Dewi Amor

78 15 10
                                    

Aroma lavender tak mau hilang dari penciuman. Kulangkahkan kaki mencari dari mana wewangian itu berasal. Pandanganku berhenti pada wanita bergaun merah jambu yang berdiri sejauh sepuluh jengkal. Sesekali mata birunya mencuri pandang, aku berhasil mencuri perhatiannya. Senyum simpul sesekali terlukis di wajah, membuatku menelan ludah yang terasa hambar.

Jantungku berdetak lebih cepat saat mataku beradu tatap dengan mata bulatnya. Aliran darahku terasa panas, mengalir cepat menuju ke otak. Aku semakin terpikat setiap kali menatap wajah yang tersipu malu. Perlahan kudekati wanita yang keelokan wajahnya menyerupai Dewi Aphrodite.

Kulihat, rambut hitam terurai panjang. Wangi lavender semakin kuat menusuk hidungku. Kulit putihnya terbalut gaun merah muda, panjang menutup hingga tumit kaki. Bibirnya begitu indah dilapisi gincu warna merah.

Sesekali suaranya yang lembut terdengar di telingaku. Canda tawa bersama sepasang mempelai keluar dari bibir. Deretan gigi yang putih dan rapi tampak di saat senyumnya mengembang.

Satu per satu tamu undangan menggandeng pasangannya untuk berdansa. Kuulurkan tanganku, pada gadis yang akhirnya kutahu bernama Amor ini. Sentuhan ujung jari yang lembut membuatku lupa akan janjiku untuk tidak terpikat lagi pada wanita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan FF Cloverline AuthorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang