Kegiatan Masa Orientasi Siswa hari ini telah selesai, para siswa/siswi tahun ajaran baru membubarkan diri saat sudah diberikan arahan oleh kakak seniornya. Sambil membubarkan diri dari lapangan, tak lupa mereka pun menyanyikan yel-yel disetiap kelompok gugus mereka masing-masing. Telah sampai didepan gerbang sekolah mereka menyudahi aktifitas yang diperintahkan oleh kakak seniornya. Sedangkan Rembulan memilih duduk dipos satpam untuk menunggu sang ayah yang akan menjemputnya."Aduh, ayah mana sih."Rembulan melihat ke arlojinya yang berwarna putih yang menunjukan pukul 17.15 pm. Sambil menunggu ayahnya. Rembulan mengayun-ngayunkan kedua kakinya bosan.
"Belum pulang?"
Rembulan terlonjak kaget saat kakak seniornya, duduk tepat disampingnya dengan senyum yang begitu manis dan membuat Rembulan seketika tersihir oleh senyuman itu.
"Ditanya ko malah bengong."pria itu terkekeh saat melihat ekspresi lucu dari Rembulan. Dengan cepat Rembulan menggelengkan kepala."saya tahu, saya ini ganteng."
Rembulan hanya terkekeh saat mendengarkan kakak seniornya itu. Entah mengapa dia berbeda dengan kakak seniornya yang menghukumnya serta menolonginya itu. Kalo pria itu begitu dingin dan ketus. Sedangkan pria yang sedang duduk manis disampingnya begitu ramah.
"Nunggu dijemput?"
"Mmm iya kak."ucap Rembulan sambil mengangguk samar.
"Enggak usah tegang gitu, saya jinak ko."
"Oh yah kenalin, nama saya? Raditya Putra."pria itu mengulurkan tangannya kepada Rembulan, dan Rembulan menyambut tangan Radit
"Nama saya Rembulan Camelia Candrarini kak."
"Oh. Salam kenal yah."ucap Radit dengan senyum manis yang menawan.
"Kak, kakak bukannya Wakil Ketua Osis yah."Rembulan mencoba memberanikan diri untuk membuka percakapannya.
"Kok kamu tau."ucap Radit sambil menatap wajah Rembulan, dan itu mampu membuat jantung Rembulan berdetak kencang.
"Yah tau lah kak, kan tadi dilapangan kakak memperkenalkan diri didepan semua calon adik kelas kakak."ucap Rembulan sambil terkekeh.
Radit menggaruk kepalanya yang tak gatal."ah iya-iya yah."
Rembulan hanya geleng-geleng kepala sambil terkekeh. Ternyata selain ramah, dia lucu juga. saat mereka berdua asik berbincang-bincang. Tiba-tiba suara klakson mobil membuat mereka menghentikan obrolannya dan menatap keluar gerbang sekolah. Tepat saat itu mobil sedang berwarna hitam terparkir cantik didepan gerbang sekolah.
"Yaudah kak, aku duluan yah. Ayah udah jemput soalnya."pamit Rembulan kepada Radit kakak seniornya.
"Oh okey, hati-hati yah."
"Iya kak, mmm makasih yah."
"Makasih untuk."Radit mengerutkan dahinya.
"Makasih, udah mau nemenin Bulan sampai ayah jemput."Rembulan tersenyum manis kepada Radit. Radit pun membalas senyuman Rembulan sambil mengagguk sebagai jawaban.
"Dahhh kak."Rembulan melambaikan tangannya kepada Radit dan saat itu Rembulan masuk kedalam mobil ayahnya.
Saat mobil melaju, Radit melambaikan tangannya."Lucu juga."
"Hayo apa yang lucu."suara itu berasal dari Kevin sahabatnya. Dan membuat Radit membalikkan badannya. Tepat saat itu kedua sahabatnya berada dihadapannya, yaitu Kevin dan Purnama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan&Purnama
Teen Fiction"Tuhan selalu mempertemukan dua insan dengan caranya yang tak dapat diketahui oleh kita. Begitu pun tuhan mempunyai beribu ujian untukku yang selalu memperjuangkanmu. Memperjuangkan agar kau bisa membuka hatimu sedikit untukku. Jangan tunggu diriku...