Prolog

60 7 9
                                    


Kriiingggg,

Jam berdering menunjukkan pukul enam pagi. Alarm yang dipasang oleh seorang gadis untuk membangunkan dirinya.

Hari ini adalah hari pertama gadis itu masuk sekolah barunya, yaitu SMA 03 Bandung.

Gadis tersebut kemudian bersiap siap untuk berangkat kesekolah barunya. Ia mengenakan seragam berwarna putih yang dikombinasikan dengan rok kotak kotak berwarna biru, yang merupakan ciri khas sekolah tersebut.

"Maa, Indi pergi dulu ya." pamitnya kepada seorang wanita yang tak lain adalah ibunya.

"Kamu ga sarapan dulu?" tanya wanita tersebut pada putrinya.

"Engga deh ma, ntar Indi makan dikantin sekolah aja."

"Yaudah, mau sekalian dianterin supir?"

"Gausa deh ma, ntar papa telat lagi ke kantornya."

"Ga apa apa kok sayang. kamu berangkat  bareng papa aja supaya ga telat, kan hari ini hari pertama kamu sekolah." Sambung seorang pria paruh baya yang memotong pembicaraan ibu dan anak itu.

"Oke deh paa,"
                       
                                 *****

Indi Pauline Geraldine, gadis cantik yang biasa dipanggil Indi tersebut langsung mengedarkan pandangannya dari dalam mobil untuk melihat begitu macetnya jalanan yang kini ia lewati.

"Ga ada jalan lain yah pa untuk menembus kemacetan? Ntar Indi telat lagi." ucap Indi memecahkan keheningan.

"Kayaknya ga ada deh sayang, liat aja tuh mobil berserakan dimana mana, gimana mau lewat coba?" sambung Dylan yang merupakan papa Indi.

Dylan Wilson Geraldine adalah seorang pemilik perusahaan Geraldine corp. Ia membangun perusahaannya itu sebelum ia menikahi Laura Pauline Alexandria, ibunya Indi.

Mobil Dylan akhirnya berhenti setelah melewati jalanan macet yang ia lewati tadi.

"Sana buruan masuk. Belajar yang bener, jangan nyari gebetan mulu kamu ya." pesan Dylan kepada putrinya yang diiringi sedikit candaan.

"Oke Paa! Indi masuk dulu ya. Assalamu'alaikum Pa." Ujar Indi sambil menyium tangan Dylan.

"Wa'alaikumussalam sayang. Inget pesen Papa ya, Jangan nakal loh!"

"Oke pa!" ucap Indi sambil berjalan meninggalkan dylan.

Indi memasuki gerbang sekolahnya. Ia akan memulai awal baru disini, dimana ia melewati suka dukanya dalam persahabatan dan juga cinta. Cinta? Indi bahkan tak berpikiran kesana. Niatnya ke sekolah adalah mencari ilmu, bukan mencari pacar.

Di saat ia melirikkan matanya ke kanan dan kekiri untuk melihat sekolah barunya itu, hal yang tak disangkapun terjadi. Tiba tiba ada seorang lelaki berjaket hitam yang menyerempet dirinya, sehingga membuat Indi terjatuh.

"aduuhhh!!" ringis Indi mengaduh kesakitan.

Tersadar karena telah menyerempet seseorang, pria tersebut akhirnya memberhentikan motornya lalu menghampiri wanita tersebut. "Lo ngga pa pa?" tanyanya merasa bersalah.

"Pala lu ngga pa pa. Kalau bawa motor hati hati dong. Sakit tau nggak!" ketus Indi.

"Kan gue udah minta maaf, cewek kok kasar banget sih. Udah mau ditolongin, malah nyerocos lagi." Jawab pria itu sambil meninggalkan gadis itu. Cewek aneh! Batinnya.

Indi mencoba berdiri dari duduknya sambil memegang lututnya yang terluka akibat pendaratan yang keras tadinya. Ia membersihkan roknya yang sedikit kotor sambil memaki pria tersebut "Ga bertanggung jawab banget sih," rutuknya.

-------------------------------------------------------------
My first story. follow the story and don't forget to vote and comments❤

Fervent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang