Mauraga 01 / Awal Cerita

7.1K 354 135
                                    

Suara berisik dari rumah sebelah membangunkan seorang gadis yang bernama lengkap Maura Putri Allisya dari tidur lelapnya. Keningnya mengernyit bingung.

Tumben rumah sebelah pagi-pagi sudah berisik, dewi batinnya bingung.

Karena setaunya rumah itu sudah lama di tinggalkan oleh pemiliknya karena ada tugas di luar kota yang mengharuskan pemilik rumah tersebut meninggalkannya.

Tidak ingin berlama-lama lagi memikirkan masalah tersebut, dia memilih turun untuk sarapan.

"Aduhh anak perempuan mama jam segini baru bangun," suara itu yang mengintruksinya setelah sampai di meja makan.

Suara siapa itu?

Tentu saja suara Kirana, ibu maura. "Anak perempuan itu gak boleh bangun siang-siang nanti kalau udah nikah masa suami yang bangunin istrinya," lanjut mamanya.

"Masih lama kali ma, atau mama mau aku nikah muda," balas Maura sambil menguap lebar.

"Coba kamu liat Rini anaknya bu Dinda, pagi-pagi sudah nyiram tanaman," ujar Burhan, papa Maura sambil membanding-bandingkan Maura dengan si Rini itu."Habis nyiram tanaman biasanya dia olahraga ke taman, sering papa liat dia di depan rumah," lanjut Burhan.

"Jadiin aja si Rini anaknya papa," ujar Maura sinis sambil memasukkan roti isi selai coklat itu ke dalam mulutnya.

"Kamu ini dibilangin malah ngelawan," ucap Kirana membela Burhan.

"Iya iya mulai bulan depan Maura bangun pagi buat nyiram tanaman."

"Kok mulai bulan depan?"

"Karena gak mulai sekarang," ujar Maura sambil tertawa.

"Sudah-sudah lanjutin makannya," ujar Kirana melerai.

"Ehhhmm Nanti ada tamu?," Tanya Maura memecahkan  keheningan.

"Enggak."

"Trus itu kue untuk apa?"

"Ohhh itu untuk tetangga baru kita."

"Rumah sebelah?"

"Iya."

pantesan tadi rumah sebelah ribut, batin Maura berseru.

"Nanti tolong kamu antarkan ya," ujar mamanya, "Anaknya ganteng lho seumuran sama kamu".

"Iya, tapi aku mandi dulu ya."

"Dandan yang cantik siapa tau dia kepicut sama kamu kan nanti nikahnya dekat."

Iyain biar mama senang.

🌱🌱🌱🌱

Selesai mandi Maura keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan ditubuhnya tidak ada rasa malu sedikitpun toh siapa juga yang akan melihatnya sekarang dia berada dikarmarnya, jika pun anggota keluarganya masuk ke kamarnya mereka pasti akan mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tadi saat meninggalkan kamar, kamarnya masih berantakan tapi sekarang sudah bersih dan rapi bahkan jendelanya pun terbuka agar oksigen dapat masuk.

Pasti kerjaan mama, batinnya menduga.

Saat akan berjalan kearah lemari langkahnya terhenti didepan jendela kamarnya yang berhubungan langsung dengan jendelah rumah sebelah. Matanya langsung menangkap pemandangan yang dapat membuat liur menetes.

Bagaimana tidak?

Sekarang di depannya terdapat pemandangan seorang laki-laki remaja tengah membuka bajunya sehingga sekarang dia shirtless. Hal tersebut lantas membuat Maura melongo dan tidak menyadari jika laki-laki itu mendekat ke arah jendela dan berkata

"Handuk lo melorot." suara berat yang justru terdengar seksi di telinga Maura tesebut membuatnya sadar dan langsung menutup jendelanya.

"ANJING!"

Masih amatir
Vote dan comment ya

MauRagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang