cute girl

64 2 0
                                    

    Lalu sesosok pria loncat dari atas pagar  aku pun sontak terkaget. "hoh baguslah... makanya jangan lemparin buku sembarangan." ucapnya kepada anak kecil itu."Ia maaf bang aku khilaf hehehe" anak kecil itu menjawab.

    aku yang masih dalam keadaan kaget memperhatikan interaksi kedua orang itu. Sesaat kemudian pria itu menoleh.

    Aku memperhatikan wajahnya ia memiliki warna iris mata yang indah warnanya abu-abu. Ia juga memiliki hidung yang mancung.

    Wah ternyata pria yang saat ini aku duga namanya Willy memiliki wajah yang tampan. aku yang tersadar langsung menunduk malu dan mulailah sifat alamiah ku keluar.

    Pria itu mengulurkan tangannya kepadaku "hai kakak imut?" Boom.. semburat merah sudah mengerayangi pipi ku. "Whaat pria ini kenapa sih... gak malu apa?" Ucapku di dalam hati sambil senyum senyum tak jelas.

     "hei kakak imut. Kenapa uluran tangan ku tak di balas hmm?"  dengan ragu ragu aku membalas uluran tangannya tentu dengan posisi kepala yang masih menunduk "a.. a.. aku ni..rana." ucapku gugup

    "Ok ana hmm aku willy dayu prasetya. Itu bungkusan punya siapa? buat aku yaa?" "mm anu itu mm buat bibi di panti a...su..han kencana."untunglah sesaat kemudian Gani langsung menyela pembicaraan kami. "Kakak mau ke tempat aku lagi? Yeyy kakak imut mau ke panti... kita main lagi ya kaaak." Aku yang mendengarnya pun tersenyum tulus dan mengangguk sambil mengusap lembut kepala anak kecil tersebut.

Willy pov

     Hari ini seperti biasa gua dateng ke panti asuhan buat liat anak-anak sekalian main bareng. tapi hari ini ada yang beda... banyak anak anak yang mengucapkan kata kakak imut, kakak cantik, kakak manis uaaghh pokokny itulah dan hal itu buat gue tertarik.

    "hiks hiks" gua denger isakan tangis salah satu anak panti mata gua langsung tertuju ke arah pohon rindang di depan panti asuhan. "dek kenapa nangis? Kalo nangis ntar kamu makin tembem loh... nanti pipi kamu jadi kaya bola bisa di mainin... mau?" tanya ku kepada si Gani, sesaat kemudian tangis Gani tambah kenceng " huaaa kak Willy buku Gani... buku Gani ... Gani lempar ke rumah orang kak huaaa."

    Mendengar ucapan gani gua pun tertawa lebar. "whahahah kamu ngapain lempar-lemparin buku gaan! Mau jadi penembak jitu bukan pake buku tapi pake pistol." ucapan gua disela "kak temenin gani ambil bukunya yaa gani takut nanti kena marah sama pemiliknya." " ia.. ia kakak temenin."

     Sekarang gua dan gani udah nyampe di depan rumah orang yang dia maksud.
"buseet pagar nya tinggi amat... ini pagar ato penjara?" ucapku sambil berusaha memanjat pagar itu. Tapi kemudian gerbang pun  terbuka sesosok gadis keluar dari rumah itu...

    Gua denger gani teriak. "kakak imuutt!"
"kakak imut? Loh itu bukannya orang yang sering di sebut ama anak-anak di panti ..." lalu gua kembali menyimak percakapan mereka... saat Gani memanggil ku aku pun langsung loncat dari atas pagar

    "hoh baguslah... makanya jangan lempar buku sembarangan." Gua pun menoleh, dan... yup  mata gua ketemu ama manik mata si gadis imut yang mungkin sedang memperhatikan ketampanan gua. selintas ide jahil muncul di benak gua. "Hi kakak imut." Muka gadis itu langsung merona seperti tomat. wahahaha seneng juga liatnya. Yak gua jadi ketagihan ngejahilin nih cewe. Pada akhirnya kami pergi bersama samaa ke panti asuhan karena dia bilang mau kasi bingkisan ke bunda.

Willy pov end

    "Bi i bi... ini ada bingkisan dari mama..." aku menyerahkan bingkisan itu kepada bibi. Wanita paruh baya itu tersenyum "terimakasih ya Nin hmm oh ia anak anak pada kangen... Kamu nya gak dateng dateng sih... Puyeng bibi denger nya.

    Dari kemaren anak-anak pada nanya kakak imut kemana kakak imut kemana? makanya sering sering ke sini." Aku tersenyum kikuk "hmm ia bu Ni.. na baka... lan sering... datang ke si... ni " nyali ku tambah menciut karena diperhatikan cowok itu...

                      Ahhaa gaje ya ceritanya?
Tapi semoga suka.. ^^

CAUSE I LOVE YOUWhere stories live. Discover now