Part 4

293 3 0
                                    

Rintik hujan belum juga berhenti. Hening hutan pinus di sekitarnya menguasai tempat itu. Hamparan rumah peristirahatan terakhir abadi berbaris, seakan inilah peraturan kehidupan, disiplin.
Thomas masih duduk di sana, memeluk sebuah batu berbentuk gitar. Diusapnya basah air hujan pada nama yang terukir, Glenn, Abdul dan Dany. Tak ada namanya di sana. Air matanya menyatu dengan air mata alam. Perih, sedih, tertinggal, dan terpisah. Itulah yang ia rasakan saat itu.
Dicarinya lagu When I hold you pada Smartphone nya. Thomas memejamkan matanya sambil memeluk batu nisan tempat peristirahatan ketiga sahabatnya.
Sayup terdengar musik dan suara Glenn, Dany dan Abdul berbagi bait lyrics.
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil.
Penasaran mencari darimana datangnya arah suara lagu favorit mereka, ia menoleh ke kebelakang. Di sana terlihat mobil Glenn. Dan di sana ketiga sahabatnya melambaikan tangan sambil bernyanyi.
Tanpa pikir panjang Thomas berlari ke arah mereka, tongkat ia tinggalkan. Kali ini perasaan sedihnya hilang, yang ada hanyalah rasa bahagia melihat kembali ketiga sabahat karibnya.
Mereka berpelukan kembali, berkumpul. Berempat kembali bersama melantunkan lagu favorit mereka. Suara mereka kompak, merdu, menghibur hening hutan pinus. Penghuni rumah peristirahatan terakhir menyaksikan tingkah mereka dengan teduh. Sementara saksi hidup tupai dan burung di sela dahan pinus menyaksikan tanpa suara. Kelinci hutan yang liar pun berjingkat melangkah.
''Ayo, kita ke Lyon,'' ajak Glenn.
Ajakan ini disambut dengan sangat semangat oleh teman-temannya.
Penghuni hutan pinus dan hujan yang deras mengiringi kepergian mereka dengan ucapan,''Selamat jalan, selamat sampai tempat tujuan.''
Pijar lampu jalanan dan gedung melambai mengiringi kepergian mereka. Mereka kini tak terpisahkan lagi, alangkah bahagianya persahabatan yang abadi. Kompak mereka bernyanyi kembali,
''They're right
I'm a lucky man
I was chosen  for heaven
They made
Me what I am
Me smiling, me laughing .....''
Refrein masih juga mengalun, kembali pada bait lyrics yang pertama. Terus berulang sampai garis baterai telepon yang terakhir, mati.

Maaf yah kalau ga jelas hehehe

Hay maaf yah baru on lagi

@shintiaputri13
Ig : @shin_13jul

Misteri persahabatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang