BAHAGIAN 3

104 4 2
                                    

"Kayaknya my life akan slalu begini begini dan terus begini "
-Athara Kanzia Aluvia

🔥🔥🔥

"Alan pingsan? Kenapa yah?"
Tanyanya pada Tara yang berada disebelahnya.

"Mana gue tau! Masa bodo lah"

Cowok yang pingsan tanpa sebab itu telah dibawa ke UKS oleh beberapa temannya.

Keadaan kelas yang tadinya bak pasar abang itu telah membaik karena kedatangan guru.

"Selamat siang semuanya, sekarang kerjakan latihan di buku matematika kalian hal 169 sampai halaman 172" suara itu keluar dari seorang wanita paruh baya yang sedang memegang sebuah penggaris panjang dan satu buah buku tebal.

"Oke bukk"

Semua murid mengerjakan tugas yang diberikan oleh buk Tuti ,termasuk Tara dan pibus mereka juga melakukan apa yang disuruh oleh gurunya itu.

"Woi Budi ada pena nggak? Pinjam dong" tanya Frilia kepada salah satu temannya yang berada dibelakang.

"Gak ah, sebenarnya sih gue punya banyak pena tapi gue gak mau pinjamin ke lo" jawab cowok itu.

"Pelit banget sih lo"

"Ya gue pelit,si Tuti martuti  ngasih tugas banyak amat sih,kalau tinta pena gue abis gimana coba? Curhatan cowok itu kepada pibus.

Tapi Frilia hanya memaparkan senyum manisnya karena ocehan cowok itu.

"Si pibus kalau senyum cantik juga ya" batin Budi berkata

•••

"Alhamdulilah Akhirnya gue selesai,lo gimana ra?"

Gadis yang disebut namanya itu hanya menghiraukan temannya.

"Hellooo....lo ngacangin gue haa?"

"ATHARA KANZIA ALUVIA" Frilia mendekatkan wajah nya ke telinga sahabatnya itu.

"Awww, sakit woi"pekik gadis itu. "Gendang telinga gue bisa pecah tau"

"Siapa suruh budek,dari tadi gue panggil nama lo tapi lo gak denger"

Karena menyadari kesalahanya akhirnya tara meminta maaf pada sahabatnya.

"Oooo ,maafin akoeh yaaa pibus" Sambil mengedipkan kedua mata nya.

"Ewhh jijik gue"

Sebenarnya sedari tadi Tara tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh buk Tuti dia hanya mencoret coret lembaran jawaban nya.Tara hanya sibuk memikirkan kejadian yang terjadi sebelum buk Tuti masuk.

Setelah lama berfikir akhirnya tara berdiri dan berniat untuk keluar dari kelasnya.

"Lo mau kemana Tar? Gua ikut ya!"

Athara hanya mengelengkan kepalanya yang berarti bahwa ia hanya ingin pergi sendirian.

"Sebagai kembaran Irene yang cantik tralala uncc gue mah sabar aja. Orang sabar kan di sayang pacar" Ucap Frilia sambil mengusapkan kedua tangannya di dada.

"Gaya lo disayang,pacar aja kagak punya hahaha" Ledek Budi.

"Eh kobokan warteg! Lo ga punya kaca ya dirumah? Apa perlu gue sumbangin kaca gue ke lo?"

UNUSUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang