Bab 4

64 5 1
                                    

~Jangan sia-siakan teman, karena teman kalian yang bisa bikin kalian sukses pada seseorang yang kalian cintai~

-Gita luna setiawan-

***

Senin.

Hari yang kutunggu.

"Ara, rosa, sini deh gua mau cerita" ucapku saat tiba di sekolah.

Akhirnya aku ara dan rosa berjalan menuju depan kelas.
Sambil bercerita, juga menunngu dia lewat depan kelasku.

******

Setelah semuanya aku ceritakan, dengan panjang dan lebar.
Ekspresi mereka yang kulihat juga tidak menyangka.

Aku yang sedang melamun memikirkan kejadian yang kemarin, tiba - tiba ada memanggilku dengan nada yang mengejutkan.

"Gitaa!" Ucap ara

Lamunanku hancur seketika.
Karena aku kaget dengan ucapan ara.

"Ah, iya? Apa? " kataku sambil bingung.
"Itu si dion dateng" ucapnya dengan gregetan.

Lagi dan lagi aku melihat dia turun dari motor yang diantar oleh papanya.
Lagi dan lagi aku melihat anak kecil itu, yang super-duper imut.
Lagi dan lagi hatiku berdebar.

Entah kenapa, setiap aku bertemu dengannya, atau melihat dia dengan sekilas, dadaku benar - benar terasa sesak dan menimbulkan rasa, rasa yang tidak bisa aku katakan dan aku perjelas.

Dion melewati aku dengan muka yang salah tingkah.

Tunggu.

Tapi salah tingkah kesiapa?

Ternyata dia salting ke Rosa, karena rosa yang memperkenalkan aku dengan dia lewat sebuah salam.

Tapi dia memang belum tahu aku.

Dion...
Andai saja kamu tahu aku, karena aku yang selalu nunngu kamu setiap hari di depan kelas ,aku yang selalu caper ke kamu,aku rela bolak-balik ke kantin demi melihatmu, aku memperhatikanmu dari kejauhan.

******

Aku yang sedang memperhatikan dion main bola.

Kelasku dan lapangan memang depan depanan, jadi aku menunngu saat dia pelajaran olahraga.

I now.
Aku memang terlalu berlebihan dalam hal seperti ini, aku memang seperti ini, berjuang sekeras mungkin untuk mendapatkan apa yang aku mau.
Entah itu memalukan atau tidak.

"Rosaa!"
"Apa?"
"Itu dia lagi main bola dilapangan" kataku sambil menunjuk.
"Ohh"ucapnya santai

Aku sebenernya kesal karena rosa membalas perkataan aku begitu saja.

Aku langsung memainkan handphone ku.karena aku enggak mood.

Dan tiba tiba saja

"Dionnnn, dapet salam lagi dari Gita!!!!!! Ini Gita nyaaa!!!"

Benar-benar tidak menyangka!
Rosa teriak kepada dia dengan sangat kencang, untung saja di depan itu cuma ada aku dan rosa.

Entah ara lagi kemana? Mungkin dia lagi kekelas 83 untuk melihat rafi.

Aku yang langsung malu dan meletakan handphone yang sedang kumainkan tadi.

"Rosa! Apaan sih, ihh !!!" Kataku sambil memeluk rosa
"Hahahahahahah"

Ketawa yang jahat!.

"Tuh kan git, dia ngeliat lu, terus senyum - senyum, berarti dia sudah tau muka lu.
Yeayyyyy dion udah tau muka gitaaa!"

Gita & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang