on
Tring...
From barra
Aku tunggu di kfc, aku otw ni, bentr lagi nyampe di sana.
To barra
Iya kak, ini lagi di jalan juga mau ke sana. Sampai jumpa disana kak.
Flash back off
Di kfc riri mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok yang punya janji dengannya.
Melihat riri yang berada di pinu masuk, barra langsung melambaikan tangan memberikan isyarat bahwa ia ada di sana.
Riri akhirnya duduk di depan barra dengan hati yang campur aduk.
"Hai kak, lama ya nunggu?"
"Baru nyampai juga kok"
"Yuk kak ke bioskopnya"
"Kita minum dan makan dulu ya, soalnya masih lama juga filmnya"
Riri hanya mengangguk menjawabnya. Ya dia hanya bisa ikut dengan ajakan barra.
Selepas makan, riri dan barra akhirnya telah berada di bioskop dan memilih film pengabdi setan. Ya itu hanya pilihan barra, jadi dia hanya bisa pasrah ikut saja.
Didalam bioskop riri hanya bisa duduk diam dan melihat film yang tlah mulai. Suasana yang mencekam sesekali membuat riri berteriak. Tak lama setelah itu ia telah berada di luar studio dan melepaskan nafas lega karna berhasil keluar dari suasana yang mencekam seolah bisa membunuhnya secara perlahan.
Melihat raut wajah yang tak biasanya, barra mengajaknya untuk istirahat di kfc kembali sambil minum.
"Kamu tak apa kan ri?"
"Kita pulang saja ya kak?"
"Baiklah, tapi kita minum dulu ya biar tubuhmu enakan"
"Iya kak"
⏩⏩⏩⏩⏩
"Ri, nanti temenin aku ke perpus ya"
"Ngapain emang?"
"Makan bakso"
"Ha? Mana ada bakso di perpus cha"
"Ya makanya kalau nanya tuh yang baik sikit napa?"
"Masak ke perpus makan bakso, yaiyalah kita nyari referensi buku" lanjut echa sebal.
Melihat kekesalan itu riri pun mengulum senyumannya dqn mendapatkan jitakan di kepalanya. Ya echa sebel kali sama dia, di ajak bicara malah kekuatan otaknya lemot seperti biasanya.
Di ujung lorong yang harus mer3ka lewati, riri mendapati sosok yang amat ia benci, ia mau mengalihkan jalan eh tapi tak mungkin karna kalau ke perpus hanya itu jalan yang paling cepat, selwbihnya ia harus memutar dan pastinya akan mendapat penolakan dari echa.
Tanpa memperdulikan sosok yang memandangnya tersebut riri asyok berdo'a supaya ia cepat pergi dari suasana yang di bencinya, mood hari ini berantakan setelah melihat adi yang brrdiri di ujung koridor dengan temannya jo. Mau tidak mau ia berjalan terus tanpa melihatnya, namun ia mendapati sosok yang berada di depannya.
"Hai"
"Ya, kenapa?"
"Gak ada, kok gitu kali? Padahal liat aku tapi tak mau nyapa?"
"Cuek amat ri" lanjut adi
"Dahlah, jangan buat mood gw hancur hari ini, bye"
"..."
Selalu saja begitu, ah, salah gw juga kenapa waktu itu lebih mentingin ego... batin adi
**************
Vote dan komen yaJangan lupa nih sarannya
Pecibta sastra namun hanya sebatas......
-12
KAMU SEDANG MEMBACA
Bercinta Dengan Malam
Tâm linhCinta bagaikan angin, menyejukkan insan yang di laluinya