5. Love Oppa

60 7 1
                                    

Hana sedang bingung dengan kejadian kemarin. Dia masih merasa kalau kemarin itu mimpi. Dan itu jadi mimpi paling indahnya.

"Woy bengong aja lo!" Suara Sani menyadarkan Hana dari lamunannya.

"Gue masih gak percaya deh San, Jungkook oppa duduk di sebelah gue kemaren!" Hana heboh sendiri menggebrak meja kantin.

"Gak nyangka gue Jungkook bisa sepopuler itu sekarang," Sani geleng-geleng lalu memasukan bakso ke dalam mulutnya.

"Dia dulu kan satu angkatan sama kita, dia member paling muda," tambahnya

"Aduuuh kenapa dulu nggak gue pacarin aja ya si Jungkook, pasti gue jadi ikut populuer," awur Sani.

"Apaan ,sih, lu?! Oppa Jungkook cuma buat gue!" Sungut Hana kesal menginjak kaki Sani.

"Adu..duh.. iya-iya buat lo ambil sono oppa imut-imut lo itu!"

"Hehe."

Dari kejauhan terlihat Jisung berjalan ke arah kantin dengan gitar di tangan kanannya. Tunggu! Dia bersama seseorang? Itu Jungkook, tapi kenapa dia masih di sekolah? Harusnya jadwalnya padat, kan?

Pipi Hana memerah karena tidak tahan melihat idolanya yang kini menuju ke arah mejanya.

Ya Tuhan gue kagak mimpi kan? Kookie nyamperin gue!!! Histeris Hana dalam hati. Perasaan Hana kini seperti gunung yang akan meletus menahan rasa girangnya

Huuh ... Tenang Hana ... Tenang ... Stay cool! Hana mengatur nafasnya. Tapi wajahnya yang sudah terlanjur seperti cabai matang itu tidak bisa menutupi rasa girangnya.

"Hay!" Sapa Jungkook dengan senyum manisnya.

"H-hay!" Bibir Hana tiba-tiba gagap.

"Gabung boleh, kan?" Jungkook duduk di hadapan Hana, diikuti Jisung yang yang duduk di samping Hana mulai memetik gitarnya.

"Opp--Jungkook!" Hampir saja mulut Hana keceplosan.

Hana memang meng-idolakan Jungkook, tapi dia tidak mau terlihat histeris di depannya secara langsung. Walau Hana selalu histeris kayak cacing kepanasan kala melihat MV Jungkook di kamarnya. Gengsi dong!

"Iya, kenapa?" Jungkook menatap dengan antusias ke arah Hana.

Aduh ... Kookie lo kok ganteng banget sih! Lo beneran berasal dari bumi? Hana semakin salah tingkah dibuatnya. Untung dia masih bisa mengendalikan dirinya, kalau tidak mungkin sudah diterkam, tuh si Kookie.

"Lo kenapa belum balik?" Tanya Hana mencoba biasa saja.

"Dia lagi kerjasama sama gue bikin lagu," Jisung menyela pembicaraan.

"Gue nggak tanya lo, kunyuk!" Hana melirik kesal.

Jisung acuh dan terus memetik gitarnya tak mempedulikan celotehan Hana. Dia tahu, kalau diladeni, bisa habis rambut Jisung karena rontok dijambaki sahabat kampretnya itu.

"Iya, bener kata Jisung. Gue lagi kerja sama bikin lagu buat album terbaru Wings," terang Jungkook antusias.

"Sama dia?" Hana melirik sinis ke arah Jisung.

Jungkook mengangguk lalu tersenyum ke arah Hana.

Aduh ... Nih, cowok senyum mulu, nggak tau apa anak orang jadi klepek-klepek gini! Hana semakin malu dibuat Jungkook.

"Muka lo lucu, ya. Bisa merah gitu pipinya, hehe." Jungkook seolah meneliti wajah Hana yang semakin merah dibuatnya.

Setitik keringat mengalir di pelipis Hana, dia sudah tidak tahan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang