Danger Prolog__1

21 1 1
                                    

Note: Jangan lupa kasih pendapat kalian ya.
          Like jika suka .

Okay, selamat baca, readers!

☆_☆      ^__________^

☆☆☆☆☆
About me and  my brother.

         Makhluk fantasi? Apa kalian percaya?
         Aku tidak percaya sedikit pun dengan hal hal yang berbau fantasi. Karena, aku pernah mencari mereka, mermaid, sirent, werewolf, vampire, demon, elf, fairy di tempat tinggalku 'BUMI'
Tidak ada yang kutemukan dari mereka.
        Mungkin ke depannya aku dapat memecahkan misteri ini.

   'Cleony, ayo turun. Makanan sudah siap!' Suara mama yang memecahkan pemikiranku tentang dunia fantasi.
   'Iya, ma!' Balasku sambil berjalan keluar dan menuju tangga.

         Kulihat di meja makan yang sudah tertata rapi makanan dan papa dengan abangku yang duduk di sana. Sebenarnya, aku sangat kesal kalo lihat abangku itu, apalagi bicara dengannya, 'Stevano Slevyx' sifat dingin, bicara super pendek, suka buat penelitian bobrok, pokoknya lengkap deh, nye....be...lin....

   'Ma, pa aku sudah siap makan.' Kataku sambil menaruh piring ku di tempat cuci piring dan tak sabar balik ke kamar.

        Tapi, apa yang kurasakan?
        Tatapan abangku hari ini berbeda dengan biasanya. Mata nya seperti dirasuki sesuatu. Namun, aku menghiraukannya.

•••••

        Aku menaiki tangga satu persatu. Melewati kamar abangku, pas didepan pintunya, seperti ada aura asing bagiku, ada yang menatapku di balik lubang pintu ini. Ingin sekali kumasuk ke dalam pintu yang tertulis "dilarang masuk" ini.

    Hati nuraniku berbicara meragukan.
   'Kali ini, aku harus masuk' kataku dalam batin.
   'Ceklek' kubuka pinyu ini dengan ragu.

   'Arghhhh....' aku terkejut. Aku melihat manusia beetubuh kecil dengan bintik bintik ditubuhnya dan sirip mengerumuni sesuatu.
   'Ka...kau mermaid kan? Apakah aku sedang bermimpi' kucubit pipiku sendiri.
   'Aduhh...sakit sekali' aku merasakannya dan artinya ini nyata.

   'Iya, aku mermaid dan kau sedang tidak bermimpi' kata mermaid itu dengan suara anggun yang berat dan ajaibnya manusia kecil seperti fairy itu seperti terbang berbaris dan memberi hormat di sekitarnya.
   'Aku datang dari Negeri parasit yang dibuat abangmu untuk suatu misi, membunuh kamu.
   'Karena kau sudah tau jati diriku maka kau harus tahu resikonya' kata mermaid itu dengan nada sombong.

        Mermaid itu langsung menggerakkan sirip ikannya yang tiba tiba bersinar mau menebasku dengan pedangnya itu.   

•••••

        Aku langsung lari kembali kekamarku dengan ketakutan yang membara ini. Menutup pintu kamarku rapat rapat dan menguncinya agar mermaid itu tak dapat masuk.

        Aku semakin takut dan terkejut karena yang kudapati di dalam kamarku adalah....
        Seekor Phoenix emas.

    ~~~~~

       
      
       

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang