BAHAGIAN 2

167 10 7
                                    

Bagi gue, bisa hidup dihari ini gue bersyukur.

-Alano Fairuz Reynard


Kring... Kring...

Bunyi itu sedari tadi mengaungi telinga Tara tapi gadis itu hanya menghiraukan nya.

Kring... Kring...

Dan sekali lagi bunyi itu terdengar, bunyi yg berasal dari barang kesayangan Tara yaitu jam beker nya yg berwarna ungu dan putih serta bermotifkan little poni.

Kelopak mata nya mulai terbuka dan tangan kanannya memencet tombol sebelah kiri yang berfungsi untuk mematikan benda itu.

Gadis itu mengangkat tubuhnya dan berusaha untuk duduk, matanya memandang seluruh bagian kamarnya dan ia tersenyum pada poster little poni yg terpajang di dinding kamarnya.

•••

Tara keluar dari kamarnya sekitar pukul 06:10. Kakinya mulai melangkah menuruni anak tangga yg gak panjang panjang amat.

 Kakinya mulai melangkah menuruni anak tangga yg gak panjang panjang amat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi mak" sapanya pada malaikat tanpa sayap itu.

"Pagi juga sayang,mak udah siapin bubur ayam nih"

"Untuk aku gak ada ya mak?"suara itu berasal dari saudara Tara yang baru saja menyelonong masuk kedapur.

"Pasti ada dong Acha"

Mereka pun berjalan kearah meja makan dan Tara tidak melihat keberadaan saudara nya, Ucha.

"Bun ucha mana? udah berangkat ya?"

Dan akhirnya cewek yg baru saja di cari Tara itu datang dan langsung duduk.

Mereka pun memakan bubur yang dibuat oleh emaknya itu. Tanpa sengaja Tara tersenyum dengan lebar karena melihat malaikat tak bersayap nya itu tersenyum. Tara sangat mengetahui alasan kenapa malaikatnya itu tersenyum.

Alasannya sangat sederhana, yaitu karena keluarga kecil yang terdiri dari Acha,Ucha dan Tara bisa sarapan bersama-sama lagi.
Emak:

Emak:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNUSUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang