4 tahun

38 5 0
                                    

Di tahun ini aku benar benar merasakan rasanya seperti anak normal, yang bisa keluar dari rumah dan bermain bersama teman temanku yang benar benar nyata, bukan benda mati yang serasa punya nyawa di dalamnya.

Iya di tahun ini, aku sudah sekolah Play Group aku bisa bertemu orang banyak yang tidak kutemui di dalam rumah. Saking senangnya bermain kesana kemari tanpa henti, jadi lupa kalo aku seorang anak lemah, anak yang tidak boleh banyak gerak, anak yang benar benar harus teratur makannya. Tapi semua itu terlewatkan karena asyiknya aku merasakan bermain dengan orang orang yang berwujud ada.

Hingga suatu saat, badan ku demam tinggi,eyang dan bunda sangat khawatir hingga jam 23.00 mereka membawa ku ke sebuah rumah sakit TNI. Bunda adalah istri dari eyang, aku memanggilnya bunda karena tidak mau dipanggil nenek. Eyang bekerja sebagai TNI-AL sama dengan ayah dan mama ku, beda nya eyang masih punya waktu merawatku, sedangkan ayah dan mama? Hahaha, pasti kalian bisa menyimpulkan sendiri lah ya

Saat di rumah sakit.....
"Sus, sus cepat tolong anak ini" teriak bunda sambil menggendong tubuh ku yang mulai membiru.
Dan nyatanya aku hanya dibaringkan di kasur rumah sakit.
"Mana ini Dokternya,mana?" getak eyangkung
"Iya pak ada apa?" tanya dokternya
"Lihat ini cucu saya, kenapa tidak segera ditangani" bentak eyang pada dokter
"Pak, ini cucunya tidak kenapa- kenapa, masih bisa dirawat di rumah"
Kata dokternya santai
"Tidak kenapa kenapa? Anak tubuhnya sudah biru seperti ini tidak segera ditindak lanjuti!" marah eyang
"Saya seorang TNI,dan ayah dari anak ini seorang perwira TNI,masak tidak ada fasilitas baik yang diberikan. Oke akan saya bawa anak ini ke rumah sakit swasta yang fasilitasnya lebih baik dari ini!" tak henti hentinya eyang berusaha menyelamatkan nyawa ku.

Hingga akhirnya sampai di rumah sakit swasta terbaik dikotaku bekas peninggalan Belanda.....
"Ayo pak,segera bawa anak ini ke UGD" kata salah satu perawat di sana
"Baik akan segera kita lakukan pemeriksaan mohon bapak dan ibu tunggu diluar" perintah dokter
Eyang dan bunda menungguku dengan harap harap cemas.
Dokter keluar dari ruangan itu....
"Bagaimana keadaan cucu saya dok"
"Maaf cucu bapak sedang koma,butuh perawatan yang cukup intensif, telat 10 menit saja nyawa cucu bapak mungkin sudah hilang"

Terdengar isakan tangis bunda, sesegera mungkin bunda memberi kabar untuk ayah dan mama bahwa aku terisolasi di ruangan yang menakutkan ini.

Saat ayah dan mama sudah di RS
"Ke mana bun,ke mana" tanya mama pada bunda
Bunda hanya menangis, dan mama juga ikut menangis melihat ku lemah dari luar kaca ruangan itu.

Selama koma aku merasakan nyawa ku bisa kesana kemari, tapi tubuh ku tetap disini. Aku merasa berada di suatu tempat rahasia yang tidak diketahui orang-orang. Tempat yang sangat Indah, tempat terindah yang tidak ada dibumi. Ditempat itu aku bertemu dengan seseorang seperti bidadari, dia tidak berkata apa pun, hanya tersenyum dan berisyarat untuk mengajak ku keliling tempat Indah itu. Akhirnya aku mengikuti dia di tempat Indah itu, tapi aku merasa ada hal yang aneh, aku mendengar isakan tangis orang orang dan mereka memanggilku, aku ingin menghampiri suara itu tapi tidak kutemukan juga.
"Aku ingin kembali, aku tidak mau disini" Tangis ku
Bidadari itu hanya berisyarat agar tidak kembali, tapi aku menangis dan merengek untuk bisa kembali lagi.

5 hours laters

Aku membuka mata perlahan lahan, aku merasa aku berada di tempat yang sangat asing sekali bagiku. Semua orang orang menangis di pinggir tubuh ku, dan aku berusaha membaca sesuatu 'Ruang Jenazah'. Apa ku sedang berada di tempat ini? Di tempat yang sama dengan Rina yang sudah meninggal itu. Apa aku juga meninggal? Tapi kenapa mataku masih bisa terbuka? Tiba-tiba menjerit dan kaget melihat mataku terbuka, mereka seperti ketakutan dan berteriak
"Dok, dok tolong dok dok"
Sesegera datang Dokter dan para suaternya. Dan semua orang diruangan itu kaget, melihat aku masih hidup
"Ayo, segera kita bawa anak ini ke ruangan perawatan" perintah dokter pada suster

Dan disaat tubuh ku sudah berada di tempat yang sedikit layak untuk manusia hidup, bukan di tempat bersama orang orang yang sudah tidak bernyawa

"Ma,Bun, Keana kenapa" tanya ku
"Tiga hari yang lalu kamu koma, dan beberapa jam yang lalu kamu dinyatakan meninggal" jawab Mama sambil menangis
"Ke, bunda sudah bilang kan berkali kali ,kalau Keana sudah merasa lelah cepat istirahat, jangan main terus"
"Kok aku malah dimarahi" saut ku
"Asal kamu tau, malam itu tubuh mu sangat panas, badan mu membiru, bunda dan eyang panik dan membawa mu ke RS ini"
Saat bunda berbicara, mataku melihat ke arah jendela atas bekas arsitektur Belanda.
"Ke, kamu melihat apa?" tanya mama
"Bidadari yang datang selama aku tidak bangun 3 hari, dia mengajakku ketempat itu lagi, apa aku tetap disini? Atau ikut dengannya"
Sesegera bunda keluar ruangan dan berlari entah kemana
"Keana mama mohon jangan ikut, Keana harus tau mama, ayah, bunda, eyang ada disini untuk Keana"
Tiba tiba datang seseorang berjubah putih yang dipanggil oleh bunda, seperti ustadz, dia melihat ke seluruh ruangan dan berkata
"Anak ini, bisa melihat sesuatu yang tidak terlihat. Maka dari itu anak ini sempat mati suri karena diajak oleh bidadari seperti katanya"
Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.
"Lalu solusinya bagaimana" tanya ayah
"Akan saya tutup mata batinnya" jawab ustadz tersebut
Dan semua orang sedikit reda atas rasa yang menakutkan itu.

Teman Yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang