1. Rumpang

610 36 2
                                    

Seluruh manusia di dunia ini mungkin tidak semuanya pernah mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas/Umum (SMA/SMU). Beruntungnya, Riza adalah salah satu pemuda yang yang lolos tes masuk di SMA negeri terbaik yang ada di kota tempat tinggalnya, Tangerang Selatan.

Sudah sepantasnya ia harus bersyukur untuk itu.

Memasukkan Riza ke dalam SMA yang bertaraf internasional sebenarnya mudah saja bagi ayahnya. Hanya saja, beliau memang sengaja memasukkan putranya ke SMA nasional sebagai bentuk hukuman karena di pondok sebelumnya Riza sering membuat masalah.

Namun, bukan berarti di fasilitas pendidikan Riza ini tidak bagus. Justru, SMA Semesta merupakan paralel satu se-jabodetabek dalam skala nasional di bidang akademik maupun non-akademiknya.

Satu semester berjalan, Riza selalu unggul dalam banyak bidang daripada teman-temannya yang lain. Alhasil, dia diikutsertakan dalam program akselerasi.

Dan di SMA Semesta, murid-murid akselerasi memiliki kelas khusus. Satu kelas berisi 16 orang dengan murid laki-laki sebanyak 11 orang dan murid perempuannya 5 orang.

Di Semesta, Riza tidak sendirian. Ada Adit, Vicky, Syarifuddin, dan juga Eko, tetangga kompleks rumahnya, teman kecilnya pula. Hanya saja, mereka sudah menginjak kelas 2 SMA. Berbeda bidang yang diambil, Adit dan Udin di MIPA, sementara Vicky dan Eko di IPS. 

Meskipun kelas mereka berbeda semua, tapi ketika waktu istirahat tiba mereka sering kali berkumpul bersama di kantin meski saat berkumpul pun, pembahasan mereka tak jauh-jauh dari selepas sekolah nanti main PS atau karambol di rumah siapa.

Kepribadiaan Riza yang memang pendiam membuat pemuda itu hanya memiliki segelintir teman di SMA. Belum lagi teman-teman satu kelasnya yang identik dengan kelas paling-paling unggul daripada kelas unggulan tak jarang terjadi persaingan yang tidak sehat.

Mungkin bisa jadi Riza memang pemuda paling tampan dan juga paling pintar yang ada di sana. Hanya saja, jika sikapnya cuek dan dingin seperti itu, siapa juga yang mau berteman dengannya? Semut pun akan berpikir berulang-ulang ketika mendekatinya.

Ketika istirahat pertama, dia lebih memilih berdiam diri di kelas, membaca buku yang dirinya bawa dari rumah. Salah satu buku akuntansi milik kakaknya (Teh Ida) yang dirinya pinjam dua hari ini. Atau sesekali Riza akan bicara jika diperlukan.

Pemuda itu mudah saja pergi ke masjid yang ada di sekolahnya untuk solat Dhuha, atau paling tidak ikut bersama teman lelaki sekelasnya untuk membeli jajan. Hanya saja, dia tidak melakukan itu semua. Riza melakukan apa yang memang dirinya inginkan. Jika ada yang terganggu dengan sikapnya yang demikian, Riza merasa itu bukanlah kesalahannya.

Dia meyakini bahwa dirinya tidak bisa membahagiakan semua orang. Karena itu ia biarkan jika ada satu atau dua orang yang membencinya. Karena sejak awal, Riza sudah terbiasa dengan kebencian seseorang. Jadi kebencian yang lain, tidak akan menyakitinya.

Dan satu hal lagi yang paling menyebalkan dari sosok pemuda ini. Dia mungkin memang pendiam, tapi jika ada yang bertanya atau meminta bantuannya menjelaskan sesuatu, dengan senang hati dia akan mengajarkan apa yang ditanyakan. Tapi di luar itu semua, jangan berharap banyak padanya. Kalau lah ada yang bisa meluluhkan hatinya, hanya saudara-saudara perempuannya yang bisa. Yang lain, tolong mundurlah saja.

Setiap harinya, ketika bell istirahat kedua berbunyi—guru yang mengajar telah keluar, Riza memilih langsung keluar kelas untuk mengerjakan shalat Dzuhur. Dia akan menyapa yang dirinya kenal atau menjawab lontaran teman-teman yang dirinya kenal baik. Selebihnya berjalan seorang diri menuju masjid. Pemuda itu jarang sekali terlihat berjalan bergerombol dengan teman-temannya kecuali bersama teman-teman di sekitar rumahnya yang memang sudah hafal sampai khatam kalau watak Riza memang begitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaknaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang