💋One

4K 388 41
                                    


sorry banget kalo ni crita gaje abis :v


💋



"Hik. Hik. Hik"

Dari tadi suara cegukan menggema di seluruh ruangan ini. Lebih tepatnya di uks ini.

"Kenapa-- hik-- gak bisa-- hik-- berhenti?!" Rose berteriak frustasi diselingi cegukan.

Yuju yang memandang Rose sedari tadi menjadi iba.

Yuju menepuk-nepuk punggung Rose pelan, berharap bisa membantu menghentiakan cegukan Rose. Walau tak berguna sama sekali, setidaknya bisa membuat Rose nyaman.

Perlahan-lahan, cegukan Rose mulai berhenti. Rose mengusap air matanya yang turun ketika ia cegukan tadi.

Yuju liat jam tangan yang ada pada lengannya.

"Udah pukul satu. Kurang lebih selama setengah jam cegukan lo baru berhenti" ujar Yuju.

Rose hanya pasrah. Kepalanya menunduk.

"Aaahh. Mesti gimana nih?!" Tanya Rose dan Yuju hanya mengangkat bahu.

Rose semakin sedih dan Yuju tak mau sahabatnya itu sedih. Yuju merangkul Rose supaya Rose bisa sedikit tenang.

"Tenang aja, semua akan baik-baik aja kok" ujar Yuju.

Perlahan, Rose mengembangkan senyumnya membuat Yuju ikut bahagia. Bahagia karena kini sahabatnya mungkin sudah melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Yuju mengulum senyum.

"Ayo ke kelas" ajak Yuju diangguki oleh Rose.

💋

Rose dengan lahap memakan siomaynya seakan-akan telah melupakan hal tadi.

"Hey Rose. Tadi kenapa lo sampai begitu?" Tanya Yuju yang sudah tak bisa menyembunyikan rasa penasaranya.

Rose menghela napas, tampak bersiap untuk menceritakan sesuatu.

"Tadi waktu tadi, lo tau kan kalo gue tuh kalo mau ke kantin nunggu anak-anak cowok pada keluar dulu?" Rose memulai ceritanya.

"Iya. Terus?" Sela Yuju.

"Nah, pas kelas udah sepi, gue keluar. Udah aman semua kawasan. Tapi, pas mau sampai di kantin, tiba-tiba ada orang ngerangkul gue coba" Rose berhenti sebentar.

"Dan sontak gue pun cegukan. Dan itu berarti yang ngerangkul gue tuh cowok. Dan lo tau siapa cowok itu?"

Yuju mengedikkan bahu.

"Mingyu" kata Rose.

"Hah?! Demi apa si mingyu yang ngrangkul elo?!" Seru Yuju dengan nada yang tak bisa didefinisikan.

Rose dengan cepat menutup kedua telinganya.

"Ih, teriakan lo tuh mampu mengguncang dunia tau" decak Rose kesal.

Yuju hanya meringis.

"Yups, emang betul. Tapi setidaknya gue juga udah guncang hatinya kookie"ucap Yuju sambil terkekeh.

Rose hanya mendengus.

"Dan juga, lo tau kan ini masih jam pelajaran? Bisa-bisa kita berdua kepergok bolos" ujar Rose.

"Eh iya ya. Bener nih lo. Biasanya abis cegukan otak lo geser" canda Yuju yang membuat Rose manyun.

Yuju terkikik geli dengan tingkah Rose.

"Ah udah ah. Cepetan abisin tuh somay. Abis itu kita cabut dari sini" kata Yuju.

"Iya bawel"

💋

Rose dan Yuju pergi ke kelas beriringan. Pada akhirnya, mereka tetap membolos tadi sampai waktu pulang seperti sekarang ini.

Disepanjang perjalanan menuju kelas, para siswa-siswi tak henti-henti mengagumi paras keduanya.

Yang cowok pada ingin jadi cowoknya, sedangkan yang cewek pada iri dengan kecantikan mereka.

Tapi sayang, Yuju sudah punya pacar. Jadi harapan para cowok tinggal Rose. Dan Rose pun sampai sekarang ogah punya pacar dikarenakan apa, tak ada yang tau.

Desas-desusnya, Rose itu punya pacar di luar negri gitu. Hal ini membuat Rose lega karena setidaknya kelemahannya tak tersebar.

Dari kejauhan, Rose dan Yuju dapat melihat bang Yeol; kakak Rose, sedang berjalan berlawanan ke arah mereka berdua.

"Aduh, ada bang Yeol Yu" bisik Rose pada Yuju.

"Iye nih. Kita belok aja ye" ajak Yuju.

Ketika Yuju dan Rose akan berbelok menuju arah lain, bang Yeol udah mempercepat langkahnya.

Dan ia langsung menyapa adeknya itu.

"Halo adekku sayang, cintaku, kasihku, cantikku..uluh uluhh muah muah" Chanyeol langsung menoyor Rose dengan kalimat-kalimat alay yang bikin iyuh itu.

"Ih abang. Udah deh. Malu-maluin" kata Rose.

Yuju yang berada disamping Rose hanya terkekeh.

"Eh ada Yuju. Yuju juga adek abang lohh, duh Yuju sayangg muah" ucap Chanyeol membuat Yuju bergedik geli. Rose hanya memutar matanya malas melihat kelakuan abangnya.

Chanyeol mendusel-dusel Yuju dan Rose serta melontarkan kalimat-kalimat alay. Dan tentunya mereka berdua berusaha untuk menghindari jawilan Chanyeol.

"Ehem"

Sebuah deheman sukses membuat ketiga orang manusia tadi berhenti ditempat. Mereka menatap siapa yang telah berdehem tadi. Rupanya Wendy telah berada di belakang Chanyeol sedari tadi, membuat Chanyeol kikuk.

Wendy pura-pura menjewer telinga Chanyeol.

"Yak Chan! Kenapa nakal seh?!" omel Wendy sedangkan Rose dan Yuju cengengesan.

Chanyeol berusaha untuk melepas tangan Wendy dan berhasil lalu berlari di belakang Rose dan Yuju.

"Bukan aku yang salah beb. Yang salah mereka berdua nih" Chanyeol menyalahkan Rose dan Yuju.

Rose dan Yuju sontak balik badan dan berkacak pinggang.

"Kok kita sihh?!" teriak mereka serempak.

"Abang yang nakal tau" seru Rose.

Yuju mengangguk.

"Iya, abang nakal" tambah Yuju.

"Ih, abang gemes ama poni kamu Ju" Chanyeol berseru sambil menjawil poni Yuju.

"Chan!" Teriakan Wendy membuat Chanyeol berhenti.

"Udah ah. Gak usah ganggu mereka. Mereka tuh mau ke kelas malah kamu gangguin. Ayo sini" Wendy menarik tangan Chanyeol paksa dan segera menyeret Chanyeol.

Tak lupa juga Wendy berbalik namun masih sambil berjalan dan melambaikan tangan pada Yuju dan Rose.

"Daaa. Sampai jumpa nanti" kata Wendy.

"Sampai jumpa nanti adek-adek tercintakuu" seru Chanyeol membuat Wendy semakin mempercepat langkahnya.

"Aw, pelan aja beb" kata Chanyeol karena tanganya sakit tapi hanya diabaikan oleh Wendy.

💋



💋cegukan💋



@sipa_ark

Cegukan💋 || TaeRos✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang