Mungkin awalnya terkesan biasa, namun membekas.
Berawal dari tatapan dan senyuman itu kau ingatkan dalam sekumpul memori kecil di ingatanku...Seolah direncana semuanya, aku dapat melihat bayang indah itu tepat berada didekatku dengan jelas. Melihatnya dalam kondisi senang dan sedih.
Namun aku hanya menatapnya dengan senyuman yang ku perlihatkan kepadanya. Sampai semua itu hanyut dalam bayang semu yang tak berwujud.
Perihal jarak aku berterimakasih karenamu aku menemukan dia yang telah hilang seperti butiran pasir yang tertiup oleh angin.
-dhiana