Aku clarisa andriana aku seorang siswa baru di salah satu SMA negeri di Bandung. Aku bingung harus memilih ekstrakurikuler yang cocok untuk ku. Yang cocok dengan kegemaranku.
"Sa, udah milih ekstra yang mau lo ikutin apa belom" tanya Dinda sahabat lamaku.
"Belom din, bingung nih "
"Gitu aja bingung, pilih aja yang lo rasa cocok buat lo sa."
"Yah kan gue bingung din harus milih yang mana? Pengen sih pilih ekstra teater tapi kan hidup gue udah penuh drama masak gue juga harus ikut teater ."
" hahaha ya ampun sa jangan sangkut pautin ekstra sama nasib lo dong "
"Ya emang gitu din" jawabku malas .Dinda itu salah satu sahabat aku dari kita masih pakai popok sampai sekarang kita segede ini. Dinda emang selalu jadi tempat curhatku,bahkan dia sudah tau apa yang mau aku katakan bahkan sebelum aku bicara. Aneh kan ya, berasa sahabatan sama dukun.
"Ini siapa yang belom ngumpulin kertas minat ekstranya?! " tanya Nando ketua kelasku.
"Gue nan, gue belom masih bingung "
"Ya ampun saa dari tadi lo ngapain aja sih."
" namanya juga bingung nan"
"Yaudah cepetan tulis gue itung sampek tiga kalau lo belom ngumpulin gue tinggal. "
"Yah nan jangan... "
"Satu! "Seketika aku langsung kalangkabut, belom apa apa udah di itung aja.
"Dua! "
Haduh kan tambah bingung harus pilih yang mana. Sumpah ya milih ekstra kenapa jadi se dramatis ini sih.
"Dua setengah! "
Kenapa cepet amat sih. Duh pilih yang mana coba.
"Ti... "
Kenapa udah tiga sih, gue bahkan belom nyoret satupun. Haduh emang temen itu gak pasti.
"Ti.. Ga! "
Seketika tanpa mikir lagi gue langsung coret ekstra paskibra. Yang bahkan gue gak bisa apa apa dan gak tau apa apa tentang paskibra.
"Yaudah sa gue tinggal ya.. "
"Ehh.. Udah nih udahh"
"Gitu kek dari tadi" kata Nando sambil berlalu.Gue kembali duduk di tempat gue. Gue bingung sama diri gue sendiri. Gue bahkan gak bisa pbb sama sekali gimana bisa gue milih ekstra paskibra. Duh kenapa gue bodoh banget.
"Sa lo kenapa sih?" tanya dinda yang sekarang mandang gue kaya mandang orang gila di jalan.
"Tadi gue nyoretnya ekstra paskibra, padahal gue gk tau apa apa tentang paskibra. Lo juga tau kan din gue berdiri pas upacara aja masih ogah ogahan. Tapi kenapa gue malah nyoret ekstra itu coba." jawab gue lesu.
"Hahaha kenapa lo ceroboh gitu sih sa. Gue Kasih tau ya sa kata orang ekstra paski tu berat fisiknya. Latihanya sistemnya militer. Kan serem. Pelatihan militer kan berat. Mana harus njalani pelatihan yang berat berat. Emang lo sanggup sa? "
"Din kadang gue mikir, lo itu beneran sahabat gue apa bukan sih. Temennya susah malah di takut takutin kaya gitu. Kan gue tambah takut. "
"Hahaha udah udah santai aja sa, lo pasti bisa kok gue yakin. Meski dilihat dari muka lo yang sangat tidak meyakinkan"
"Dindaa...!! "
"Bwahaha bercanda elah. Sensian amat." "tapi ya sa di ekstra paski tu cowoknya keren keren tau"
"Bodoamat. " jawab gue sambil pergi ninggalin dinda pergi keluar kelas.
"Yah sa jangan ngambek dong, gue percaya lo bisa. Semangat clarisa" kata dinda sambil bersikap sok manis. Dan sumpah itu bikin gue enek.
————————
Setelah bel pulang berbunyi gue gak langsung pulang. Tapi gue ngumpul dulu sama anak paskibra di lapangan basket. Dan asal kalian tau baru hari ini masuk ekstra dan udah di barisin di tengah lapangan basket lama banget. Mana ini kaki udah pegel banget. Gue kan orangnya gak bisa diem ye kan jadinya gue agak gerak gerakin kaki gue tapi pelan banget biar gak ketauan gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighters Before Died
AdventureHay nama ku Clarisa biasa di panggil caca. Aku mempunyai impian menjadi seorang paskibra. Impian terbesarku adalah aku bisa ikut serta mengibarkan bendera merah putih di istana Negara. Namun perjalanan ku tidak mudah banyak lika liku yang harus ku...