Di lengannya malam pada penghujung bulan Oktober, aku kembali menemukan matamu
Bisu dan tetap bisu saat kembali diberi kesempatan untuk berbincang
Hanya menyunggingkan senyuman menjijikan yang mengganggu pandangan matamuMasih ada setitik kebahagiaan yang kutemukan di pelupuk matamu
Seakan mencari tahu apakah kali ini aku akan menjadi sosok yang ingin dijumpai matamu
Lengkungan senyumanmu adalah yang paling bahagia yang pernah kulihat
Menanti apakah aku akan menjadi sosok yang selalu mempertahankan senyuman ituTapi aku masih terlalu jauh, bahkan dari sebuah harap
Aku masih berada di titik keraguan untuk terus melangkah
Entah pesimis ataupun realistis aku memilih menjadi bisu untuk menikmati rasa ini
Dalam jarak yang cukup jauh pun selama ini aku bersyukur karena kau selalu bahagiaJangankan mengutarakan apa yang selama ini ku tanam sendiri
Untuk mengajak berbincang pun aku malah bertingkah bodoh
Aku menjadi sosok yang membosankan untuk kau ajak bicara
Nanti dan nanti, kataku dalam hati saat tubuh itu berada tepat di hadapankuSementara ini saja aku memilih untuk terus membisu di antara kerumunan cahaya bintang
Basah langit Bandung pun tetap tak membuatku bergerak maju
Tiap langkah yang akan kulakukan nantinya pasti akan menuju ke arahmu
Aku yang menjadi pengecut pada malam itu
Nantinya entah akan berubah menjadi pemberani atau tidak untuk mengungkapkan—gbrn
Ahh panjang panjang semoga kalian ga males bacanya deh hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
The words I never said
PoesíaHi i'm back.. Akhirnya setelah 5 tahun lama nya baru kembali karena rindu menulis quotes disini. Disini tempat untuk melihat kutipan dari film/music, quotes, dan juga curhatan haha. Take a deep breath and relax before u read this Ps : Untuk kalian y...