...
"Al lo gila ya?"
Delta membulatkan bola mata sempurna dengan wajah yang sulit diartikan. Dia sangat bingung saat ini."Kalau aja,Alyn nggak mau jadi budak lo,berarti Alyn harus nyium lo setiap pagi? Dalam satu minggu?"
Delta menatap Althan tidak percaya,sedangkan Althan mengangguk senang dengan senyum yang masih belum lepas saat tadi membuat gadis ceplas ceplos itu berhenti bicara saat ia menyuruhnya duduk.Flasback on
"Nggak gue nggak mau!"
Memasang wajah jutek,Alyn menggeleng kuat-kaut.
"Karet rambut gue belum lo kembaliin"
Alyn menendang-nendang kecil meja Althan,masih dengan wajah jutek."Lo duduk sama gue Ay,dan nggak ada bantahan. Sekarang lo duduk atau gue yang dudukin lo"
Althan mulai berdiri ketika tidak mendapat respon dari Alyn."Gue hitung sampai tiga,kalau nggak duduk gue cium sekarang."Althan mengacam dengan berbisik pelan disamping Alyn.Alyn panik,
"Satu"
Althan mulai berhitung,sedangkah Alyn segera mengambil tasnya dan dengan cepat duduk di kursi."Ginikan masis,kalau nurut"
Gumam Althan."Sekarang kembaliin karet rambut gue!"
Alyn kembali menyodorkan tangannya. Dengan raut wajah kesal."Balik badan Al!"
Perintah Althan,"Nggak!"
Alyn memutar tubuhnya menghadap Althan."Serah deh!"
memutar bola matanya malas Althan mendekat ke arah Alyn.Street
Terdengar bunyi gesekan kursi dan ubin lantai kelas ketika Althan menggeser kursinya menghimpit Alyn
"Mau apa lo?"
Panik Alyn saat Althan duduk menghadap dirinya."Jangan gerak,bisa nggak sih?"
Althan mencondongkan wajahnya menatap Alyn,membuat Alyn memundurkan wajahnya dengan menahan nafas."Al,berani macam-macam,gue tendang"
Althan terkekeh kecil membuat nafasnya menerpa kulit wajah Alyn. Alyn gugup.
Jelas saja,jarak mereka terlalu dekat.Sentuhan di rambut Alyn membuat tubuhnya tegang,Althan mengikat rambutnya.
"Selesaikan,makannya dibilang diam ya diam."
Alyn melongo setelah tersentak dari tegangnya.Sinting
Flasback of
"Althan lo emang udah nggak waras beneran!"
Delta melempar kulit kacang pada Althan membuat Althan tersentak dari lamunannya."Sialan lo"
Althan mengambil kulit kacang yang dilemparkan padanya tadi dan memasukan pada tempat sampah."Woi guys"
Theo menerobos duduk di bangku panjang tempat duduk Althan dan Delta. disusul Alex dari belakang."Ke kantin nggak ngajak-ngajak,setan dua"
Alex menepuk pundak Althan."Lo kalo nggak dipanggil juga datang kali Lex"
Sahut Delta seraya menyeruput es jeruknya dengan bola mata memutar malas"Yee pentolan bakso,cerocos mulu lo kayak emak emak arisan,"Alex melempar kulit kacang pada Delta.
"Enak aja,ketek dekil"
Ejek Delta membuat Althan dan Theo meledakan tawanya sedangkan Alex merampas minuman Delta dan meminumnya habis. Selalu saja begitu,tak ada hari tanpa mendengar dua bersaudara ini tidak bertengkar,yah Alex dan Delta bersaudara tapi tidak satu darah ,mama Delta meninggal ketika Delta berumur dua tahun dan akhirnya ayahnya Delta menikah lagi dengan mamanya Alex. Sebelum itu juga ayahnya Alex meninggal ketika Alex masih dalam kandungan.
Memang Delta dan Alex sering bertengkar tapi bukan berarti mereka saling membenci,melainkan mereka saling menyayangi satu sama lain,dan keduanya memiliki adik yang masih berumur 14 tahun,Andelin namanya. Nama itu adalah gabungan dari Alex dan Delta meskipun sebelumnya harus melalui perdebatan panjang antara Delta dan Alex."Sialan,ketek Gue wangi,Delan."
Sempur Alex mendekati Delta dengan kedua tangan diangkat tinggi-tinggi."Delta bang,Delta bukan Delan,"Delta pelan-pelan menyingkir ketika Alex mulai mendekatinya,
"iya ketek lo wangi,"Althan menyahut memberi pembelaan pada Alex dan keduanya tertawa bersama sambil bertos ria."Iya wangi," Delta sudah berada di pinggiran bangku,
"Wangi kambingnya milik bang Jeno." Delta berlari kencang menuju kulkas kantin setelah mendengar sumpah serapah yang dilontarkan Alex padanya."Lex tadi disuruh mama jemput De,"
Delta berucap setelah mengambil air mineral di kulkas kantin. Rukun lagi."Lah Anni yang minta apa?kalau mama yang minta Gue males"
Beda dengan Delta ia memiliki panggilan khusus untuk adiknya itu dengan De.Sedangkan Alex,ia lebih suka memanggil Andelin dengan Anni."Yaelah,De yang minta tadi pagi,maunya dia gue sama lo jemput dia. Lo jadi anak jangan durhaka pea" Delta memainkan ponselnya dengan tangan kanan.
"Sialan,"umpat Alex
"Gue ikut yah Ta,Lex"
Sahut Theo,sembari memakan bakso pesanannya."Hooh,mau ketemu lo juga sih katanya"
Delta mulai sibuk dengan ponselnya begitupun juga Alex."Yes,Al ikut lo?" Althan yang dari tadi diam dan memperhatikan meja seberang yang dipenuhi oleh Alyn dkk yang sedang bercanda bersama,Tanpa menanggapi pertanyaan Theo.
"Woy,Geplek," Theo memukul pelan bahu Althan,"lihat apasih? Gue nanya nggak nyahut-nyahut."
"Hooh serius amat"
Alex menyahut sambil mengangguk setelah menyuapkan gulungan mie ayam ke dalam mulutnya dengan mata mengarah pada Althan."Liat Alyn pasti,"
Delta kembali serius dengan ponselnya setelah melirik Althan sekilas dan mengikuti arah pandang pria itu ke arah Alyn."Sok tau lo Del," Althan tersenyum geli saat melihat Alyn bergidik ngeri saat mata mereka bertabrakan sesaat,
"Gue ke kelas dulu,maaf entar Gue enggak jalan sama kalian jemput Andel. Bilangin Andel lusa Gue sama lo bertiga jemput dia. Awas lo berdua nggak nyampein"
Althan melangkah pergi meninggalkan Delta yang mengangguk,Theo dan Alex yang menunjukan ekspresi bingung dengan lipatan kecil pada kening masing-masing."Sejak kapan?"
Theo menutup mulutnya dramastis. Emang Theo itu anaknya lebay sama dramaking amat,maklumin aja."Lah? Sejak apaan?"Delta memasukan benda persegi panjang yang berukuran 5 inci itu kedalam saku almamaternya.
"Althan sejak kapan jadi gila?" Alex bertanya masih dalam keadaan mie yang menggantung di mulutnya.
"Hahahaha,yakali Althan gila," tawa Delta membahana di dalam kantin membuat semua mata yang sedang memakan makan siang mereka tertunda dan memusatkan perhatian pada meja tempat Delta,Theo dan Alex duduk.
Hingga lima detik kemudian semua kembali sama,fokus pada makanan masing-masing.
"Kambing," Theo memukul bahu Delta pelan,yang sekarang sudah mulai neredakan tawanya.
"Ok ok,Althan itu nggak itu nggak gila kali,cuman aja,"
Delta menggantung ucapannya karena ponsel di saku almamaternya bergetar."Althan senang kali,Alyn jadi budaknya dua minggu,"
Lanjut Delta bangun dari posisi duduknya."HAA?? APA??" Teriakan membahana karena kaget oleh Theo dan Alex membuat Delta yang sedang mengirimkan pesan terperanjat kaget denga ponsel yang hampir jatuh dari gengamannya.
"Anjirr.. hampir aja ponsel kesayangan Gue jatoh," Delta berucap dengan tangan yang mengelus dadanya,"Gue cabut,bayarin punya Gue. Nana udah nunggu di perpustakaan. Nanti Gue jelasin" Delta beranjak dan meninggalkan Theo dan Alex yang masih melongo tak percaya. Ini keajaiban dunia dan langkah,mana ada gadis tomboy kayak Alyn mau jadi budaknya seorang Althan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Alythan
Random"Gue suka senja karena Ayah tapi semakin kesini senja udah jadi dua orang paling gue sayang ayah dan pria yang bernama Nathanael Althan" Allynase Liveta "Ini salah atau Gue sakit sih,ini jantung kenapa berdebar saat lihat tawanya. Bunda benar,cewek...