Part 2

577 3 0
                                    

Perlahan mata Thomas terbuka, berusaha mencoba menangkap bayang yang berkeliaran di depannya. Warna putih itu tak jelas putih, sisanya seperti merah jambu dan hitam.
''Ya,  matanya sudah bergerak,'' terdengar suara antusias seseorang.
Namun itu tak lama, karena Thomas kembali koma.
Telepon dokter Hermans kali ini membuat orang tua Thomas tergesa pergi menuju rumah sakit, tempat Thomas berbaring sementara.
Dengan sabar dan penuh kasih sayang, Sharon mengusap kedua pipi putranya. Sementara Gert suaminya, berdiri di samping melipatkan tangan, berdoa.
Thomas menepis kedua tangan Sharon. Reaksi yang membuat air mata perempuan ini semakin deras membasahi wajahnya sendiri.
''Kita berikan waktu untuknya,'' sahut dokter Hermans perlahan, memberi semangat.
Thomas tak tau siapa dirinya, apalagi namanya. Semua ingatan terhapus bersih. Bahkan dua sosok manusia yang setia menemaninya selama ini, samasekali asing baginya.
Perjalanan panjang ke Amerika untuk penyembuhan Thomas pun dimulai. Sharon dan Gert sudah siap menghadapi kenyataan. Bukan hanya kaki yang terkena amputasi mendapat terapi, tetapi juga daya ingat Thomas.
Tak ada ruang yang tersisa dalam ingatan Thomas untuk Glenn, Dany dan Abdul sahabatnya. Bahkan Kelly, kekasihnya tidak lagi berani untuk mengunjunginya. Bagi Kelly,  relasi mereka juga berakhir dengan terputusnya ingatan Thomas. Sharon dan Gert, orang tua Thomas, pasrah menerima peristiwa ini dengan tekun berdoa. Berharap suatu ketika akan terjadi sebuah  keajaiban.

Maaf yah kalau semakin kesini semakin kurang jelas

@shintiaputri13
Ig : @shintia_13

Misteri persahabatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang