Pertama

6.1K 477 42
                                    

Pintu pagar di depan sebuah rumah terbuka. Menampilkan seorang gadis dengan rambut digelung asal yang melangkah keluar sembari tersenyum kecil.

" Hai, Teme."

Sapaan lembut membuyarkan lamunan seorang pemuda yang tengah berdiri menyandar pada sepeda motor.

Si pria menoleh.

" Sudah pamit papamu?" Sasuke, pria itu bertanya. Menghampiri gadisnya untuk memberikan kecupan manis di kening karena, sumpah, Naruto menggemaskan sekali malam ini.

" Umm," gadis itu mengangguk lucu dengan pipi bersemu. Melempar pandangannya ke samping dengan gugup dan mendorong malu- malu dada Sasuke yang semakin mendekat.

" Jauh- jauh, Teme~"

Dan si pria terkekeh.

" Kau menggemaskan. Melihat hoodiemu kebesaran begini aku jadi ingin menggigitmu."

" Ih, jorok."

" Bukan jorok, Sayang-"

" Pikiranmu yang jorok," tuding si pirang seraya mendelik. Menepis- nepis jemari pacarnya yang berusaha mencubit kedua pipinya barang sebentar.

" Memangnya tidak boleh? Kan sama pacar sendiri. Aku juga mikir joroknya cuma sama kamu-" eh?

" Mesum. Batal nih jalan- jalannya," ancam si pirang. Mendelik lucu.

" Jangan donk. Lagipula salah siapa aku jadi begini?"

Naruto cuma mendengus. Berjinjit sebentar untuk mengecup pipi Sasuke lembut.

" Sudah ya. Kan sudah ku cium," Naruto menunduk malu- malu.

Sasuke mengulum senyum kecil. Duhh, manisnya pacarnya ini. Tapi kok kecupannya cuma sedetik ya? Kan maunya yang lama.

" Papa bilang jangan pulang malam- malam. Dan belikan oleh- oleh," Naruto berujar.

" Eh? Ini kan sudah malam?"

" Ya sudah. Berarti sudah waktunya aku pulang."

" Chk," bola mata Sasuke berotasi malas.

" Kan pesan papa begitu. Boleh kencan tapi jangan pulang larut, Suke."

" Padahal aku mau menculikmu sampai pagi lho. Kan aku kangen. Kangennya sudah stadium empat nih. Kamunya ngangenin sih."

" Gombal," Naruto bersemu. Lagi.

" Mau bertemu pacar sendiri saja susah sekali," keluh si pria.

Naruto terkekeh pelan. " Kan dua minggu lagi kita menikah. Jadi, Sasuke bisa menculikku selama yang Sasuke mau."

Senyum Sasuke merekah. " Menikahnya sekarang saja. Ke KUA yuk."

Dan si pirang tergelak. " Tidak mau."

" Lah?"

Keduanya tergelak. Manis sekali.

" Jalan sekarang yuk, Teme."

End

Apaan iniihh??

Harusnya publish semalem..biar pada baper yg malming nya ngamar sambil baca ff..hehe 😅🔫✌✌

Saya lagi tenggelam nih.. tenggelam dalam lautan pekerjaan. Jadi klo kmrin blm bs bales review teman2 saya mohon maaf.. maaaf banget 🙏🙏

Terima kasih sudah mampir. 😊

Saturday NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang