Chapter 3

29 6 0
                                    


Saat ini keluarga kecil Siregar sedang berada di ruang makan untuk sarapan pagi rutinitas mereka. Dengan malas seorang wanita remaja itu memakan sarapan pagi yang telah disiapkan maminya. Ya, wanita itu tak lain adalah Keyfly, panggil saja Key.

Devon sang kakak yang melihat tingkah adik semata wayangnya itu merasa sedikit tidak enak hati, bagaimanapun ia merasa ia bertanggung jawab atas mood adiknya itu.

"Mi, abang nanti agak siangan mau keluar sama Yoga." Ucap Dev diakhir sarapannya.

Sembari meminum jus dietnya, Farah menanyakan kemana jagoannya akan pergi, "Emang mau kemana sih bang? Sama adek juga enggak?" Pertanyaan itu hanya dijawab gelengan oleh Dev.

"Tumben adek enggak ikut? Biasanya adek selalu ikut kalo abang pergi sama bang Yoga?" Mami mencoba menggoda putrinya yang sejak tadi hanya diam saja, padahal biasanya Key paling cerewet dan ada saja tingkahnya yang memang paling susah diam. Key hanya melirik Farah tanpa ada minat untuk menjawab.

Merasa ada yang aneh dengan anak perempuan satu-satunya itu Farah berpindah tempat duduk ke samping Key. "Key kenapa nak? Tumben diem aja dari tadi? Hmm? Kenapa?" Key hanya diam dan mencoba menelan sarapannya pagi itu.

"Ngambek paling jugaan itu sih mi," sindir Dev yang mendapat tatapan tajam Key, Dev yang sadar itu hanya acuh dan meminum segelas susu ditangan kanannya.

"Kenapa anak mami yang cantik? Kok maminya didiemin aja sih? Sarapannya enggak pake kacang lho ini," Tanya mami kesekian kalinya. Key yang merasa jengah dengan pertanyaan maminya yang Key yakin kalo belum dijawab pasti hal itu akan ditanyakan terus sampai Key menjawab.

"Enggak." Satu kata yang keluar dari mulut Key yang lalu meninggalkan meja makan dan menaiki anak tangga dengan sedikit berlari.

Mami yang sudah tidak melihat Key menaiki anak tangga tersebut langsung menatap jagoannya dengan penuh tanda tanya. Dev yang merasa diperhatikanpun hanya menggidikan bahunya acuh. "Key kamu apain?" Kata itu pun terlontar dari bibir merah maron Farah dengan tatapan penuh selidik kepada sang jagoan.

Devon menatap maminya, Farah yang merasa jagoannya akan menjelaskan pun langsung mengubah posisi duduknya.

"Jadikan mi, semalem Key tidur dikamar Dev." Jelas Dev yang diangguki Farah, "Terus?" Tanya Farah kepada Dev.

Dev mencoba menarik nafasnya terlebih dahulu, "Nah, waktu mami suruh Dev bangunin adek buat mandi Key belum sadar sepenuhnya mi."

Devon menceritakan kronologi kejadian tadi pagi kepada mami tanpa menambah dan menghilangkan kegiatan sedikitpun, bahkan Dev sempat mempraktikkan apa yang Key lakukan.

Setelah Dev menceritakan semua kepada mami, merekapun menyusul Key.

Diputarnya knop pintu berwarna abu-abu didepan mereka. Tampak seorang gadis sedang tengkurap di king size bertema robot kucing 'Doraemon'.

Mami menyenggol lengan Dev saat sudah duduk dipinggir ranjang Key, "De, abang minta maaf ya." Ucap Dev kepada Key. Mendengar ucapan itu Key mengubah posisi menjadi duduk sila.

"Iya,,maafin Key juga ya bang. Tadi Key belum sadar baget soalnya," sesal Key dengan deretan gigi putih bersihnya. Tak lupa Key mencium pipi Dev, yang membuat perasaan Farah bahagia. Namun tak lama kemudian Farah memanyunkan bibir yang membuat kedua anaknya saling menatap.

"Muahh..." Key dan Dev paham dengan apa yang dimaksud sang mami. Dengan senang hati Farah memeluk kedua anaknya dan mencium pucuk kepala sang anak.

"O iya, abang jadi pergi sama Yoga enggak?" tanya Farah kepada Dev. "Astaga!" ucap Dev menepuk jidatnya. "Dev berangkat ya mi. Asalamualaikum" Salam Dev sembari mencium punggung tangan Farah dan beralih mencium kening Key.

"Walaikumsalam" Jawab keduanya. Tak lama suara deru motor Dev terdengar yang semakin lama semakin menjauh. "Mi, laper. Hehe" dan hal itu mampu membuat Farah membelalakan matanya.

Terima kasih sudah menyempatkan wakunya untuk membaca cerita imajiasi saya, jangan lupa vote dan komentarnya ya. See You

K E Y F L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang