6. Alena dan Desta galau

122 13 0
                                    

Silahkan Coment yang minta fotonya Desta sama Alena.

Desta hanya bisa meneteskan air matanya melihat batu nisan yang sedang di depannya saat ini. Semuanya telah hilang darinya saat kejadian itu pula.

Flashback on

"Mas Desta ada telpon dari rumah sakit" kata wanita paruh baya yang ternyata pembantu dirumah Desta. Desta langsung berjalan menuju bi Nur dan mengangkat telpon.

"Iya saya Desta ada apa ya?"

"Benar ini kediaman ibu Dewi?"

"Benar"

"Kami hanya memberitau bu Dewi sedang dirawat" seketika mata Desta langsung menangis mendengar kata dirawat.

"Memangnya mama saya kenapa?"

"Bu Dewi di tabrak mobil saat ini pelakunya sedang di rumah sakit, anda bisa kes--" belum sempat orang itu mengakhiri kata katanya Desta langsung menutupnya dan pergi menuju rumah sakit.

Langkah kakinya berhenti di depan seseorang yang tengah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Lo" kata Desta lirih menghampiri lelaki yang tengah menyembunyikan wajahnya.

"Lo pelakunya?"

"Maafin gue Des, gue mabuk" kata Dave sambil menyesali yang sudah terjadi ini. Tanpa menunggu Desta langsung menghajar pria di depannya itu tanpa ampun. Keduanya terjadi pertengkaran hingga seorang penjaga melerai mereka.

"Gue bakalan penjarain lo, inget itu" ancam Desta lalu mendorong Dave hingga lelaki itu terjatuh, Desta langsung masuk kedalam ruangan Dewi dirawat.

"Ma ini Desta ma, bertahan ma, Desta bakalan bawa mama berobat keluar Negeri kalo mama mau" wanita itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kearah putranya itu.

"Mama cuman mau bilang jangan pernah kau bongkar siapa yang buat mama mu meninggal kamu janji" kata Dewi menunjukkan kelingkingnya sementara Desta langsung menggeleng dengan cepat.

"Mama bercanda ya? Gak mungkin hari ini juga Desta bakalan pernjarain Dave" Dewi langsung menggeleng membuat dahi pria itu berkerut.

"Jangan Dave demi mama" kata Dewi dengan nada memohon, melihat wajah ibunya saat ini sangat tidak mungkin untuk menolak permintaan wanita yang sangat dia cintai ini.

"Desta janji" senyuman Dewi langsung terbentuk di setiap sudut bibirnya, tiba tiba mata wanita itu membelalak tubuhnya kejang kejang dengan cepat Desta berteriak memanggil suster tapi semua nya terlambat.

Flashback off

Desta berlutut di depan makam dewi sambil terus mengelus nisan ibunya.

"Kenapa mama gak bolehin Desta ngebongkar aib Dave ma? Mama cuman buat Desta kesiksa" kata Desta sambil mengingat ulang saat pria itu memeluk Alena.

"Desta?" Lelaki itu langsung menoleh melihat siapa yang barusaja memanggil namanya.

"Angel"

"Lo ngapain disini?" Tanya Desta menghapus bekas air matanya agar wanita itu tidak bisa melihatnya.

"Gue ziarah ke makam kakak gue"

"Oh iya gue lupa" Angel hanya terkekeh setelah lelaki itu mengakhiri ucapannya.

"Ini nyokap lo ya?" Desta hanya mengangguk.

"Gimana hubungan lo sama Dilan?" Tanya Desta memulai topik diantara mereka.

"Baik kok, lo sendiri kapan sama Becca? Dia udah cinta mati sama lo Des, menurut gue dia gak bakalan biarin ada cewek lain yang ngisi hidup lo" lelaki itu langsung teringat dengan satu nama Alena.

"Tapi gue gak suka sama dia ngel"

"Gue ngerti, gue duluan ya Des. Dilan udah nunggu di depan" Desta hanya mengangguk lalu menyusul Angel yang sudah keluar dari area pemakaman.
.
.
.

Alena hanya bisa berputar putar di kamarnya perasaannya antara bingung, merasa bersalah dan bodoh.

Bingung karna apa dia salah memarahi Desta? Merasa bersalah karna dari tatapan Desta kearahnya tatapan sendunya langsung bisa menyiram api emosinya dan bodoh karna dia menjadi bahan perhatian.

Wanita itu menggaruk tengkuknya sendiri berfikir apa dia harus meminta maaf? Tapi tiba tiba pikiran jahatnya seakan muncul dan mengatakan "lo udah bener membela sahabat lo seharusnya lo harus buat perhitungan sama Desta"

Alena langsung menggelengkan kepalanya membuatnya kembali berfikir untuk meminta maaf.

"Desta emang salah jadi gue gak perlu minta maaf" kata Alena tapi tiba tiba keningnya berkerut.

"Tapi gue keterlaluan gak ya marahin dia?"

Tiba tiba hpnya bergetar menampilkan nama Velo di layar hpnya.

"Halo Vel, kenapa?"

"Ke cafe yuk len gue boring nih dirumah dimarahin nyokap"

"Kenapa?" Tanya Alena sambil mengerutkan dahinya.

"Katanya gue dikamar mulu"

"Yaudah deh, demi lo bisa move on"

"Cafe apa?"

"Cafe Black White katanya ada diskonnya" Alena seketika terkekeh mendengar perkataan Velo.

"Yaudah gue langsung otw" kedunya langsung mematikan telpon. Alena langsung memakai jaketnya dan keluar dari kamarnya.

A: udah dua Chapter update nih  yang habis baca Vote nya dungs.

Gak banyak omong next Chapter Vote minim 5, meskipun ini cerita baru aja di publikasi tapi gak sepi kayak kuburan juga :v

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang