Chapter 2

1K 112 11
                                    

Suasana malam menyelimuti kota seoul. Bintang-bintang bersinar menampakkan suasana malam yang indah. Tampak seorang anak bernama sehun menikmati malam dari balkon kamarnya. Ia berharap malam ini akan menjadi  malam yang indah sama seperti bintang yang bersinar penuh harap. Sehun berdiri dari lamunannya dan menghampiri  keluarga besarnya untuk makan malam. Tidak lupa ia membawa boneka kesayangannya berwarna pink yang ia letakkan di nakas meja belajarnya. Pinku pinku, itulah nama boneka yang ia beri nama.

"Pinku, mari kita berdoa semoga malam ini menjadi malam yang indah" ucapnya lalu menutup mata untuk memulai doanya

Sehun duduk di kursi kebanggaannya. Ia duduk disamping eomanya juga kris, hyungnya. Ia menatap satu per satu orang yang ia sayangi

"Sehun sayang... Kamu mau yang mana nak?" Tanya eomanya yang duduk disamping sehun

"Emmm sehun mauuuu..." Ucapnya seolah olah ia sedang berpikir untuk makanan yang akan ia pilih

"Yang mana? Biar eoma ambilkan" ucap ibunya lembut sambil mengusap lembut puncak kepala sehun

"Pinku, kau suka yang mana? Sehun bingung harus pilih yang mana. Soalnya semua masakan eoma dan jung ahjuma enak enak" tanyanya pada boneka pink nya yang berada diatas meja

"Eoma pinku bilang, sehun makan apa aja boleh" lanjutnya setelah dikira mendapat jawaban dari bonekanya

"Kamu mau yang ini?" Tanyanya diangguki sehun

Ketika sang ibu adalah cahaya dalam kegelapan maka sehun dapatkan dari ibunya, victoria. Victoria akan selalu mensuport sehun bagaimanapun keadaannya. Dihatinya sehun tetaplah anak yang hebat. Ia sudah bersusah payah mendapatkan sehun kala itu. Ia gak ingin menyianyiakan seorang kim sehun. Anak yang berkebutuhan khusus, yang tak mengenal apa itu masa remaja ataupun masa lansia. Ia Akan tetap pada dirinya, sehun anak 5 tahun yang terjebak pada tubuh anak 17 tahun. Itulah sebabnya kenapa ia sangat sayang dan peduli pada sibungsu.

"Chanyeol, kau sebaiknya bertukar posisi padaku. Palli!"  Tiba-tiba suara kris menginstrupsi ruangan makan malam ini. Ia jengah dengan sikap sibungsu di keluarga kim yang menurutnya bodoh itu. Bagaimana bisa remaja 17 tahun berbicara pada boneka mati yang sudah pasti tidak dapat mengeluarkan suara.

"Shireo hyung! Ini kursiku, kaukan duduk disana" bantah chanyeol yang ogah untuk berpindah tempat apalagi disamping sehun, si idiot

"Aku bilang change! Aku muak mendengar suara adik idiotmu itu"

"Mwo? Adik? NO!! Dia bukan adikku. Disini akulah anak bungsu"

"Ya aku tau itu, tapi cepat kau pindah!!" Chanyeol akhirnya mengalah dan harus duduk disampjng sibungsu keluarga kim. Sehun sedari tadi melihat pertengkaran kecil antara hyung tertua dan termuda itu, ia sedih dan ingin menangis saat chanyeol tidak menganggap dirinya adik dan chanyeol lah anak bungsu di keluarga ini. Sehun tak sebodah itu, dia paham dia mengerti. Dilihatnya chanyeol berpindah posisi disampingnya dan menatap sehun penuh kebencian. Sehun yang ditatap seperti itu menunduk ketakutan Dan beralih menatap makanan yang diberikan ibunya padanya. Victoria, ibunya menatap putra bungsunya dengan sedih. Ia peluk sehun dari samping. Ia tidak bisa melawan, karna suaminya kini menatapnya tajam.
Ia tak ingin anak bungsunya yang menjadi sasaran suaminya karna victoria membela sehun.

"Sayang, gwenchana?" Tanya nya lembut. wajah sehun beralih menatap victoria dan tersenyum tulus sambil mengangguk

Makan malam kali ini sangat aneh. Tidak ada pembicaraan yang dimulai setelah pertengkaran kecil tadi.

"Kris, jadi sebentar lagi kau langsung appa angkat menjadi direktur muda di pt KSi6" kepala keluarga dikeluarga kim membuka suara saat dirasanya ruangan makan ini sangat sunyi

"Mwo? Pt KSi6? Yang benar appa? Tapi bukannya aku akan menjadi pemegang saham terbesar di jepang?"

"Setelah appa pikir biar xiumin yang menghandlenya. Otte?"  Ucap appanya dan kris hanya mengangguk. Ia menerima apa saja yang akan appanya beri. Toh itu juga untuk kelangsungan hidup keluarganya. Ingat keluarganya, ntah ia menganggap sehun keluarga atau tidak yang pasti alasan ia menerima tawaran appanya karna keluarga.

"Xiumin-ah, bagaimana? Kau terima tawaran appakan?"

"Ya aku menerimanya. Tapi satu syarat, biarkan kuselesaikan s2 ku dan tetap melanjutkan perkembangan kafe yang ku kelola di dekat sekolah chanyeol" ucap xiumin. Anak tertua di keluarga kim ini sangat mengedepankan pendidikan. Penddidikan adalah prioritasnya. Maka dari itu, xiumin merupakan orang terpintar dan memilik IQ diatas rata rata pada umumnya. Dia termasuk 0.25 persentase orang-orang dikorea selatan yang memiliki kejeniusan seperti albert einsten

"Gaurae. Kau suho.. Apakah kau masih sanggup menjadi guru? Yang pasti isi isinya anak anak nakal seperti sikembar!" Ucap kim yeonseok menyindir chanyeol juga baekhyun.
Ya keduanya emang terkenal anak nakal, hanya saja tidak nakal yang didefinisikan seperti anak umum lainnya yang suka berhura berbingar bingar hidup di dunia malam. Mereka hanya seoarang anak nakal yang suka berkelahi satu sama lain dan menjadikan mereka sok berkuasa di sekitar sekolahnya.

"Appa..." Teriak sikembar bersamaan karna nama mereka diungkit

"Ah aku memang sengaja mengambil jurusan pendidikan untuk mengajar appa. Jadi ini lah propesiku. Lagian saat berorientasi ke sekolah sekolah waktu kuliah dulu, sudah biasa aku melihat anak anak remaja yang jauh lebih nakal. Jadi anak anak nakal seperti mereka sudah biasa aku hadapi. Emmm bicara anak anak nakal, disana emang banyak sekali anak anak nakal sampai sampai aku stress menghadale mereka terapalagi 2 orang ini yang selalu saja bertengkar" ucapnya panjang lebar untuk menjelaskan begitulah profesinya

"Hyuuuunggg" ucap keduanya lucu. Kali ini suho yang jadi sasaran si kembar dalam rengekannya

Yeonseok  sesekali tersenyum melihat kedua anaknya yang hiperaktif tersebut.

"Kalian berdua, sekali lagi kalian buat hyung kalian stress, Appa akan mengirim kalian ke Busan tempat samchon kalian. Mau?"ceye dan baekhyun melotot secara bersamaan setelah mendengar ucapan ayah nya. Busan? Samchon? Itulah 2 hal yang ditakuti mereka. Pasalnya, samchon mereka adalah seorang mantan wamil sekitar 3 tahun yang lalu. Samchon mereka terkenal sangat tegas dan memperlakukan orang-orang sekitar seperti layaknya tengah wajib militer. Chanyeol dan baekhyun pernah ditinggal disana selama seminggu dan merasakan betapa kejamnya ajaran seorang samchon mereka. Dalam artian ajaran yang tegas layaknya wamil.)

"Appa, aku janji deh tidak akan menyusahkan suho hyung lagi" ucap ceye memasang wajah memelas

"Nado, dan aku juga tidak akan bertengkar dengan si yoda dan membuat stress suho hyung" ucap baekki

" Ya!"

"Wae" ucap baekhyun

"Kau baru saja memulai peperangan bacon!" Ucap chanyeol tidak terima dikatai yoda

"Jadi kalian mau dikirim appa ke busan?" Ucap xiumin, hyung tertua di keluarga kim

"Andweeee!!" Teriak keduanya bersamaan

Yeonseok tersenyum mendengar anak kembarnya bertengkar kecil. Dilihatnya sehun tengah tersenyum sambil melihat kearah hyung-hyungnya. Apa dia juga harus menanyakan sehun juga? Itu pikirnya. Tapi ia tak ambil pusing dan memilih untuk diam dan melanjutkan makan.

Victoria ikut tersenyum melihat anak-anak nya namun seperdetik kemudian ia melirik ke arah sehun yang berada tepat disampingnya...

                                  Desita Noviaini. T



























TBC

Chingudeul jangan lupa voment ya. Karna setiap voment kalian membuat ane jadi semangat nulis nih ff. Jujur ini pertama kali buat ff dan isinya ttg korean

Just a little loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang