1

301 13 5
                                    

"Rossa nanti setelah pulang sekolah kamu harus pulang cepat karena nanti malam kita akan bertemu dengam calon kamu " ucap wanita yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Harus hari ini ya ma pertemuan di lakukan? Aku gak pengen nikah muda ma aku harus melanjutkan kuliah ku dulu" ucap seorang gadis yang sedang menikmati sarapan paginya sebelum berangkat ke skolah.

"Mama tau tapi apa salahnya kamu bertemu dengannya dan berkenalan dulu? Masalah itu nanti bisa kalian bicarakan bersama" jawab wanita itu.

Pagi itu mood Rossa sepertinya tidak baik, bagaiamana tidak dia harus pulang cepat setelah sekolah karena biasanya dia dan sahabat-sahabatnya jalan-jalan dulu ke mall. Pagi-pagi sudah di suguhkan pernyataan bukan pertanyaan yang membuat dirinya. Harus membuang nafasnya dengan kasar di tambah lagi tugas sekolah yang harus di selesaikan sebelum liburan datang. Rossa hanya diam dan tak menjawab ucapan mamanya.

Perjodohan yang tanpa di bicarakan dulu dengannya dan tiba-tiba. Membuat Rossa ingin rasanya pergi ke suatu tempat dan tak ingin kembali tapi mengingat dirinya hanya anak perempuan satu-satunya di keluarga tersebut apalah daya untuk menerima perjodohan tersebut.

"Papa yakin kok sayang cowok yang bakal menjadi suami mu nanti adalah cowok yang baik dan bertanggung jawab" suara bariton yang mengejutkannya membuat rossa menoleh ke belakang. "Papa hanya ingin putri papa mendapatkan suami yang bisa menjaga putri papa jika papa pergi".

"Baiklah pa rossa akan menerima perjodohan itu? Tapi rossa gak mau jika harus menikah muda? Biarkan rossa dan dia saling mengenal terlebih dahulu"

Ungkap rossa dengan nada sedikit lemah. Mungkin saat ini dirinya tidak ingin membuat kedua orangtuanya bersedih.

"Ya sudah Pa ma rossa berangkat rossa sudah telat" sambungnya dan beranjak dari meja makan. Tanpa berpamitan terlebih dahulu dengan orang tuanya rossa meninggalkan mereka yang masih menatap punggung Putrinya.

Ada sedikit merasa bersalah jika orang tuanya harus menjodohkan Rossa dengan rekan bisnisnya.

"Pa apa kita tidak bisa membatalkan perjodohan itu! Mama takut jika rossa tertekan dan berubah" tanyanya kepada suaminya.

"Tidak bisa ma papa sudah berjanji dengan rekan papa jika menerima perjodohan ini? Karena dia mengharapakan putranya sedikit berubah dengan bantuan dari papa! Untuk menjodohkan mereka".

Ungkapnya dengan sedikit tarikan nafas. Pak Atmaja memang sudah menjajikan kepada rekan bisnisnya untuk menikahkan putrinya.

----------------------------------------------------------

Di meja makan keluarga Wijaya berkumpul sedang menikmati sarapan paginya sebelum melakukan aktifasnya masing-masing.

"Gan hari ini kamu jangan kemana-mana karena kita nanti bakal menemui calon istrimu di rumahnya" suara laki-laki yang begitu dingin dengan wajah yang dingin.

"What pa, hari ini? Ayolah pap agan hari ini ada kumpulan di kampus dan mungkin saja agan harus pulang sore
Jadi jangan hari ini lah pap? " Ucapnya dengan tenang.

"Gak bisa papi sudah janji hari ini kalian akan kita pertemukan, papi hanya ingin kamu punya istri yang baik"

"Tapi papi nggak usah menjodohkan agan kan bisa pap? Agan punya cewek kok dia cantik" jawabnya.

"Iya cewek yang hanya menjadikan kamu banknya saja? Cewek yang kamu deketin semuanya tidak ada yang benar"
Ucap Wijaya dengan nada sedikit keras membuat hanya ada di ruang makan merasa kaget.

"Pap sudah, biarakan mereka sarapan dulu! Jangan bicara terlalu keras masih pagi" ucap wanita yang berada di sisinya dengan sabar mengusap lengan suaminya yang sdikit emosi.

Afgan yang melihat semuanya merasa jengah dan tidak melanjutkan sarapannya. Dia meletakkan sendoknya dan meminum susunya lalu bernjak dari kursinya untuk berangkat ke kampusnya.

Mood afgan benar-benar hilang semenjak perjodohan itu. Afgan berubah menjadi. 180° dari sebelumnya. Bersifat dingin dan tidak banyak bicara. Dengan mobil barunya afgan berangkat ke kampusnya dengan wajah berwarna merah menahan marah.

"Harus ya gue nikah dengan anak itu! Cih! Bisa-bisanya papi menjodohkan ku dengannya" batinnya mengumpat.

Tak berapa lama mobil yang Afgan kendarai sampi di parkiran kampusnya. Dengan penampilan coolnya afgan berjalan melewati koridor kampus menuju ke halaman belakang menemui teman-temannya.

-----------------------------------------------------------

Di SMA Nusa Harapan gadis Cantik itu berjalan dengan lesunya, wajah yang biasanya berseri kini berubah menjadi wajah yang tidak dapat di tebak. Dia memasuki kelasnya dan di sambut 3 sahabatnya yang slalu menemaninya.

"kenapa muka loe pagi-pagi udah di tekuk gitu.Cha" tanya salah satu sahabatnya yang duduk. Dengannya.

"Gak apa-apa cuma kurang tidur aja gue" bohongnya.

"Yang benar saja seorang rossa yang cantik dan pintar kurang tidur gitu" ucap Risti sahabatnya.

"Kenapa sih kalian itu pada kepo banget? Udah ah gue mau ke perpus dulu" jawab Rossa sedikit kesal.

Ketiga sahabatnya tersebut menatap satu sama lain dan bingung dengan sikap Rossa yang tiba-tiba marah. Rossa yang tiba-tiba meninggalkan sahabatnya itu berjalan ke arah perpus dengan wajah kesal karena pagi-pagi sahabatnya sudah kepo. Entah kenapa moddnya hari ini benar-benar tidak baik.



Hai-hai ini cerita ke dua ku Vote n koment ya. Mf karna bru belajar menjdi pnulis jdi klau ad typo tolong d koreksi ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE STAY WITH ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang