tik...
tik...
tik...
"hahhhh"
Sedetik setelah aku membuka mata, telinga ku tidak dapat menangkap suara sekecil apapun. Keheningan yang menakutkan, kegelapan yang mencekam. Saat itu aku hanya bisa berharap bahwa ini semua mimpi.... tapi seberapa keras ku meyakinkan diri sendiri bahwa ini hanya mimpi, aku salah.
Aku sendiri.
Aku benci sendirian, meskipin aku sudah terbiasa sendirian sejak aku masih anak anak. meski mereka menganggap semua baik baik saja, mereka tidak tau seberapa keras aku menangis sendirian.
Aku berjalan mengitari asrama yang luas ini, yang biasa di tinggali banyak member nct dan manager kami. Semakin jauh aku melangkah semakin tumbuh ketakutan yang tidak rasional di kepala ku. Garasi kami kosong, tidak ada mobil yang biasa kami tumpangi di sana. Kamar manager kami pun kosong.
Aku berjalan untuk mengambil buku yang tertinggal di kamar jisung. Setelah itu aku berjalan kembali ke kamar ku. Aku berbaring dan mendadak banyak hal negatif melingkupi kepalaku. 'Ah! kenapa kamu selalu menggangu ketika aku sendiri sih?!'
Aku pun bangun dan berjalan menuju ruang santai ketika aku melikat pintu yang terbuka lebar.
"apakah mereka sangat membenciku sehingga meninggal kan pintu itu terbuka lebar?" -banyak sasaeng atau pencuri yang bisa masuk kapan saja, namun mereka tidak peduli...-
Mendadak aku merasakan apartemen itu menyempit dengan cepat dan udara serasa diambil dari paru paru ku.
"aku mohon jangan sekarang!"
.
.
.
Jaemin meringkuk di ruang tengah, ia mengangis histeris sambil menarik rambutnya dengan kuat. Ia kesulitan bernafas dan kepala nya serasa di hantam palu yang besar.
"haaahhh..... akhhh!!! hahh-hahh.... hikjs!" 'no one care about me, die sounds better than this.'
Panik, Trauma, Sakit. Jaemin merasa overwhelmed, ia tidak bisa berpikit jernih, bahkan untuk meraih obatnya sendiri.
CKLEK!Buaghh!
DUG!DUG!DUG!
Suara pintu apartemen yang bertabrakan dengan manusia dan suara langkah terburu membuat jaemin semakin pasrah. Ia berusaha mengurangi rasa sakit di kepalanya dengan membenturkan kepalanya ke lantai kayu yang keras. Semua ingatan buruk mulai menrayap dan deja vu terjadi.
/
/
/
flashback
Ketika rookies seang pergi ke depan asrama untuk membeli makan, Jamein di tinggal karena sedang tertidur lelap. Toh hanya sebentar, pikir mereka.
Cklek...
Suara pintu yang di buka membuat jaemin terbangun.
"markeu hyung? jeno yaaa?"
Aneh, tidak ada yang merespon. Jaemin terus berusaha memanggil teman temannya sambil berjalan keluar kamar. masih belum ada yang merespon. Ia mulai curiga, dengan perlahan ia mulai men dial nomor manajer mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Dream Oneshot
Fanfictiontentang kehidupan sehari-hari NCT Dream,dari bercanda sampe dimarahin tetua!!