Tahun ini aku masih duduk di bangku TK. Aku menjalani aktivitas ku seperti anak anak kecil biasanya. Sekolah hanya 4 jam itu setelah itu bermain, bermain dan bermain.
Setelah pulang sekolah, yang biasanya aku pulang, tiba tiba batin ku ingin pergi ke Taman.
"Keana,ayo pulang bareng" kata bintang
"Tidak aku pulang sendiri saja" jawabku
"Mau kemana?" tanya Bintang
"Bukan urusanmu!" jawabku ketus
"Nanti kamu dicariin bundha mu!"
"Bilang saja pada bunda ku aku izin main sebentar, tidak usah khawatir, aku baik baik saja" sambung ku
"Tapi sya" saut BintangMau keluar dari gerbang sekolah, tiba tiba.....
"Keana,mau kemana" tanya bu guru
"Mau main sebentar" jawab ku
"Kemana?" tanya bu guru lagi
"Ke Taman sebentar saja" jawabku
"Seebentar saja ya, setelah itu langsung pulang, jangan sampai kamu kecapek an" nasihat bu guruSecepat kilat aku berlari ke Taman dekat sekolah. Heranku saat tiba ditaman, sekarang semuanya terlihat sangat usang. Sudah jarang anak kecil bermain di tempat ini, bahkan tidak ada anak kecil sama sekali. Tiba tiba aku melihat seorang anak kecil memakai gaun putih yang sedang duduk di kursi tua yang dibuat dari rakitan kayu. Kursinya bisa bergoyang goyang seperti kursi nenek di desa. Aku mendekati anak itu secara perlahan lahan, dan aku bertanya.
"Haiii, siapa namamu?"
Dia hanya melihat ku dengan tatapan mata kosong
"Kamu kenapa memakai baju pesta?"
Dia tetap melihat ku saja
"Haduh, kenapa sih kamu nggak jawab pertanyaanku dari tadi, apa kamu sejenis dengan Lilo?"
Anak itu hanya menaikkan alisnya
"Itu anak kecil yang tak pernah bicara entah dia memang tidak mau bicara atau tidak bisa bicara!"
Kali ini dia tersenyum
"Kamu bisa tersenyum? Berarti kamu bukan orang sejenis lilo?"
"Kamu sangat lucu" kata anak kecil itu sambil tertawa
"Akhirnyaaa, kamu bisa bicara" saut ku
"Ayo kita bermain!"
"Mmmm, gimana kalo kamu ikut aku" ajaknya
"Kemana?" tanya ku
"Kerumah ku" saut nya
"Jauh tidak, kalau tidak lain kali saja nanti aku dimarahi bunda"
"Tidak jauh kok"ku
Hingga aku tiba disitu tempat, sebuah istana megah berwarna putih mengkilau"Ini rumah mu?" tanya ku
"Iya" jawab anak kecil itu
"Ini bukan rumah ini istana" heranku
"Lalu mengapa kamu memaikai baju pesta seperti itu?" tanya ku
"Karena ada acara di rumah ku"
"Memangnya sekarang jam berapa"
"00.00"
"Ha? Apa? Gila padahal tadi barusan, eh mimpi apa gimana nih" heran ku
"Sudah kamu tidur di rumah ku saja"
"Tidak! Aku dicariin bunda"
Dan dia menarik tangan ku seakan dia ingin aku tetap disitu
"Lepaskan tangan ku" perintah ku
Dia tersenyum menyeramkan
"Kamu Jahat!!!!!" ledekkuDan tiba tiba ada suara bunda yang memanggilku, dan aku mencari Sumber suara bunda, bunda memelukku dengan erat
"Ya Allah Ke" bunda berkata sambil menangis
"Kenapa bunda menangis?" tanyaku
"Kamu ditemukan disebuah rumah kosong yang megah"
"Iya memang tadi aku ke sebuah istana, bersama anak berkulit putih"
"Keana, dengar pak ustadz baik baik, kamu tidak boleh berteman dengan mereka lagi, dia bukan teman mu, dia berbeda dengan mu" kata pak ustadz
"Tadi kamu sudah dibawa kedalam dunia nya nak" kata bunda
"Dunianya siapa? Kita kan lagi di satu dunia" kataku
"ke sudah ayo pulang, dan jangan pernah bemain lagi dengan mereka"