perkenalan

8 1 0
                                    


AKu gadis remaja nama aku inazma, umurku 16 tahun, masa remaja menurut ku itu masa yang paling indah apalagi ketika jatuh cinta pula melanda hati dan pikiran ini, menurut kamu pasti aku terlalu alay atau ah lebay tapi ini memang benar dan nyata, kalau sedang jatuh cinta ibarat hidup perasaan sejuta rasa melanda hati, tapi ingat ya memang cinta sejuta rasa mana yang respon dan mana yang cuma cari keuntungannya saja..
Ngomong-ngomong aku terlalu banyak omong juga nih, sampai-sampai lupa perkenalannya, kalian sudah tahukan namaku, iya aku inazma, umurku pun sudah aku beri tahu pada bait pertama...

Aku benar-benar mempunyai banyak kesedihan dalam hidupku, aku dari kalangan keluarga menengah atas, ayahku seorang pembisnis luar negeri ia amatlah sibuk dengan pekerjaannya, sampai jarang bermain denganku nama ayahku ayah sultan.
ayah ntah apa yang aku rasakan saat ini ku rindu kasih sayang mu, kuingin main bersamamu, ku iri dengan anak anak yang lain yang selalu bermain sama ayahnya,
dan mamahku seorang model internasional nama mamah ku iren, semenjak mamah mulai menggeluti pekerjaannya saat ini ibuku mulai jarang sekali pulang kerumah, kadang mamah pulang kerumah sebulan sekali.
Ayah
Mamah
Ini anakmu sangat merindukanmu.

"Bi ayah sama mamah kok jarang sekarang pulangnya", diriku bertanya kepada bibi pembantu rumahku namanya ialah bi NINA,
Jawab bibi dengan wajah yang serentak amat kaget,"oh tuan sama nyonya masih kerja non,"

"Kok kerjanya lama bangat sih bi", kubertanya sambil menatap foto keluarga ya ada di dinding.

ku dan bibi berada di ruang tamu rumahku


Jawab bibi,"Namanya juga masih kerja non, mungkin tuan sama nyonya mengumpulkan uang buat non jugakan",

Dengan menatap wajah sibibi sambil dengan hentakan suara yang amatlah keras, "ayah sama ibu ga sayang lagi sama aku bi, aku benci ayah, aku benci mamah",
ya tuhan ini pertama kalinya aku mengeluarkan kata keras kepada sibibi, sadar aku salah namun hatiku telah diasut oleh rasa benci,
Aku berlari ke kamarku lalu ku kunci pintu kamar sambil menangis,
Ketukan pintu kudengar dari luar kamar ku, serentak berbarengan dengan suara sibibi yang memanggilku untuk keluar,

"Non keluar, udah nanti kita obrolkan lagi",jawabku
"Tidak bi, aku benci ayah aku benci mamah",
"Ga boleh seperti itu non"
"Kalau ayah sama mamah sayang sama ku pasti ia akan menyempatkan waktunya untuk aku bi" dengan suaraku yang mendesa-desa kutahan tangisanku.

Inilah aku, kata benci yang ada selalu dalam diriku, kehidupanku mulai berubah, dulu ku pendiam sekarang penampilanku agak tomboy,

15 MENIT UNTUKNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang