Happy reading.
Hokaido Jepang.Jenni masih mencoba menenangkan Ji Hyun, tapi bocah berusia 4 Tahun lebih ini tak mau diam. Dia terus menangis dan berteriak sambil memanggil Mommy nya.
"Hyunniee tolong jangan begini. Eomma jadi sedih jika kau terus seperti ini" ucap Jenni.
"Hiks...Ji Hyun mau Mommy hikss..." Ji Hyun terus menangis dan memanggil Mommy nya.
"Tapi Mommy mu masih bekerja sayang"
"Ji Hyun tetap mau Mommy hiksss" isak Ji Hyun.
"Berhenti menangis kau seperti anak kecil saja" Baik Jenni maupun Ji Hyun menoleh kesumber suara.
"Yooniie jangan berbicara seperti itu sayang, tak baik" ucap Jenni mencoba menasehati bocah laki laki yang baru berbicara dengan suara yang begitu dingin.
"Biarkan saja Eomma dia terlalu dimanjakan jadi sifat nya jadi lemah, jatuh sedikit sudah menangis" Bocah itu kembali bersuara dengan dingin.
"AKU TAK LEMAH KIM JI YOON" teriak Ji Hyun.
"Benarkah, lalu kenapa baru jatuh begitu saja kau sudah menangis?" Tanya Ji Yoon.
"Aku tidak menangis, lihat lah aku sudah tidak menangis" Kata Ji Hyun.
"Benarkah?"
"Yakh kau tak bisa melihatnya, huhh Dasar Kim Ji Yoon Buta" umpat Ji Hyun kesal dan langsung bangkit dari pangkuan Jenni dan berjalan menuju kamarnya.
"Yakh dasar bocah bodoh, kau menyumpahi Oppa-mu buta eoh?" Teriak Ji Yoon kesal.
"Buta saja sana" balas Ji Hyun.
"Yakh Kim Ji Hyun kemari kau" Ji Yoon langsung menyusul sang adik untuk memberikan pelajaran pada bocah itu.
Jenni hanya menghela nafas melihat kelakuan dua bocah kembar itu. Selalu saja begini. Tidak satu hari pun dilalui mereka berdua tanpa pertengkaran, mereka berdua saudara tapi kelakuan mereka seperti musuh bebuyutan.
''Sebenarnya kau dulu ngidam apa Maknae? kenapa anak-anak mu jadi suka bertengkar seperti Kucing dan Tikus" Gumam Jenni lelah.
"Joon Myungiie susul mereka berdua, Eomma tidak ingin terjadi lagi gempa kembali dirumah ini. Eomma akan memasak untuk makan malam" perintah Jenni pada purta kandung nya.
"Nde Eomma" Joon Myung langsung menyusul kedua saudara yang sedang bertengkar tadi.
*-*-*-*-*-
"Oppa mau pergi?" Tanya Jihyo pada suaminya yang tampak mengemasi barang barang nya di koper.
"Aku akan ke Jepang untuk pembukaan Resort" jawab Jin.
"Berapa lama?" Tanya Jihyo.
"Mungkin sekitar 3 hari" jawab Jin.
"Apa tidak bisa diwakilkan?" Jin menghela nafas mendengar pertanyaan dari Jihyo istrinya.
"Ada apa?'' Tanya Jin.
"Haahh Oppa baru pulang pagi tadi dari Busan dan besok harus pergi lagi ke Jepang" ucap Jihyo mengeluh.
"Mianhae, karena aku jarang menghabiskan waktuku denganmu dan juga Sojin, seharusnya aku bisa meluangkan waktuku untuk kalian" ucap Jin dengan menyesal.
"Aku mengerti Oppa. Aish sudahlah tidak perlu difikirkan lagi. Lebih baik Oppa sekarang istirahat karena besok akan berangkat ke Jepang. Biar ini aku yang meneruskan" ujar Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret My Heart✔
Fanfiction{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } Sebuah penantian pasti akan berakhir bahagia jika kau mau bersabar. "Aku akan menungguku sampai kapanpun" PJM. "Ketakutanku pada masa lalu membuatku enggan kembali bersama mu" AK. "Kami ingin Daddy" JY & JH.